Para Politikus Dadakan Bernyanyi Menyikapi Hasil Coblosan Pilkada 2018

Ya! Kami siap mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.

Gelaran pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur dan Pilkada Jombang 2018 telah dilaksanakan kemarin tanggal 27 Juni 2018. Hasil Quick Count atau Hitung Cepat sejumlah lembaga survey menunjukkan bahwa pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak berhasil mengungguli pasangan Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno dalam perebutan kursi Jatim 1. Sementara itu pasangan Mundjidah Wahab dan Sumrambah berhasil menjadi pemenang dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Jombang. Hasil Quick Count ini memiliki dampak yang besar dalam menggiring opini masyarakat terhadap kelompok pengusung pasangan calon dari fraksi berbeda.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum mengumumkan secara resmi hasil Pilkada. Namun rekapitulasi suara Pilkada bisa dipastikan tidak akan berbeda jauh dari hasil hitung cepat di atas. Warga Jombang pun sorak-sorai dan bergembira atas hasil Pilkada 2018. Mereka sangat berharap dua orang perempuan hebat ini mampu menjadi pemimpin amanah dan bebas skandal korupsi. Kemenangan Khofifah dan Mundjidah menambah daftar panjang para kepala daerah berjenis kelamin perempuan di Jawa Timur. Selain Kabupaten Jombang, ada Kota Batu, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jember, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Madiun, dan beberapa daerah lain yang memiliki kepala daerah perempuan.

Sejumlah warga memberi komentar terhadap hasil hitung cepat Pilkada 2018. Sebagian besar masyarakat muslim bangga karena para kader Nahdlatul Ulama (NU) mampu menjadi pemimpin masyarakat. Gerakan Memilih Cerdas yang digaung-gaungkan sejumlah tim kampanye rupanya berbuah manis. Masyarakat mulai jeli melihat track record para pasangan kandidat. Masyarakat bukan hanya melihat latar belakang pendidikan pasangan calon, tetapi juga hasil kerja mereka selama ini. Para pemilih telah memanfaatkan kecanggihan teknologi smartphone untuk mendeteksi masa lalu para kandidat.

Ada kecenderungan masyarakat beralih ke penilaian karakter calon pemimpin mereka ketimbang partai pengusungnya. Ini tentu berbeda dibanding era Orde Baru. Selebihnya, warga pun rame-rame menyoroti kinerja KPPS dalam menyukseskan Pilkada 2018. Sebagian besar warga di lingkungan tempat tinggal saya berkata senang karena kinerja KPPS bagus dan tidak mengecewakan. Sementara orang-orang yang berasal dari tim sukses paslon yang kalah berkomentar miring. Mereka nyinyir tidak jelas di berbagai tempat berkumpulnya warga.

Hasil Pilkada 2018 akan diumumkan secara resmi oleh KPU dalam beberapa hari ke depan. Siapapun kepala daerah yang terpilih, kita harus berbesar hati menerimanya dan tidak perlu menghujat kelompok seberang. Tidak perlu berantem dan bermusuhan dengan tetangga yang berada di partai berbeda. Bagaimanapun juga, tetangga adalah saudara terdekat kita. Mereka adalah orang yang pertama menjenguk saat kita sakit, bukan bupati yang Anda bela mati-matian di Pilkada.

12 pemikiran pada “Para Politikus Dadakan Bernyanyi Menyikapi Hasil Coblosan Pilkada 2018”

  1. Hidup ini adalah magnet bagi orang lain. Jika kamu tdk siap mempengaruhi lingkunganmu, maka kamu yg akan dipengaruhi kawan-kawanmu.

    Balas
  2. Jadi tim sukses kampanye hanya punya dua kerjaan: ngomongin kebaikan sendiri dan mengumbar kejelekan lawan.

    Balas

Tinggalkan Balasan