Aku Ingin Hidup Lebih Lama, Tanpamu

The desire to live!
The desire to live! – Image taken from Pinterest.com

Petir menyambar di atas kepala. Gemuruh silih berganti menyahut ruang pendengaran. Aku disini bersama orang yang tidak ku harapkan kehadirannya. Ah, mengapa waktu seolah tidak berpihak kepadaku. Aku menjalani hidup bagai di bawah bayang-bayangnya. Tinggal satu atap bersama sekumpulan parasit bebatuan.

Nyanyi katak di kebun seolah menertawakanku. Rasin loe! Itulah hukumanmu untuk setiap penolakan penguasa baru. Hey! Kata siapa aku menolaknya. Aku tidak mengusirnya. Aku hanya ingin dia lebih mengerti posisinya. Aku lelah menjadi pengasuh bayi tua yang sudah mampu memproduksi bayi muda.

Aku ingin hidup bahagia lebih lama. Setidaknya aku bisa terbebas dari kewajiban momong bayi kawakan ini. Sebuah parasit yang kesasar dan bersarang di rumahku sejak tiga purnama kemarin. Engkau sudah tahu betapa aku tidak mudah menghadapi kenyataan kemarin. Kini engkau malah mentertawakanku. Sungguh terlalu.

Aku iri pada pohon jati liar yang bisa bertahan hidup di hutan rimba. Dia tidak pernah kesulitan meraih hangat cahaya matahari ataupun mengecap segarnya air telaga. Ya, aku dulu pernah menjadi bagian itu. Dan kini aku merindu kembali padanya. Akan ku selesaikan misi pertahanan hidup ini. Setidaknya sampai aku bisa merasa hembusan sejuk angin lembah.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *