Filosofi Ketupat Lebaran Bagi Kehidupan Masyarakat Jawa


Tak terasa, Lebaran Idul Fitri sudah ada di ambang pintu. Dua hari lagi Idul Fitri tiba. Inilah saatnya bagi umat muslim berbahagia. Salah satu tradisi unik umat Islam Indonesia adalah pulang kampung untuk lebaran dan saling memaafkan dengan saudara. Masyarakat Jawa memandang lebaran memiliki arti khusus. Makna lebaran diceritakan secara turun temurun kepada generasi muda. Apakah arti filosofi lebaran. Lebar dalam bahasa Jawa berarti habis, selesai, atau finish. Artinya, umat Islam sudah selesai berpuasa sebulan penuh.

Buka puasa bersama keluarga besar Bani Karso tahun 2017
Buka puasa bersama keluarga besar Bani Karso tahun 2017

Selanjutnya, orang Jawa suka makan jajan manis dan bukin kenyang. Ada makanan ketupat atau kupat. Kupat artinya ngaku lepat. Orang Jawa suka mengalah dan meminta maaf kepada siapa saja yang mereka temui di hari Lebaran. Segala permasalahan di hari-hari kemarin seolah sudah selesai saat kedua manusia saling berjabat tangan. Inilah momen paling berkesan bagi masyarakat muslim di Indonesia saat semua manusia saling meminta maaf, bahkan terhadap orang yan baru mereka kenal.

Sebenarnya yang menjadikan kegiatan Lebaran menjadi meriah bukan karena saling ikhlas memaafkan, tetapi juga karena adanya aktifitas makan bersama. Makanan adalah pengapesan warga Jawa. Apapun masalahnya bisa diselesaikan jika kedua belah pihak bersedia diajak makan bersama. Betapapun hati ini dongkol akibat kesalahpahaman perilaku orang lain, kalau seseorang disodorkan makanan enak pasti hatinya luluh. Semudah itu kan. Tradisi inilah yang mengembangkan budaya saling memaafkan menjadi sangat menyenangkan bagi anak-anak, remaja dan orang dewasa.


7 tanggapan untuk “Filosofi Ketupat Lebaran Bagi Kehidupan Masyarakat Jawa”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *