Kategori: Motivasi Kerja

  • Menempatkan Bisnis Sebagai Ibadah Nyata

    Banyak argumen yang mengemukakan tentang cara-cara berbisnis dengan strategi yang jitu. Namun jangan sampai kita melupakan bahwa pada diri Nabi Muhammad SAW terdapat contoh praktek berbisnis dengan segala andalan strategi yang bagus. Bila kita mau mempelajari dengan seksama dan memahami teladan Nabi, maka kita akan meraih kesuksesan yang gemilang.

  • Si Kutu Loncat Yang Gagal Melompat

    Pengalaman membuktikan bahwa karyawan yang sering mendapat tawaran bekerja di tempat lain justru karyawan yang mampu bekerja dengan sungguh-sungguh di tempatnya sekarang. Sebaliknya, karyawan yang berkoar-koar ingin pindah kerja dan memiliki etos kerja setengah-setengah malah susah dapat pekerjaan baru. Maklum saja, perusahaan membutuhkan aksi nyata, bukan hanya omong doang.

  • Manfaat Memberi Hadiah Untuk Kesuksesan Diri Sendiri

    Kesuksesan makin terasa bermakna bila kita mendapatkan hadiah atas pencapaian tersebut. Hadiah kesuksesan tidak harus berasal dari pemberian orang lain. Apakah Anda sedang suntuk dengan pekerjaan saat ini dan butuh motivasi tambahan? Ada banyak cara yang bisa Anda pilih untuk memotivasi diri sendiri. Salah satunya adalah dengan cara memberikan hadiah untuk kesuksesan diri sendiri. Nggak…

  • Apakah Arti Bekerja Harus Menjadi Karyawan?

    Sampai saat ini masyarakat kita masih beranggapan bahwa hakekat bekerja adalah menjadi karyawan. Karyawan adalah orang yang bekerja untuk suatu perusahaan, instansi, lembaga, yayasan dan sebagainya. Mereka itulah yang disebut sebagai pekerja. Kenyataan yang mudah Anda jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah alumni perguruan tinggi belum akan disebut bekerja apabila ia belum mampu menunjukkan predikat dirinya…

  • Visi Tanpa Aksi Adalah Sebuah Kelumpuhan Hidup

    Imam Ratrioso, Psi menyatakan bahwa orang yang hanya memiliki visi tanpa dibarengi dengan aksi sama dengan mengkhayal atau berfantasi. Visi kita tidak akan menjadi sebuah prestasi apabila tanpa dibarengi dengan aksi nyata. Mengapa? Karena visi kita tidak cukup untuk mendatangkan balasan akhir. Visi adalah tak lebih dari ide yang berwujud angan-angan. Ia akan tampak nyata…