Tolak Ukur Pembangunan Nasional di Indonesia Menurut Para Pakar Ekonomi

Cara Mengatasi dan Solusi untuk Memenuhi Kebutuhan Mendesak yang Tidak Bisa Ditunda bandung.bisnis.com
Cara Mengatasi dan Solusi untuk Memenuhi Kebutuhan Mendesak yang Tidak Bisa Ditunda – Gambar diambil dari bandung.bisnis.com

Tolak ukur keberhasilan pembangunan nasional di Indonesia ternyata sangat komprehensif, menyangkut seluruh kehidupan seperti yang ditawarkan oleh teori-teori pembangunan dunia ketiga. Demikian dikatakan Irfan Sauqi Beik dalam buku Ekonomi Pembangunan Syariah.

Hakekat pembangunan nasional di Indonesia, yaitu pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Pembangunan dilaksanakan secara di seluruh tanah air, bukan hanya untuk satu atau dua golongan saja, bukan hanya untuk satu dua daerah saja. Pembangunan diharapkan tercipta perbaikan tingkat kehidupan masyarakat dengan berdasar pada keadilan.

Beberapa pakar mencoba menganalisis pelaksanaan pembangunan di Indonesia. Sunaryati Hartono mengatakan bahwa tidak dapat disangkal akibat pembangunan ekonomi, taraf hidup sebagian penduduk Indonesia mengalami perbaikan dan peningkatan. Satu yang menjadi tolok ukurnya adalah besarnya keinginan masyarakat untuk memasuki universitas. Hal ini sebagai bukti bahwa tidak hanya tersedia bagi anak bangsawan, usahawan dan akademis saja, tetapi untuk semua lapisan masyarakat.

Para pakar ekonomi makro menyatakan tolak ukur keberhasilan pembangunan nasional adalah sebagai berikut: Pendapatan Nasional, Produk Nasional Bruto (PNB), Kesempatan kerja, neraca pembayaran luar negeri, perekonomian stabil, dan distribusi pendapatan merata.

Nurcholis Madjid memandang dari sisi yang lain, ia mengungkapkan bahwa wajah dari perekonomian Indonesia ditandai kepincangan struktural antara sektor hilir dan non minyak, sektor industri dan sektor pertanian, serta pendominasian modal dalam jumlah besar dan golongan ekonomi yang tertindas yang berpotensi besar untuk menyulut timbulnya ledakan sosial.

Pandangan tentang pembangunan aspek politik dikemukan oleh Arbi Sirait, yaitu dari politik, dikemukakan, bahwa ketimpangan di antara partisipasi mendukung penguasa dan pemerintah dengan partisipasi untuk mengkritik dan menantangnya semakin tegas setelah satu dasawarsa berjalan. Sistem politik dewasa ini telah berhasil menekan tantangan sampai pada titik terendah di sepanjang sejarah politik Indonesia.

Elly Erawati memberikan pandangan tentang pembangunan ekonomi nasional selama lebih dari 30 tahun terakhir. Menurutnya pembangunan terhadap tata ekonomi nasional selama kurang lebih 30 tahun terakhir ini justru menampakkan sisi negatifnya yang banyak mengandung kritik dan kecaman. Sisi negatif yang dimaksud adalah antara lain terjadinya pemupukan untuk pemusatan penggunaan sumber-sumber daya ekonomi hanya pada satu atau beberapa pelaku ekonomi selain negara.

Semoga tulisan ini bermanfaat menambah wawasan Anda.


Comments

8 tanggapan untuk “Tolak Ukur Pembangunan Nasional di Indonesia Menurut Para Pakar Ekonomi”

  1. Avatar Febri
    Febri

    mudah-mudahan pemerintah tidak menutup mata terhadap penderitaan rakyat.

  2. Avatar Jurnal Ekonomi Syariah
    Jurnal Ekonomi Syariah

    Pembangunan mental dan spiritual harus diutamakan supaya negara tdk kacau.

  3. Pengembangan UMKM harus digalakkan. Mereka adalah penyokong ekonomi di level dasar.

  4. Nice info utk tambah wawasan.

  5. Avatar Cerita Anak Indonesia
    Cerita Anak Indonesia

    Pembangunan mental spiritual harus diperhatikan dgn serius.

  6. Avatar Sukses Muda
    Sukses Muda

    Bisa makan, minum dan tidur nyaman adalah tujuan orang bekerja.

  7. […] Anda bagaimana asal mula manusia mengenal cara bertani? Pada jaman dahulu manusia belum mengenal pertanian. Kehidupan manusia pada waktu itu sangat tergantung dari kemurahan alam. Makanan yang mereka […]

  8. Sejahtera harusnya bahagia lahir dan batin.

Tinggalkan Balasan ke Jaka Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *