Bagaimana Asal-usul Terbentuknya Permukaan Bumi?

Keindahan obyek wisata air terjun Grojogan Asmoro di Desa Jarak Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang - Foto: Evin Sudarwati
Keindahan obyek wisata air terjun Grojogan Asmoro di Desa Jarak Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang (Foto: Evin Sudarwati)

Permukaan bumi yang kita lihat sekarang ini adalah hasil dari proses geologi yang berlangsung selama miliaran tahun. Proses ini melibatkan interaksi antara lapisan-lapisan bumi, seperti kerak, mantel, dan inti, serta faktor-faktor eksternal, seperti gravitasi, panas, dan gaya tektonik. Berikut adalah beberapa tahapan penting dalam pembentukan permukaan bumi:

  1. Sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu, bumi terbentuk dari akumulasi debu dan gas yang tersisa dari ledakan bintang supernova. Pada saat itu, bumi masih sangat panas dan tidak memiliki atmosfer atau lautan. Permukaannya terdiri dari magma cair yang terus-menerus mengalami vulkanisme dan tabrakan dengan meteorit.
  2. Sekitar 4,4 miliar tahun yang lalu, bumi mulai mendingin dan magma cair mulai mengeras membentuk kerak bumi. Kerak bumi ini masih sangat tipis dan rapuh, sehingga sering pecah dan bergeser akibat gaya tektonik. Gaya tektonik ini disebabkan oleh pergerakan mantel bumi yang bersifat plastis di bawah kerak. Kerak bumi juga terbagi menjadi beberapa lempeng yang saling berinteraksi membentuk pegunungan, lembah, dan palung laut.
  3. Sekitar 4 miliar tahun yang lalu, bumi mulai memiliki atmosfer dan lautan akibat pelepasan gas-gas dari vulkanisme dan tabrakan dengan komet. Atmosfer dan lautan ini membantu menstabilkan suhu permukaan bumi dan memungkinkan terjadinya siklus hidrologi. Siklus hidrologi ini meliputi proses evaporasi, kondensasi, presipitasi, dan aliran air yang membentuk sungai, danau, danau, dan es.
  4. Sekitar 3,8 miliar tahun yang lalu, bumi mulai memiliki kehidupan mikroba yang mampu melakukan fotosintesis. Fotosintesis ini mengubah karbon dioksida menjadi oksigen yang kemudian terakumulasi di atmosfer. Oksigen ini juga membentuk lapisan ozon yang melindungi bumi dari radiasi ultraviolet. Kehidupan mikroba ini juga mempengaruhi siklus karbon dan nitrogen yang berperan dalam kesuburan tanah dan iklim.
  5. Sekitar 2,5 miliar tahun yang lalu, bumi mengalami periode es global atau disebut juga bola salju bumi. Pada saat itu, permukaan bumi tertutup oleh es tebal yang mencerminkan sinar matahari kembali ke ruang angkasa. Hal ini menyebabkan suhu permukaan bumi menurun drastis dan menghambat kehidupan. Periode es global ini berakhir ketika vulkanisme meningkatkan kadar karbon dioksida di atmosfer dan menimbulkan efek rumah kaca.
  6. Sekitar 1,8 miliar tahun yang lalu, bumi mulai memiliki kehidupan multiseluler yang lebih kompleks dan beragam. Kehidupan multiseluler ini meliputi tumbuhan, hewan, jamur, protista, dan bakteri. Kehidupan multiseluler ini juga mempengaruhi siklus oksigen dan fosfor yang berperan dalam pembentukan batuan sedimen dan fosil.
  7. Sekitar 750 juta tahun yang lalu, bumi mengalami periode es global kedua yang lebih parah dari sebelumnya. Pada saat itu, permukaan bumi hampir sepenuhnya tertutup oleh es tebal yang disebut juga bola salju sempurna. Hal ini menyebabkan suhu permukaan bumi turun hingga -50°C dan mengancam kehidupan. Periode es global kedua ini berakhir ketika vulkanisme meningkatkan kadar karbon dioksida di atmosfer hingga 350 kali lipat dari saat ini dan menimbulkan efek rumah kaca ekstrem.
  8. Sekitar 540 juta tahun yang lalu, bumi mengalami ledakan kehidupan atau disebut juga periode Kambrium. Pada saat itu, kehidupan multiseluler berevolusi dengan cepat dan menghasilkan berbagai bentuk dan jenis baru. Kehidupan multiseluler ini juga mulai menyebar ke daratan dan udara. Ledakan kehidupan ini didorong oleh peningkatan oksigen di atmosfer dan lautan, perubahan iklim, dan variasi genetik.
  9. Sekitar 250 juta tahun yang lalu, bumi mengalami kepunahan massal terbesar dalam sejarah atau disebut juga peristiwa Perm-Trias. Pada saat itu, sekitar 95% spesies kehidupan di bumi punah akibat perubahan iklim, vulkanisme, dan tabrakan dengan asteroid. Kepunahan massal ini membuka peluang bagi kelompok-kelompok kehidupan baru untuk berkembang, seperti reptil, amfibi, dan mamalia.
  10. Sekitar 65 juta tahun yang lalu, bumi mengalami kepunahan massal kedua terbesar dalam sejarah atau disebut juga peristiwa K-T. Pada saat itu, sekitar 75% spesies kehidupan di bumi punah akibat tabrakan dengan asteroid besar yang menimbulkan debu dan asap yang menghalangi sinar matahari. Kepunahan massal ini menyebabkan kepunahan dinosaurus dan memungkinkan mamalia untuk mendominasi bumi.
  11. Sekitar 2,6 juta tahun yang lalu, bumi memasuki periode es Pleistosen atau disebut juga zaman es. Pada saat itu, permukaan bumi berfluktuasi antara periode glasial dan interglasial yang ditandai oleh naik turunnya suhu dan permukaan air laut. Periode es Pleistosen ini juga menyaksikan munculnya manusia modern dan peradaban awal. Periode es Pleistosen ini berakhir sekitar 12 ribu tahun yang lalu ketika iklim menjadi lebih hangat dan stabil.
  12. Sekitar 10 ribu tahun yang lalu, bumi memasuki periode Holosen atau disebut juga zaman sekarang. Pada saat ini, permukaan bumi dipengaruhi oleh aktivitas manusia yang semakin meningkat, seperti pertanian, industri, urbanisasi, dan polusi. Aktivitas manusia ini juga menyebabkan perubahan iklim global yang berdampak pada biodiversitas dan sumber daya alam.

Demikianlah beberapa tahapan penting dalam pembentukan permukaan bumi. Permukaan bumi adalah warisan dari masa lalu yang harus kita jaga untuk masa depan.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *