Waroeng Tandjoeng Dhahar, Tempat Wisata Kuliner Bernuansa Vintage dan Klasik di Jombang Selatan


Apa kabar kawan pembaca blog The Jombang Taste? Saya hadir lagi menyapa Anda melalui ulasan wisata kuliner Jombang. Beberapa hari lalu saya berkunjung ke salah satu tempat wisata kuliner di Jombang Selatan. Nama tempatnya adalah Waroeng Tandjoeng Dhahar. Saya sudah tahu tempat makan enak ini sejak dua tahun lalu tapi baru sempat makan disana Rabu lalu (11/7/2018). Waroeng Tandjoeng Dhahar terletak di Jalan Raya Bareng-Ngoro, tepatnya di Dusun Kupang, Desa Tebel, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang. Lokasi restoran Jawa ini bisa dilihat dari jalan raya dengan mudah. Tempat makan ini dekat dengan lokasi Agrowisata Bale Tani yang juga berada di wilayah Kecamatan Bareng. Jadi, Anda bisa mampir makan ke Waroeng Tandjoeng Dhahar usai traveling menjelajahi spot-spot menarik di Bale Tani.

Sebelum membahas ragam makanannya, saya bahas dulu setting lokasinya. Insha allah artikel berikutnya akan saya bahas menu ayam bakar dan gurami bakar Tandjoeng Dhahar. Bagian depan sudah dibuat sehijau mungkin sehingga Waroeng Tandjoeng Dhahar tampak asri. Beberapa pohon besar menaungi tempat parkir. Area parkir cukup luas untuk menampung 6 buah mobil sekaligus. Jika Anda bawa sepeda motor kesana, lebih baik diparkir agak masuk ke dalam. Semua bangunan Waroeng Tandjoeng Dhahar bernuansa alami pedesaan. Warna coklat tanah pegunungan mendominasi pandangan mata. Berkunjung kesana bisa menghilangkan lelah usai berlibur ke tempat-tempat wisata di Jombang bagian selatan. Udara segar khas pedesaan menyambut kehadiran Anda. Nun jauh di sebelah timur tampak Gunung Anjasmoro berdiri dengan kokoh. Sungguh pemandangan alam yang menenangkan pikiran.

Nuansa klasik Waroeng Tandjoeng Dhahar terlihat dari pemasangan banyak jendela kayu yang berusia tua. Pemilik rumah makan Waroeng Tandjoeng Dhahar sepertinya sengaja berburu jendela-jendela bekas dari sejumlah rumah tua untuk digunakan sebagai aksesoris dekorasi ruangan. Beberapa jendela bahkan tampak sudah usang dan dimakan rayap namun tetap dipertahankan disana. Hal itu menambah kental nuansa vintage tempat makan murah di Jombang selatan ini. Bagi Anda yang suka bergaya di depan kamera, Waroeng Tandjoeng Dhahar adalah lokasi pemotretan yang tepat. Ada sejumlah sudut menarik untuk dijadikan latar belakang berfoto, baik foto selfie maupun rame-rame dengan teman satu kelompok. Semua meja dan kursi untuk makan pengunjung terbuat dari kayu. Anda cukup duduk manis dan pencet tombol kamera.

Waroeng Tandjoeng Dhahar memiliki dua buah kolam ikan di sisi barat dan timur. Puluhan ikan mas hidup dengan tenang di dalam kolam. Kedua kolam dipisahkan oleh dua buah jembatan kayu. Jembatan tersebut menghubungkan Waroeng Tandjoeng Dhahar bagian resto dan bagian lesehan. Saat saya berkunjung kesana kemarin sedang ada renovasi bangunan di Waroeng Tandjoeng Dhahar. Pihak pengelola rumah makan sedang menambah area makan di lantai dua. Tentu itu akan jadi tempat makan yang seru karena memiliki view pemandangan langsung ke arah Gunung Anjasmoro. Sepertinya saya harus menunggu beberapa bulan lagi sampai bisa menikmati sajian kuliner Jombang sambil memandang hijaunya sawah Dusun Kupang. Sekarang ini sawah disana sedang musim panen dan warna kuning mendominasi pandangan mata.

Kesan jadul dan mistis makin terasa begitu memasuki bagian dalam Waroeng Tandjoeng Dhahar yang ditujukan untuk tempat makan lesehan. Terdapat sejumlah jendela kayu berukir khas Jawa di sisi paling selatan tempat makan lesehan. Saya tidak paham jenis ukiran tersebut bergaya Jepara ataukah Catakgayam. Dua buah cermin tua sengaja dipajang di tembok berdekatan dengan kayu simbol mandala. Ah, saya jadi ingat salah satu scene film horor yang dibintangi Suzzana. Untung saya berkunjung ke Waroeng Tandjoeng Dhahar ketika siang hari sehingga tidak perlu merinding bulu roma. Entah kalau makan disana saat malam hari bagaimana suasananya. Siang hari saja udaranya adem sekali, apalagi malam hari. Overall, Waroeng Tandjoeng Dhahar memiliki lay out yang menarik. Desain interiornya unik dan tidak ada yang menyamai. Recommended deh!


36 tanggapan untuk “Waroeng Tandjoeng Dhahar, Tempat Wisata Kuliner Bernuansa Vintage dan Klasik di Jombang Selatan”

  1. Keliatan serem nih tempat. Bayanganku habis makan ayam bakar ketemu kuntilanak di depan pintu toilet. Hihihi.

  2. Rumah makan jaman now asal setting tempatnya bagus dan ada wifi gratis sdh pasti bnyk pembeli yg dtg. Orang cuma bth foto foto, nggak terlalu butuh makanan enak.

    • Suasananya emang asyik om
      Kayak nuansa tempoe doelu
      Cuman kadañg mau masuk takut bukan karena horor tapi takut harganya mahal
      Padahal nggak seperti yang dibayangkan kenyataannya harganya murah sesuai dengan mottonya “MURAH ENAK UAKEH”???

  3. Apakah ada kontribusi ekonomi keberadaan rumah makan terhadap kesejahteraan warga sekitar lokasi bisnis?

  4. Apakah toilet tanjung dahar bersih? Aku paling ilfil klo lagi makan mau pesing dari toilet restoran?

  5. Semua makanan sekarang disajikan dengan lingkungan yang menarik. kalau tidak begitu maka pembeli tidak akan berminat untuk datang dan berfoto. Demikian juga dengan warung Tanjung dahar di Jombang Kalau tidak ada background yang bagus untuk berfoto maka pembeli tidak akan mampir untuk mencoba.

  6. Rasa enak dan tidak enak makanan itu tergantung pada bumbunya.
    Kalau bumbunya sip dan racikan nya mantap makanan apapun jadi terasa enak.

  7. Kids zaman Now tidak peduli rasa makanan. Yang penting ada background foto yang bagus dan instagramable maka perkara yang lain dilupakan.
    Ini jadi rahasia umum untuk bisnis wisata kuliner di Jombang dan Indonesia. Cukup siapkan background yang unik dan nyentrik maka pembeli akan datang sendiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *