Tumbu oleh tutup tegese wong kekancan sing cocok banget. Pasangan yang kompak luar dalam, demikian sebutannya. The Jombang Taste hadir kembali melalui artikel perumpamaan Bahasa Jawa. Persahabatan yang tampak serasi dalam bertindak dan berperilaku dapat diibaratkan layaknya tumbu oleh tutup. Orang-orang Jawa sering berkelakar tumbu oleh tutup, bantal oleh guling. Dimana ada bantal, disitu ada guling. Pasangan dua benda itu hadir bersama dalam situasi tertentu dan dianggap sebagai jodoh yang setia dan serasi.
Peribahasa Jawa tumbu oleh tutup berlaku pula dalam hal bertukar pikiran dan bekerjasama antara dua orang atau lebih. Seringkali kita menemukan dua orang yang bergabung dalam satu kelompok kerja dan mampu bersinergi dalam menyukseskan sebuah proyek. Keduanya mampu mengisi kekurangan masing-masing dan bisa bertukar pendapat tanpa saling melemahkan. Keadaan demikian dapat disebut sebagai tumbu oleh tutup. Tumbu adalah baskom kecil yang biasanya terbuat dari anyaman bambu.
Selain idiom Bahasa Jawa koyok tumbu oleh tutup, masyarakat Jawa juga mengenal pepatah koyok mimi dan mintuna. Arti dua frase kata tersebut kurang lebih sama, yaitu simbol ikatan dua pemikiran yang dapat saling mendukung satu sama lain. Demikian ulasan singkat The Jombang Taste mengenai perumpamaan Bahasa Jawa. Semoga artikel ini bisa memberi manfaat dan menambah wawasan Anda dalam usaha melestarikan sastra daerah. Mari mempelajari kekayaan budaya Nusantara!
Tinggalkan Balasan