Saya mulai menjalankan aktifitas sebagai Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sejak hari ini. Alhamdulillah tadi pagi saya sudah merampungkan proses pembuatan ketupat untuk tradisi Riyaya Kupat. Menjelang isya’ tadi ada dua orang anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) datang ke rumah. Mereka mengantar formulir C6-KWK atau undangan mencoblos. Saya segera mengerjakan tugas pemeriksaan undangan mencoblos ini setelah sholat isya’. Saya tidak mau buang waktu pada hari kelima Lebaran Idul Fitri ini.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jombang mengirim hard copy undangan coblosan dalam bentuk hasil cetak kasar. Tugas pertama saya adalah memotong kertas undangan. Setelah terpotong, saya memberi stempel nama dan sekaligus tanda tangan saya di kolom Ketua KPPS. Kegiatan ini butuh waktu setengah jam. Nama-nama pemilih dan nomor urutnya telah dicetak otomatis oleh KPU dan ini sangat meringankan tugas saya. Langkah yang sedikit membuat repot adalah bagian berikutnya. Saya harus mengecek nomor urut Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak kurang lebih 350 orang.
Memeriksa ulang nomor urut DPT ternyata tidak semudah yang saya bayangkan. Saya butuh waktu dua jam setengah untuk merampungkan revisi nomor urut DPT. Saya baru bisa santai jam setengah sebelas malam. Saya tidak bisa menyalahkan KPU dalam keadaan seperti ini. KPU pasti sudah bekerja secara maksimal untuk Pilkada 27 Juni nanti. Para staf mereka pun pasti memiliki waktu libur Lebaran lebih singkat dibanding instansi Pemerintah lainnya. Oleh karena itu, saya tidak hendak mengeluh atas keadaan ini. Semoga persiapan coblosan bisa berjalan lancar.
Para anggota KPPS tahun ini banyak diisi oleh muka-muka baru. Mereka baru pertama kali bertugas sebagai KPPS. Berbekal nol pengalaman di bidang Pilkada, tidak mengherankan jika mereka masih bingung apa yang harus dikerjakan. Jangankan KPPS, anggota PPS pun masih perlu bertanya dulu pada PPK untuk menjawab persoalan yang sifatnya insidentil. Sebagai petugas yang sama-sama pemula, semua pihak harus selalu belajar mengejar ketertinggalan. Semoga kerjasama para generasi muda bisa tercapai dengan baik.
Semangat pak!
Pemuda pasti bisa!
Selamat bekerja mas. Jgn lupa berdoa.
Sabar mas. Demi masyarakat.
Semoga gubernur kita amanah.
Selamat bekerja! Semoga sukses.
Selamat mengabdi utk negara. Semoga kuat menghadapi cobaan.
Good luck utk para kids jaman now.
Tdk ada sistem yg benar2 sempurna. Good luck, dude!
DPT tdk bisa diubah, tp nomor urut msh bisa diakali.
Good luck guys. Semoga sukses utk pemilu thn depan.
Gue udah muak dgn pemilu.