Apa kabar sobat blogger pembaca The Jombang Taste? Beberapa bulan lalu saya bergabung dengan acara wisata ziarah yang diadakan oleh anggota muslimat desa Latsari. Peserta wisata ziarah kali ini berasal dari beberapa desa atau dusun di Kabupaten Jombang. Mereka ada yang datang dari Dusun Guwo, Dusun Kempreng, Dusun Kertorejo, Desa Diwek, Dusun Sidoluwih atau Bulak Kunci, Desa Catak Gayam, dan Desa Ngoro.
Tujuan wisata ziarah yang pertama adalah makam Mbah Maki Maksum. Makam ini terletak di Dusun Tegalsari Desa Catak Gayam Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang. Liburan kali ini merupakan acara ziarah ke Makam Mbah Maki Maksum yang pertama kali bagi saya. Padahal jarak rumah saya dan Tegal Sari tak lebih dari 10 kilometer. Tapi nggak tahu kenapa saya malah baru tahu ada makam seorang tetua agama Islam disana. Inilah pertanda bahwa promosi wisata Jombang belum dilakukan dengan optimal.
Kebanyakan kawan-kawan sesama wisatawan juga nggak tahu sejarah makam Mbah Maki Maksum. Mereka malah lebih paham tempat wisata di Jombang lainnya seperti Makam Gus Dur, Klenteng di Gudo, Tirta Wisata Keplaksari, maupun Candi Arimbi di bareng. Menurut bukti tertulis yang ada di nisan, Mbah Maki Maksum wafat pada tahun 2002. Hal tersebut saya kroscek ke saudara yang tinggal disana dan ternyata memang benar tahun 2002 lalu Mbah Maki Maksum wafat. Makam Mbah Maki Maksum saat ini sering dikunjungi oleh warga ombang dan sekitarnya untuk mengirimkan doa.
Daya Tarik Tempat Wisata di Jombang
Makam Mbah Maki berada di kompleks Pondok Pesantren Darussalam di Dusun Tegalsari Desa Catak Gayam Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang. Obyek wisata di Jombang ini sekarang belum memiliki tempat parkir yang memadai. Bus wisata yang digunakan wisatawan hanya bisa dijejer di pinggir jalan, dekat area pekuburan Tegalsari. Parkir liar dua bus wisata di pinggir jalan sempat membuat kemacetan kecil di jalan raya sekitar Catak Gayam. Makam Mbah Maqi Maksum sendiri tidak berada di tempat pemakaman umum, namun terpisah di area dalam ponpes Darussalam.
Untuk mencapai lokasi makam, pengunjung harus melalui jembatan kecil yang berdiri di atas Kali Gunting. Suasana di sekitar makam Mbah Maqi Maksum sangat tenang. Tidak ada aktifitas perdagangan layaknya tempat wisata ziarah lainnya. Keramaian warga juga tidak tampak di pagi itu. Waktu saya mengunjungi obyek wisata di Jombang ini, setiap peziarah dapat berdoa dengan khusyu’ dibawah pimpinan Abah Shohi. Ternyata ada untungnya juga kenapa tempat wisata di Jombang ini kurang terkenal.
Inilah artikel pembuka acara jalan-jalan saya keliling Jombang, Pasuruan dan Malang hari Minggu lalu. Sesudah dari makam Mbah Maki Maksum di Jombang, saya dan wisatawan lain lanjut jalan-jalan ke Masjid Lawang Sewu di Malang, Makam Mbah Hamid di dekat alun-alun Pasuruan, dan Makam Mbah Ratu Ayu di Bangil. Saya akan lanjutkan pembahasan artikel jalan-jalan berikutnya hanya di blog The Jombang Taste. Ayo liburan ke tempat wisata di Jombang!
semoga anak-anak muda jaman sekarang masih kenal para sesepuh agama.
tempat yang dekat rumah tapi jarang saya datangi. thanks infonya.
Mbah Maki sosok pilihan. Mari ziarah ke Jombang.
Manfaat berkunjung ziarah ke makam orang-orang berilmu adalah bisa mengingatkan kita akan kematian. Dengan demikian kita tidak akan terlihat dengan kehidupan dunia yang selalu disibukkan dengan mengumpulkan harta.
Kegiatan bagus kak…