Tujuan Kebijakan Pemerintah di Bidang Ekonomi

Gambar Fotografi Alam - Aktifitas nelayan menjaring ikan di Waduk Selorejo Ngantang Malang
Gambar Fotografi Alam – Aktifitas nelayan menjaring ikan di Waduk Selorejo Ngantang Malang

Sebagaimana telah tertulis dalam artikel sebelumnya bahwa tujuan dari kebijakan pemerintah menurut Sukimo (2004: 331), yaitu dilihat berdasarkan pada dua tujuan yakni tujuan yang bersifat ekonomi dan tujuan yang bersifat sosial dan politik. Menurut Nurul Huda dalam buku Ekonomi Makro Islam diterbitkan Kencana Media, untuk tujuan yang bersifat akonomi ada tiga faktor yang menjadi pertimbangan utama dari tujuan ini, yakni:

1. Menyediakan lowongan pekerjaan

Kebijakan pemerintah untuk mengatasi pengangguran merupakan usaha yang terus menentu. Dengan kata lain, is merupakan usaha dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka panjang usaha untuk mengatasi pengangguran diperlukan karena jumlah penduduk yang selalu bertambah akan menyebabkan pertambahan tenaga kerja yang terus menerus.Maka untuk menghindari masalah pengangguran yang semakin sering, tambahan lowongan pekerjaan yang cukup perlu disediakan.

Dalam jangka pendek pengangguran dapat menjadi bertambah serius ketika berlaku kemunduran atau pertumbuhan ekonomi yang lambat. Dalam masa seperti ini kesempatan kerja bertambah dengan lambat dan pengangguran meningkat. Dan usaha pemerintah untuk mengatasi pengangguran perlu ditingkatkan melalui beragam cara.

2. Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat

Kesempatan kerja dan pengurangan pengangguran sangat berhubungan dengan pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat. Kenaikan kesempatan kerja secara langsung akan menambah kemakmuran masyarakat karena lebih banyak pendapatan yang dapat diterima oleh masyarakat. Ukuran dari suatu kemakmuran masyarakat adalah pendapatan per kapita yang diperoleh dengan cara membagi pendapatan nasional dengan jumlah penduduk.

Kesempatan kerja yang semakin meningkat dan pengangguran yang semakin berkurang bukan saja menambah pendapatan nasional tetapi juga meningkatkan pendapatan per kapita. Melalui perubahan ini kemakmuran masyarakat akan semakin terwujud dengan nyata karena dalam pembahasan ekonomi makro Islam, aspek kesejahteraan bukan hanya dilihat dari harta secara fisik tetapi juga seberapa banyak manfaat yang dapat dibagi kepada orang-orang di sekitarnya.

3. Memperbaiki pembagian pendapatan

Pengangguran yang semakin tinggi menimbulkan efek buruk kepada pemerataan pembagian pendapatan. Pekerja yang menganggur tidak memperoleh pendapatan untuk membiaya kehidupan sehari-hari. Jika semakin besar pengangguran, maka semakin banyak golongan tenaga kerja yang tidak mempunyai pendapatan. Hal tersebut telah menjadi hukum alam dan proses yang terkait antara satu bagian dengan bagian lain.

Pengangguran yang terlalu besar cenderung untuk mengekalkan atau menurunkan upah golongan berpendapatan rendah, sebaliknya pada kesempatan kerja yang tinggi tuntutan kenaikan upah akan semakin mudah diperoleh. Dan kecenderungan ini dapat disimpulkan bahwa usaha menaikkan kesempatan kerja dapat juga digunakan sebagai alat untuk memperbaiki pembagian pendapatan dalam masyarakat.

Semoga informasi ini bisa berguna untuk Anda.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *