Jangan Terlalu Banyak Menanggapi Ajakan Perang Mulut dari Anak

Anak Mengajak Bertengkar? Tahanlah Emosi Untuk Tidak Berdebat Dengannya
Anak Mengajak Bertengkar? Tahanlah Emosi Untuk Tidak Berdebat Dengannya

Bagaimana kabar Ayah dan Bunda hari ini di rumah? Mudah-mudahan Anda baik-baik saja dalam mendidik anak-anak di masa pandemi ini. Bagaimana kabar komunitas blogger Jombang hari ini? Mudah-mudahan anda juga selalu bersemangat menjalani kegiatan di masa pandemi.

Kebijakan pembelajaran dari rumah yang telah dilaksanakan siswa selama beberapa bulan oleh lembaga pendidikan formal di Indonesia telah menyisakan sejumlah permasalahan. Diantara permasalahan penting tersebut adalah semakin sering munculnya pemberitaan orang tua yang melakukan kekerasan terhadap anaknya selama proses pembelajaran dari rumah.

Rutinitas belajar dari rumah ternyata membutuhkan energi yang tidak sedikit. Terlebih lagi bagi orang tua yang mendadak menjadi guru bagi anak-anak, mereka pun memiliki sejumlah tantangan sendiri. 

Orangtua saat ini lebih cepat marah terhadap anaknya dibanding setahun yang lalu. Terlebih lagi ketika orang tua tidak mampu menguasai materi pembelajaran yang sedang dipelajari oleh anaknya. Anak-anakpun seakan menerima kondisi belajar dari rumah di masa pandemi ini dengan berbagai tekanan. Mereka lebih mudah emosi dan meluapkan amarahnya kepada orang tua.

Lalu, bagaimana cara orang tua mengatasi jebakan ajakan perang yang dilakukan oleh anak-anak selama mereka belajar dari rumah di masa pandemi ini? 

Langkah pertama yang harus anda lakukan tentu saja sebagai orang tua dan orang yang lebih dewasa Anda harus bisa menahan emosi. Ambil nafas dalam-dalam dan hembuskan selama beberapa kali sehingga sehingga Anda merasa lebih tenang dan tidak tertekan. Lakukan hal ini berulang-ulang sehingga anda merasa lebih nyaman dan tidak terbawa amarah. 

Tindakan terpenting dalam menghindari jebakan ajakan perang yang dilakukan anak kepada orang tua adalah orang tua jangan terlalu banyak menanggapi permintaan anak untuk bersilat lidah. Bagaimanapun kerumitan yang terjadi selama masa pandemi ini antara orang tua dan anak jangan sampai terjadi perang.

Menurut Abdullah Munir (2012), orang tua harus memberi tanggapan yang lugas dan langsung mengunci pembicaraan anak yang mengarah kepada ajakan melakukan perang mulut. Contoh ucapan seorang orang tua kepada anak untuk menghindari ajakan adu mulut adalah: Ibu tidak akan menanggapi permintaanmu jika cara kamu berbicara belum diperbaiki. 

Ucapkanlah jawaban tersebut satu kali dan setelah itu Anda diam. Jika anda terpaksa harus mengulangi jawaban, maka berikan jawaban yang sama kepada tingkah laku anak yang mengundang adu mulut. Anda jangan sampai terpancing untuk memberikan jawaban yang lain.

Anda juga harus bersikap tegas terhadap kebijakan yang telah anda lakukan. Jangan sampai Anda plin-plan atau berubah-ubah pikiran dalam waktu singkat untuk menanggapi ajakan adu mulut yang dilakukan oleh anak. Semoga tulisan ini bisa menambah wawasan anda dan memberi inspirasi bagi anak dalam mendidik anak-anak di masa pandemi ini.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *