Lagi-lagi saya kecantol tahu campur. Kuliner Jombang yang satu ini sukses bikin saya balik lagi ke sekitar area Lapangan Mojowarno. Pagi hari menjelang siang waktunya masih nanggung untuk makan siang. Jam makan siang masih dua jam lagi. Tapi bagaimana lagi, perut ini jadi lapar tiap kali lihat warung tenda warna hijau di sudut pertigaan lapangan Mojowarno. Saya pun akhirnya membelokkan sepeda motor di area parkir sebelah warung.
Suasana sekitar warung tahu campur itu lumayan sepi karena masih pagi. Kondisi sepi beginilah yang saya suka saat makan. Kadang agak risih juga kalau saya makan harus berdesak-desakan dan dilihatin orang banyak. Oleh karena itu sebisa mungkin saya mencari lokasi makan yang agak sepi supaya lebih leluasa untuk menggerakkan kamera hape. Beginilah kalau food blogger sedang beraksi. Makan apapun bisa jadi bahan menulis Blog pribadi.
Saya pesan sepiring penuh tahu campur. Kuahnya masih hangat. Potongan daging sapi terasa empuk digigit. Cita rasa petisnya kerasa sekali khas daging udang. Ditambah dengan beberapa helai daun selada segar, hmm makin terasa segarnya. Bahan-bahan tahu campur yang bikin kenyang adalah potongan lontong dan segenggam mie. Sarapan kedua kali ini terasa mengenyangkan sekali. Kesegaran sayur selada bikin hidup jadi ikut semangat.
Aroma petis yang khas menambah nafsu makan saya karena saya termasuk petis lover. Saya menyukai hampir semua jenis menu makanan yang pakai bumbu petis, mulai dari rujak cingur, tahu lontong, tahu tek, hingga tahu solet yang pakai bumbu kacang dan petis. Bagi saya, petis adalah ciri khas kuliner Jawa Timur yang tidak bisa dijumpai di berbagai belahan daerah Nusantara lain.

Harga satu porsi tahu campur Rp10.000. Itu termasuk harga murah untuk ukuran kantong orang Jombang. Apalagi jika mengingat kandungan nutrisi tahu campur yang kaya protein dan vitamin, Anda tidak akan menyesal cobaain wisata kuliner Jombang yang satu ini. Jika dibandingkan dengan bakso tumpeng, makanan tahu campur ini terbilang cukup menyehatkan badan. Kandungan lemak kuliner tahu campur terbilang lebih sedikit dibanding bakso tumpeng yang banyak lemaknya.
Tak jauh dari warung tahu campur ini terdapat warung soto ayam kampung dengan cita rasa khas Lamongan. Soto ayam kampung ini berada tepat di sebelah timur dari Bank BRI Mojowarno. Jadi kalau anda biasanya tahunya cuma soto ayam lamongan di mojowarno, kali ini anda bisa mencoba tahu campur mojowarno yang lokasinya hanya sekitar 5 meter sebelah timur dari warung soto ayam itu.
Belum cukup tertarik menjajal tahu campur? Coba bandingkan dengan wisata kuliner sejenis yang ada di Mojowarno dan sekitarnya. Kalau Anda tidak suka kuliner tahu campur mungkin anda akan berminat mencoba kuliner super pedas rica-rica ayam mentok Bu Suhar di Bareng. Tempat makan yang agak dekat dari warung tahu campur adalah Warung Sagu, bakso bakar depan pasar Mojowarno, cap cay Cak Triman, Bakso Nuklir dan Warung Budhe. Soal rasa memang subyektif, tapi soal harga makanan dan kesehatan tubuh, itu yang utama.
Berwisata kuliner bisa mengenalkan Anda kepada budaya masyarakat setempat yang unik dan menarik. Selain itu dengan berwisata kuliner Anda bisa lebih merasa bersyukur bahwa anda bisa menikmati makan enak sementara banyak orang di sekitar Anda tidak dapat melakukannya karena alasan kesehatan maupun karena alasan ekonomi. Penasaran pengen coba kuliner Jombang yang enak dan murah? Ayo mlaku mlaku nang Mojowarno!
Tinggalkan Balasan