Apa kabar kawan-kawan komunitas blogger Jombang? Semoga hari ini Anda selalu bersemangat menjalani aktifitas sehari-hari. Bagi sebagian pasangan muda, bulan ini merupakan waktu yang sibuk bagi mereka untuk menyiapkan berbagai keperluan menjelang pernikahan. Pelaksanaan hajatan pernikahan sudah diperbolehkan oleh Pemerintah Kabupaten Jombang meski dengan pembatasan yang sangat ketat.
November hingga Desember 2020 mendatang diperkirakan akan terjadi lonjakan jumlah pelaksanaan hajatan pernikahan di Jombang. Pertimbangannya adalah pemilihan hari baik pernikahan menurut kalender Jawa akan jatuh pada bulan Mulud, Bakda Mulud, dan Jumadil Awal. Dalam kalender Masehi, waktu tersebut jatuh pada bulan Oktober, November, dan Desember.
Salah satu tahap penting dalam proses pernikahan adalah melakukan pemotretan pre-wedding. Foto preweddding saat ini sudah dianggap menjadi kebutuhan pokok bagi pasangan muda. Mereka membutuhkan momen kebersamaan untuk menjadi penanda yang bisa menjadi bahan cerita romansa kelak. Didukung oleh api asmara yang sedang membara, foto prewed selalu menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi pasangan muda.
Alasan lain kenapa pasangan muda melakukan foto prewed adalah agar memiliki foto bagus yang bisa dipajang di depan tenda pernikahan. Selain musim penghujan dan musim kemarau, masyarakat Indonesia juga memiiki musim kawin. Perkawinan atau pernikahan layaknya sebuah acara tahunan yang memiliki trend tersendiri. Hajatan pernikahan berlangsung pada bulan-bulan tertentu.
Permasalahan serius terjadi jika pelaksanaan hajatan pernikahan berlangsung di dua lokasi yang berdekatan. Penulis sendiri pernah mengalami salah masuk tenda pernikahan. Seharusnya penulis hadir di tenda pernikahan Mbak Lila, tapi malah masuk ke tenda pernikahan orang lain bernama Laila. Berbekal pengalaman tersebut, penulis menyarankan pasangan muda yang akan menikah untuk membuat foto prewed.
Sejauh ini terdapat dua kelompok fotografer yang memandang foto prewed dari sisi ajaran agama. Kelompok pertama memandang foto prewed sebagai perbuatan subhat atau mendekati haram. Alasan pengharaman foto prewed adalah pasangan pria dan wanita yang terlibat foto prewed akan terlibat sesi bergandengan tangan. Menyentuh kulit orang lain yang berbeda jenis kelamin dan bukan mahramnya adalah bagian dari zina.
Sementara itu, kelompok fotografer kedua melayani jasa pemotretan prewed dengan alasan mengabadikan momen romantis pasangan muda sebelum melanjutkan ke sesi akad nikah. Foto prewed yang telah dicetak akan dipajang di depan pintu masuk tempat resepsi pernikahan. Foto bergambar pasangan pengantin ini akan membantu tamu undangan agar tidak salah masuk lokasi seperti kejadian yang penulis alami dalam cerita di atas.
Terlepas dari pro dan kontra pelaksanaan foto prewed dalam pandangan masyarakat, setiap pasangan muda yang akan melangsung pernikahan perlu membangun komunikasi intensif. Selalu ada keinginan untuk melaksanakan beragam kegiatan untuk mengikuti trend. Anda hanya perlu memiliki prinsip kokoh bersama pasangan agar tidak terombang-ambing suara sumbang netizen yang maha benar.
Semoga tulisan ini bisa menambah wawasan Anda dalam menyiapkan sesi pemotretan prewedding. Mudah-mudahan Anda selalu bersemangat menjalani aktifitas di masa pandemi ini. Selamat bersiap diri menyambut hari akad nikah.
Menurutku perlu foto prewed. Msh bnyk manfaatnya drpd mudhorotnya. Dibikin santai aja mas. Msh bnyk pose foto yg islami dan tdk mengarah ke perzinaan.