Dari sekian banyak acara buka puasa Ramadhan yang telah saya hadiri, acara bukber kali ini terbilang istimewa. Ramadhan Selaksa Cinta hadir bersama sahabat-sahabat Rainbow. Pihak penyelenggara bukanlah sebuah instansi Pemerintah maupun perusahaan swasta, namun beberapa anak muda yang bergabung menjadi sebuah kelompok persahabatan. Nama grup tersebut adalah Rainbow. Sesuai artinya, kelompok ini terdiri dari tujuh orang mahasiswa yang menjalin persahabatan dengan tujuh karakter yang berbeda-beda seperti halnya pelangi yang berwarna-warni.
Ada Mbak Eva dan Mas Huda serta lima orang lainnya yang saat ini menempuh kuliah semester akhir di jurusan Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Dewantara Jombanga. Mereka menunjukkan kepedulian terhadap anak-anak yatim di Jombang dengan melaksanakan acara buka puasa di PAUD Ar-Rahman pada Kamis, 23 Juni 2016. Tempat kegiatan bukber sengaja menumpang di sekolah PAUD karena mereka belum memiliki tempat berkumpul yang representatif dan mampu menampung 100 anak yatim. Keberadaan para sahabat Rainbow sore itu disambut dengan meriah oleh anak-anak istimewa.
Saya mendapat pemberitahuan untuk mengisi acara bukber hanya dua hari sebelum acara dilaksanakan. Semula saya berpikir saya hanya akan bertugas menyampaikan materi inspirasi Ramadhan kepada anak-anak sanggar genius. Namun ternyata pada hari pelaksanaan saya berperan ganda. Ya ngemsi, ya presentasi materi. Tidak masalah. Audiens yang saya hadapi bukanlah wajah-wajah asing. Saya sudah pernah bertatap muka dengan mereka setahun yang lalu meski saya tidak hafal nama-nama mereka satu per satu. Sekali lagi, pengalaman masa lalu saya saat masih aktif di Yatim Mandiri benar-benar membantu saya dalam event Ramadhan Selaksa Cinta tahun ini.
“Bagaimana kabar anak genius hari ini?” Saya membuka acara bukber dengan sapaan khas kelas pembelajaran sanggar genius Yatim Mandiri. Mereka menjawab dengan antusias, “Alhamdulillah! Aku cerdas! Aku jujur! Aku tangguh!” Sapaan saya lanjutkan, “Anak Genius, siiiip mantab!” Itulah situasi awal bagaimana cara saya mengelola sebuah acara buka puasa bersama anak yatim yang dilaksanakan oleh Rainbow.
Kombinasi bercerita, menyanyi dan dialog interaktif menghadirkan suasana yang kondusif di acara bukber tersebut. Sesekali saya ajak sahabat-sahabat Rainbow untuk berdialog interaktif dengan anak-anak peserta kegiatan bukber. Saya ingin memberikan pengalaman yang berbeda dan tidak terlupakan kepada setiap donatur Yatim Mandiri yang mengadakan bukber dengan anak-anak sanggar genius.
Tidak ketinggalan, saya mengundang para anggota grup persahabatan Rainbow yang sore itu hadir tidak lengkap karena salah satu dari mereka sedang hamil tua. Mereka bertutur kepada setiap anak genius yang hadir bahwa berteman selama empat tahun bukanlah hal yang mudah karena masing-masing dari mereka memiliki sifat dan keinginan yang berbeda-beda. Meski demikian, perbedaan itu bukanlah penghalang bagi mereka dalam berteman. Justru setiap karakter sahabat memiliki kelebihan masing-masing sehingga mampu menutupi kekurangan yang mereka miliki. Sifat toleransi dalam berteman perlu dikembangkan dalam kehidupan bermasyarakat karena tidak ada satu pasang pun manusia yang memiliki kesamaan sifat sama persis.
Secara pribadi saya terkesan dengan kekompakan kelompok Rainbow. Tidak banyak mahasiswa yang mampu berteman selama empat tahun, terlebih lagi semua anggota rainbow sudah bekerja dan meniti karir di bidangnya masing-masing. Kehadiran mereka dalam acara bukber bersama sanggar genius Yatim Mandiri Jombang memberikan banyak inspirasi bagi saya dalam menulis. Sesi foto bersama menjadi penutup acara yang manis dan penuh kesan. Kesan enerjik dan bersahabat terpancar di wajah-wajah Rainbow saat foto bersama dilakukan. Semoga setiap kebersamaan yang terjalin diantara anak-anak istimewa dan Rainbow mampu menumbuhkan hikmah kehidupan diantara kita semua. Aamiin.
Tinggalkan Balasan