Potensi Pengembangan Wisata Budaya di Kabupaten Jombang

Kabupaten Jombang, terletak di provinsi Jawa Timur, Indonesia, dikenal sebagai “Kota Santri” karena banyaknya pondok pesantren dan tokoh agama yang berasal dari daerah ini. Namun, Jombang tidak hanya kaya dengan warisan spiritual dan pendidikan Islam, tetapi juga memiliki potensi wisata budaya yang luar biasa. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek budaya yang bisa menjadi daya tarik wisata di Jombang.

1. Warisan Sejarah dan Religi

Jombang memiliki sejarah yang kaya dengan banyak tokoh nasional dan budayawan. Salah satunya adalah KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama, yang makamnya berada di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng. Makam ini tidak hanya menjadi tempat ziarah untuk penggemar dan murid-muridnya tetapi juga menjadi simbol penting dari kekuatan Islam di Indonesia. Selain itu, Jombang juga merupakan tempat kelahiran Abdurrahman Wahid (Gus Dur), presiden keempat Indonesia, yang makamnya juga menjadi destinasi wisata religi yang populer.
Lokasi seperti Makam KH. Hasyim Asy’ari dan Makam Gus Dur bukan hanya tempat untuk ziarah tetapi juga memberikan pengalaman budaya yang mendalam. Upacara tradisional, ceramah agama, dan berbagai acara keagamaan yang diadakan di sekitar makam ini menambah nilai budaya yang dapat dinikmati pengunjung.

2. Seni dan Kesenian Tradisional

Jombang memiliki berbagai bentuk kesenian rakyat yang unik. Kesenian tradisional seperti besutan, ludruk, jaran kepang, hadrah, kentrung, sandur, wayang krucil, wayang topeng, dan wayang kulit masih sangat hidup di masyarakat. Besutan, misalnya, merupakan cikal bakal dari kesenian ludruk dan menampilkan tarian dengan tokoh-tokoh yang memiliki peran tertentu, seperti Besut, yang menggambarkan karakter cerdas dan berjiwa seni.
Festival budaya, seperti Festival Wisata Budaya Kencono Wungu di Desa Losari, menjadi ajang untuk memamerkan berbagai kesenian ini kepada dunia luar. Pengunjung dapat menikmati pertunjukan langsung, belajar tentang alur cerita, dan bahkan berpartisipasi dalam workshop singkat untuk memahami dasar-dasar kesenian tersebut.

3. Arsitektur dan Cagar Budaya

Candi Rimbi atau Candi Arimbi di Desa Pulosari, Kecamatan Bareng, merupakan salah satu peninggalan bersejarah dari Kerajaan Majapahit. Meskipun tidak sebesar candi-candi lain di Jawa, Candi Rimbi memiliki relief yang menggambarkan kehidupan manusia dan mitologi dari abad ke-9. Wisatawan dapat belajar tentang sejarah arkeologi dan budaya yang melingkupi candi ini, serta menikmati panorama Gunung Anjasmoro yang terhampar di sekitarnya.
Selain itu, ada juga prasasti Sumber Gurit di Desa Katemas, Kecamatan Kudu, yang merupakan cagar budaya yang dilindungi. Prasasti ini menjadi bukti lain dari kekayaan sejarah Jombang yang dapat ditelusuri oleh para wisatawan yang tertarik dengan epigrafi dan paleografi.

4. Desa Wisata dan Kegiatan Budaya

Jombang memiliki beberapa desa wisata yang mengusung konsep budaya dan agrowisata. Desa Wisata Tambakberas, misalnya, adalah desa yang fokus pada wisata religi dengan keberadaan makam-makam ulama besar, peninggalan sejarah dari zaman Majapahit, dan berbagai produk pertanian yang khas. Di sini, pengunjung bisa mengikuti kegiatan agrowisata, seperti belajar menanam padi atau memproses hasil bumi menjadi produk jadi, sambil memahami nilai-nilai budaya lokal.
Desa lain seperti Desa Jarak di Kecamatan Wonosalam, yang dikenal sebagai desa percontohan toleransi, menawarkan pengalaman budaya yang unik. Dengan keberagaman agama yang hidup berdampingan damai, Desa Jarak memiliki tradisi dan kegiatan yang bisa dikunjungi seperti upacara melasti, safari Ramadan, dan budaya gotong royong yang masih dijalankan oleh masyarakatnya.

5. Kuliner Tradisional

Kuliner Jombang juga merupakan bagian penting dari budaya Jombang. Makanan khas seperti durian Wonosalam yang terkenal, sambal tumpang, dan kue tradisional seperti brem Jombang menjadi daya tarik tersendiri. Pasar-pasar tradisional seperti Pasar Brantas Ngogri menawarkan pengalaman berbelanja sambil menikmati aneka makanan khas Jombang, yang sering kali diiringi oleh kesenian tradisional.

6. Potensi Pengembangan

Meski sudah memiliki banyak potensi, pengembangan wisata budaya di Jombang masih bisa ditingkatkan. Investasi dalam infrastruktur turistik seperti fasilitas akomodasi, transportasi, dan kebersihan sangat diperlukan. Promosi wisata juga harus ditingkatkan melalui media sosial, kerjasama dengan agen perjalanan, dan mengadakan event-event budaya yang lebih besar untuk menarik wisatawan domestik dan internasional.
Pendidikan dan pelatihan untuk masyarakat lokal dalam hal pelayanan wisatawan, pelestarian budaya, serta kewirausahaan wisata juga menjadi kunci untuk memastikan bahwa potensi ini dapat terus berkembang dan berkelanjutan. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta akan sangat penting untuk mewujudkan hal ini.
Kabupaten Jombang menyimpan beragam potensi wisata budaya yang belum sepenuhnya digali dan dikembangkan. Dari sejarah dan religiusitas hingga seni, arsitektur, desa wisata, dan kuliner, Jombang memiliki semuanya. Dengan pengelolaan yang bijak, peningkatan infrastruktur, dan promosi yang efektif, Jombang bisa menjadi tujuan wisata budaya yang tidak hanya membanggakan secara lokal tetapi juga dikenal di kancah nasional dan internasional. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan perekonomian daerah tetapi juga membantu melestarikan budaya yang kaya dan beragam dari Jombang untuk generasi mendatang.

Tinggalkan Balasan