6 Dosa-Dosa Desain Grafis yang Tidak Boleh Dilakukan

Desain grafis adalah seni dan praktek untuk menuangkan ide ke dalam bentuk visual dan tekstual. Grafis desain sendiri memiliki struktur gambar, kata-kata, dan teks fisik atau virtual yang menjadi media untuk saling berkomunikasi. Dengan semakin masifnya perkembangan Interney yang membutuhkan banyak konten di dalamnya, kini desain grafis semakin banyak digemari orang untuk saling berkomunikasi.

Karena permintaan desain grafis yang tinggi untuk konten di Internet dan media sosial, sering kali seseorang yang bukan desainer harus membuat desain grafis sendiri. Celakanya, desain grafis sebenarnya memiliki beberapa hal yang harus diperhatikan agar enak dilihat.

Sementara para non-desainer biasanya akan memasukkan berbagai elemen yang diinginkan, sehingga membuat desain tampak kurang rapi, berantakan, penuh, dan tidak indah.

Maka dari itu, perlu bagi kita untuk mempelajari beberapa hal yang tidak boleh dilakukan dalam desain. Dosa-dosa desain ini bisa membantu kita untuk mendesain dengan lebih keren lagi.

1.    Font yang Sulit Dibaca

Menggunakan font seperti Comic Sans, Papyrus, atau Curiz MT tidak cocok untuk bisnis dan beragam desain lain. Hal ini karena font tersebut sulit untuk dibaca, dan tidak indah jika digunakans sebagai body teks. Pilihlah font yang mudah dibaca, jelas, dan tidak memiliki banyak ornamen. Sehingga akan membuat desain terlihat lebih elegan, modern, dan juga menarik.

2.    Warna Tidak Serasi

Memilih warna terang seperti merah, kuning, dan neon akan membuat desain mencolok. Tapi, kita perlu menggabungkannya dengan warna yang serasi. Jangan menggunakan dua atau lebih warna mencolok sekaligus. Karena hal ini akan membuat desain grafis menjadi tidak enak dilihat. Selain itu, warna-warna mencolok yang digunakan bisa membaut pembaca menjadi tidak fokus pada desain, karena semuanya terlalu mencolok.

3.    Memasukkan Semuanya

Para non-desainer biasanya akan belajar memasukkan elemen desain. Saat mereka menguasainya, mereka ingin memasukkan seluruh elemen tersebut ke dalam desain yang dibuat. Hasilnya, desain menjadi penuh, berantakan, dan tidak menarik untuk dilihat. Seorang desainer yang baik akan tahu kapan sebuah elemen bisa digunakan dan kapan tidak. Sehingga desain menjadi lebih rapi dan sedap dilihat.

4.    Bevel dan Emboss Berlebihan

Menggunakan fitur bevel dan emboss bisa membuat teks lebih menarik dan mudah dibaca. Hanya saja, menggunakannya dengan terlalu berlebihan akan membuat desain seakan terlihat “murah”. Karena itulah, jangan menggunakan bevel dan emboss terlalu banyak dan terlalu sering. Karena hal ini bisa merusak desain secara keseluruhan.

5.    Logo dan Ikon dari Sumber Lain

Menggunakan logo dan ikon dalam desain sangat dianjurkan. Hanya saja, kita tidak bisa asal menggunakannya. Karena mengambil logo dan ikon dari sebuah situs yang sudah berdiri sendiri adalah sebuah pencurian, kecuali diizinkan langsung oleh pemiliknya. Kita bisa membuat logo dan ikon sendiri dengan cukup mudah dengan menggunakan situs desain berbasis online, sehingga tetap unik.

6.    Tidak Dilihat Kembali

Sama seperti mengedit tulisan artikel, desain perlu untuk dilihat kembali sebelum kita menyelesaikannya. Karena biasanya akan ada hal yang salah saat pertama kali mengerjakannya. Perlu mata kedua untuk menemukan kesalahan desain ini. Tapi bukan berarti kita harus meminta pendapat orang setiap kali mengerjakan desain. Kita juga bisa mengesampingkan desain selama beberapa jam tanpa dilihat dan dikerjakan. Biasanya setelah kita melihat lagi setelah tidak dilihat dalam beberapa waktu, kita akan menemukan kesalahan yang tidak terlihat saat pertama kali.


Comments

Satu tanggapan untuk “6 Dosa-Dosa Desain Grafis yang Tidak Boleh Dilakukan”

  1. Avatar Crisna
    Crisna

    Tulisan seperti menampar muka gue. Gue emang paling doyan main emboss. Thanks sdh berbagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *