Biarpun Kepanasan, Traveling ke Wisata Candi Brahu di Trowulan Tetap Seru

Liburan ke tempat wisata di Trowulan Mojokerto masih berlanjut. Penulis dan 45 orang siswa SDN Latsari sampai di tempat liburan yang ketiga, yaitu candi Brahu. Candi Brahu merupakan salah satu obyek wisata bersejarah diantara sekian banyak situs bersejarah peninggalan Kerajaan Majapahit.

Penulis dan puluhan wisatawan lain tiba di pelataran Candi Brahu pada Sabtu, 19 Oktober 2019 sekitar pukul 11.00 WIB. Kehadiran kami di tempat wisata sejarah Majapahit ini disambut dengan cuaca panas. Sinar matahari terasa menyengat kulit pada siang hari itu. Selama beberapa hari ini memang cuaca di Pulau Jawa sangat panas.

Meski cuaca sedang sangat terik, para siswa tetap bersemangat melanjutkan kegiatan berlibur ke obyek wisata di Trowulan Mojokerto. Mereka masih tampak bersemangat menikmati setiap pemandangan indah dan bangunan bersejarah yang mereka temui di sekitar Candi Brahu. Fokus utama pandangan mereka adalah bangunan candi yang bentuknya menjulang tinggi. Tidak ada obyek lain yang bisa mereka nikmati disana selain makanan yang mereka bawa dari rumah.

Tips Fotografi Pemula - Mengenal macam-macam aksesoris kamera
Tips Fotografi Pemula – Mengenal macam-macam aksesoris kamera

Lokasi Candi Brahu

Lokasi obyek wisata Candi Brahu berada di Desa Bejijong Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto. Anda bisa mencapai lokasi wisata Candi Brahu dari dua arah, yaitu dari selatan dan dari barat. Jalur transportasi yang paling umum dilalui wisatawan saat berkunjung ke Candi Brahu adalah melalui jalur selatan.

Jika anda berangkat dari arah Kota Surabaya atau Malang ke Bejijing, tentu anda akan melewati perempatan Trowulan. Jalan yang dilalui ada satu jalur dengan tujuan ke tempat wisata Mahavihara Budha Tidur. Anda terus saja melakukan perjalanan ke utara sejauh kurang lebih 2 km atau bisa ditempuh dengan sepeda motor selama 10 menit.

Rute kedua yang bisa anda tempuh untuk bisa sampai di tempat wisata Candi Brahu adalah dari arah barat. Ini adalah pilihan rute yang bagus jika anda berangkat dari arah Mojoagung, Jombang, Sumobito dan sekitarnya. Anda bisa mengambil arah perjalanan ke jalan raya menuju Desa Karobelah. Titik kumpul yang bisa anda gunakan adalah keberadaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jombang atau lebih dikenal MAN Mojoagung.

Dari MAN Mojoagung anda bisa mengendarai kendaraan lurus saja ke timur sampai anda menemukan batas wilayah Kabupaten Jombang dan Mojokerto tepat 200 meter di sebelah barat tempat wisata sejarah Candi Brahu. Obyek wisata Candi Brahu memiliki bentuk tinggi menjulang dan besar sehingga sangat mudah anda temukan jika anda berada di sekitar 2 km dari lokasi candi ini.

Harga Tiket Masuk

Harga tiket masuk ke obyek wisata candi Brahu sebesar Rp3.000 per orang untuk wisatawan dewasa. Sedangkan harga tiket masuk Candi Brahu untuk pelajar sebesar Rp1.500 per orang. Harga tiket masuk ini berlaku sama, baik untuk hari kunjungan biasa maupun akhir pekan. Tidak banyak bangunan bersejarah yang bisa anda nikmati di objek wisata candi Brahu selain memandang tingginya candi di siang hari. Oleh karena itu, anda bisa mengantisipasi kebosanan pada anak-anak dengan melaksanakan permainan menyenangkan di luar ruangan di sekitar pelataran candi Brahu.

Jangan khawatir. Anda akan mendapatkan potongan harga jika mengajak murid-murid atau anak-anak anda berlibur ke obyek wisata Candi Brahu secara kolektif. Petugas jaga loket tiket masuk Candi Brahu cukup ramah dan bersahabat kepada panitia pelaksana study tour di objek wisata Candi brahu. Mereka cukup bersahabat untuk memberikan potongan harga khusus untuk tiket masuk bagi para pelajar yang berkunjung dalam satu lembaga pendidikan. Inilah tempat wisata murah sekaligus bernilai sejarah di Kabupaten Mojokerto yang bisa anda pilih untuk berlibur bersama murid-murid sekolah.

https://www.instagram.com/p/B311xFXgl0j/?utm_source=ig_web_copy_link

Wisata Jajanan Rakyat

Terdapat puluhan pedagang kaki lima yang menjual makanan tradisional dan jajanan anak-anak di sebelah selatan lokasi obyek wisata Candi Brahu. Makanan itu umumnya kurang terjaga kebersihannya. Banyak debu yang hinggap di makanan pada musim kemarau seperti ini. Situasi seperti ini bukanlah tempat menikmati makanan yang nyaman. Terlebih lagi cuaca siang hari sangat panas dan angin berhembus cukup kencang sehingga mudah saja debu-debu masuk ke makanan dan minuman yang akan anda santap. Sebaiknya anda membawa makanan dari rumah dan anda nikmati di bawah pohon rindang di sekitar area candi Brahu.

Menurut referensi yang saya baca, Candi Brahu dibangun pada masa kerajaan Majapahit. Tujuan pembangunan candi Brahu adalah sebagai tempat penyimpanan abu jenazah raja-raja dan keluarga raja dari Kerajaan Majapahit. Abu jenazah raja diletakkan pada ruangan khusus di puncak candi Brahu yang menjelang tinggi. Namun saat ini, puncak Candi Brahu sudah tidak digunakan lagi untuk penyimpanan abu jenazah raja.

Pelataran candi Brahu sering digunakan oleh masyarakat pecinta seni untuk mengadakan pentas seni dan pergelaran seni budaya yang mengangkat tema kerajaan Majapahit. Semoga setiap anak indonesia yang mengunjungi objek wisata candi Brahu dapat mengenal kekayaan ragam budaya daerahnya. Mari jelajahi setiap keindahan tempat wisata bersejarah di Indonesia!


Comments

2 tanggapan untuk “Biarpun Kepanasan, Traveling ke Wisata Candi Brahu di Trowulan Tetap Seru”

  1. Avatar Johanna
    Johanna

    Wahhh pak guru jalan2 terus rek. Aku mau jadi muridnya.

  2. Apakah pelajar boleh berkemah disana?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *