Masih bercerita dari kegiatan libur akhir tahun kemarin. Kali ini penulis membagikan pengalaman mengikuti acara perkemahan di Wonosalam. Usai mengantar para santri TPQ Al-Mujahiddin mengikuti Jambore Anak Sholeh V, penulis bergegas menuju Wonosalam. Di sana telah menunggu para santri TPQ Asy-Syahadah Pagerwojo dan siswa Sanggar Genius Unggulan (SGU) Yatim Mandiri Kantor Cabang Jombang untuk berkemah. Kegiatan perkemahan tersebut dilaksanakan selama dua hari, mulai dari tanggal 26 Desember sampai 27 Desember 2017 di Wonosalam Islamic Center. Acaranya seru karena memadukan sesi indoor dan outdoor.
TPQ Asy-Syahadah Pagerwojo Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo dalam kesempatan tersebut membawa 32 orang santri dan dua orang ustadz pembimbing. Mereka berangkat dari Sidoarjo naik kereta api dan turun di stasiun Jombang. Selanjutnya, mereka dijemput oleh dua mobil untuk sampai ke Wonosalam Islamic Center. Lokasi Wonosalam Islamic Center berada sekitar 100 meter timur Pasar Wonosalam.
Kemudian ada juga 8 orang siswa Sanggar Genius Unggulan yang dibina oleh 3 orang leader Yatim Mandiri Jombang. Mereka datang ke Wonosalam selain untuk belajar juga untuk refreshing. Kegiatan selama dua disana memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi siswa Sanggar Genius karena mereka berkesempatan untuk berkenalan dengan kawan-kawan baru dari TPQ Asy-Syahadah.
Day 1 Perkemahan
Hari pertama kegiatan perkemahan dibuka dengan sesi perkenalan masing-masing orang. Kemudian Mas Umam dan penulis membagi kelompok dengan anggota secara acak. Selanjutnya, semua peserta diajak bermain outbound di Sungai Embag yang berada tepat di bawah Bukit Embag. Fun games memindahkan air dilakukan untuk tujuan menguji kekompakan dan kerja sama tim. Acara ini menjadi penuh canda-tawa, terlebih bagi santri-santri TPQ Asy-Syahadah yang tidak terbiasa bermain di sungai.
Selepas bermain outbound secara kelompok, setiap peserta diberi kesempatan bermain sendiri-sendiri. Beragam cara mereka lakukan untuk mendapatkan kesenangan. Ada sebagian peserta yang memilih bermain perang air. Ada juga sebagian peserta yang menyewa ban karet pelampung untuk bermain arung jeram. Sungai Embag memiliki air jernih dan arus yang tidak terlalu deras. Ditambah lagi bebatuan besar yang aslinya tersusun tidak rapi di sisi kiri dan kanan sungai memberikan tantangan yang menarik bagi peserta.
Usai membersihkan diri, para peserta diajak menggambarkan visi dan misi hidup mereka di atas sebuah kertas. Setiap peserta diharuskan menggambarkan jenis profesi yang ingin mereka capai dalam waktu 10 tahun ke depan secara detail. Banyak peserta yang berhasil memvisualisasikan mimpi-mimpi mereka ke dalam kertas. Hanya sebagian peserta yang kesulitan menuangkan ide mereka menjadi sebuah gambar. Usai menggambarkan cita-cita, semua peserta diajak menyanyikan lagu Persahabatan Bagai Kepompong bersama-sama. Malam itu terasa sekali keceriaan di wajah semua peserta.
Day 2 Perkemahan
Hari kedua perkemahan siswa Sanggar Genius Unggulan dan santri TPQ Asy-Syahadah di Wonosalam Islamic Center berlangsung tak kalah menarik dibanding hari kedua. Pagi-pagi sekali semua peserta diajak oleh panitia lokal untuk jalan kaki menyusuri desa-desa di sekitar Pasar Wonosalam. Bagi penulis yang tidak terbiasa hidup di daerah pegunungan, acara ini menyebabkan kaki terasa lelah sekali untuk menyusuri jalanan naik-turun di sepanjang rute.
Meski capek, kegiatan outdoor terus berlangsung di acara perkemahan tersebut. Kembali Mas Umam dan penulis memimpin lomba kerjasama tim di halaman PAUD IT Al-Azhar Wonosalam. Penulis mengajak peserta memainkan beberapa lomba yang mengharuskan setiap peserta untuk mengenal kemampuan anggota lainnya. Permainan outbound berkelompok ini bertujuan menghilangkan sifat individualisme pada diri peserta sekaligus bersedia berjuang bersama untuk sebuah tujuan bersama.
Tak terasa, hari semakin siang. Para siswa Sanggar Genius Unggulan menyudahi kegiatan perkemahan di Wonosalam Islamic Center. Tetapi tidak demikian dengan para santri TPQ Asy-Syahadah karena mereka masih memiliki satu hari lagi untuk liburan di Wisata Bukit Embag. Penulis pun undur diri dari perkemahan dua hari tersebut karena harus bersiap diri untuk mengikuti perkemahan selama tiga hari berikutnya di Kediri. Benar-benar liburan akhir tahun yang menyenangkan sekaligus melelahkan!
Tinggalkan Balasan