Kunci Kebahagiaan Adalah Menjadi Pemilih, Bukan Asal Pilih

Pemilih adalah orang yang mampu memahami dan mencerminkan apa yang membuat suatu keputusan penting, tentang apakah mungkin ada pilihan lain, dan tidak ada satu pilihan pun yang dapat dipilih. Orang pemilih juga tahu tentang apakah perlu membuat suatu pilihan baru sebagai seorang individu yang memiliki kebebasan hidup.

Seorang pemilih adalah orang yang bisa menciptakan pilihan baru bagi dirinya dan orang lain. Namun sadarkah pada saat menghadapi beragam pilihan yang berlimpah, kita dipaksa untuk menjadi orang yang asal pilih. Atau dengan kata lain, kita telah menjadi seorang penyeleksi yang relatif pasif dari apa saja yang tersedia.

Coba Anda cermati kata-kata Barry Schwartz berikut ini:

Menjadi seorang pemilih itu lebih baik. Tetapi kita harus bersedia menuruti kebiasaan, norma dan peraturan agar pembuatan keputusan berjalan secara otomatis.

Kalimat di atas setidaknya mengandung pemahaman bahwa norma dan aturan-aturan hidup telah memuat petunjuk bagi kita dalam memilih sesuatu yang terbaik. Label pilihan terbaik telah disepakati dalam masyarakat melalui norma-norma hidup yang dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Ketidakmampun menyesuaikan diri dengan aturan hidup akan menggiring kita pada pilihan yang salah.

Selain itu, seorang pemilih mampu menyediakan waktu untuk memodifikasi tujuannya. Tidak demikian halnya dengan orang yang asal pilih. Seorang pemilih menyediakan waktu untuk menghindari kerumunan. Tidak demikian dengan seorang yang asal pilih. Keputusan yang baik membutuhkan waktu dan perhatian. Dan satu-satunya cara untuk memiliki waktu dan perhatian itu adalah dengan menentukan tujuan kita.

Semoga artikel ini bisa memberi inspirasi bagi hidup Anda hari ini. Selamat memilih! Enjoy blogging, enjoy writing!


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *