Tradisi takbiran jelang hari raya Idul Fitri memiliki sejarah yang cukup panjang. Menurut sejarah, tradisi ini berasal dari masa kekhalifahan Umar bin Khattab, ketika beliau memerintahkan umat Muslim untuk mengucapkan takbir pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Takbiran kemudian menjadi tradisi yang terus dijaga dan dilakukan oleh umat Muslim di seluruh dunia sebagai ungkapan syukur atas nikmat kemenangan melawan hawa nafsu selama Ramadan dan sebagai bentuk perayaan hari raya Idul Fitri.
Di Indonesia, takbiran dilakukan dengan cara keliling kampung atau wilayah, sambil mengucapkan takbir bersama-sama. Tradisi ini menjadi momen yang sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat Indonesia, karena selain sebagai bentuk ungkapan syukur dan perayaan, takbiran juga menjadi ajang untuk berkumpul bersama keluarga dan tetangga dalam suasana yang penuh kegembiraan.
Beberapa alat takbiran yang umum digunakan antara lain:
- Alat penguat suara: biasanya digunakan di masjid atau musala untuk memperkuat suara muadzin atau orang yang membacakan takbir.
- Takbiran elektrik: alat ini berfungsi untuk menghasilkan suara takbir dengan mudah dan praktis. Biasanya memiliki tombol yang dapat ditekan untuk mengeluarkan suara takbir.
- Buku takbiran: buku ini berisi kumpulan takbir dan bisa digunakan sebagai referensi untuk membaca takbir.
- Takbiran digital: sebuah aplikasi atau website yang menyediakan suara takbir lengkap dengan teks latin dan artinya.
Peserta tradisi takbir keliling biasanya terdiri dari sekelompok pemuda atau warga yang ingin menyambut dan merayakan hari raya Idul Fitri. Namun, dalam pelaksanaannya, tergantung dari masing-masing daerah atau komunitas adat. Beberapa daerah di Indonesia biasanya melibatkan seluruh warga, sedangkan di daerah lainnya hanya akan melibatkan sekelompok pemuda.
Lalu, apa saja tips takbiran aman untuk anak-anak?
- Persiapkan diri anak dengan baik. Sebaiknya anak mandi, bersihkan telinga, dan berpakaian yang sesuai dengan acara takbiran.
- Beri pengertian kepada anak tentang arti takbiran dan peringatan Idul Fitri serta nilai-nilai keagamaan yang terkandung di dalamnya.
- Ajak dan dampingi anak untuk mengikuti takbiran di tempat yang aman dan terawasi, seperti mushalla, masjid atau lapangan yang telah diatur oleh pihak berwenang.
- Kemudian, ajak anak untuk mengikuti takbiran dengan penggalan-penggalan takbir sesuai dengan kekuatan suara anak agar anak tidak membahayakan kesehatan atau terluka saat menjerit.
- Pastikan anak membawa bekal makanan dan minuman yang cukup agar anak tidak merasa lapar atau haus selama takbiran.
- Terakhir, berikan hadiah dan pujian kepada anak yang berhasil menunaikan takbiran dengan baik dan aman. Hal itu akan memberi semangat dan dorongan agar anak selalu bersemangat dalam menjalankan kegiatan keagamaan.
Tinggalkan Balasan