Pendidikan non formal berlangsung dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Salah satu jenis pendidikan non formal di bidang agama adalah Taman Pendidikan Alquran (TPQ). Para orang tua santri TPQ memiliki beragam tingkah laku dalam mendukung kegiatan anak-anak mereka belajar ilmu agama di TPQ.
Setiap guru mengaji membutuhkan dukungan wali santri dalam mendidik anak-anak karena pendidikan adalah tanggungjawab bersama. Berdasarkan pengamatan penulis pada sejumlah lembaga TPQ yang masih eksis saat ini, setidaknya terdapat tiga jenis perilaku wali santri dalam mendukung kegiatan belajar di TPQ, yaitu:
1. Banyak usul, banyak mendukung
Jenis perilaku wali santri yang pertama adalah banyak memberikan usul dan banyak mendukung kegiatan belajar anak-anaknya di TPQ. Keterlibatan wali santri jenis ini bukan hanya pada ide-ide saja. Mereka juga bersedia memberikan dana, waktu, dan tenaga untuk menyukseskan sebuah program pendidikan di TPQ. Karakter orang tua santri seperti ini merupakan bentuk dukungan ideal bagi pendidikan agama di TPQ.
2. Sedikit usul, banyak mendukung
Tidak semua orang tua santri bersedia memberikan usul dan saran kepada guru mengaji anak-anak mereka. Sebagian diantara mereka tidak berani menyuarakan usul dan saran kepada guru mengaji anaknya. Mereka lebih suka titip usul kepada organisasi wali santri. Meski demikian, orang tua seperti ini bersedia mendukung sepenuh hati jika lembaga TPQ tempat anaknya mengadakan kegiatan.
3. Banyak usul, sedikit mendukung
Perilaku wali santri jenis ketiga ini bukanlah bentuk dukungan yang ideal terhadap proses pendidikan anak. Terdapat sebagian kecil orang tua santri yang memiliki hobi suka mengusulkan sebuah kegiatan kepada guru mengaji anak-anaknya. Anehnya, saat usul itu ditanggapi maka orang tua santri itu tidak mendukung sepenuhnya. Bentuk pengingkaran dukungan itu berupa tidak memberikan ijin kepada anak dan tidak memberikan kontribusi sesuai kesepakatan bersama.
Nah, bagaimana perilaku para wali santri di lembaga TPQ terdekat di rumah Anda? Apakah mereka juga sering mengajukan usul tapi sedikit mendukung? Silakan berbagi cerita di kolom komentar.
kalau nulis gini ati2 mas. mulut emak2 lbh pedas daripada cabe keriting 1 ton. hahaha…
Rendahnya pendidikan Wali santri juga mempengaruhi lho pak…. karena kebanyakan mereka tidak mengenyam pendidikan tinggi maka yang diperhatikan hanyalah urusan makan dan tempat tinggal.
trima aja pak. msh mending ada wali santri yg ikut dukung drpd nggak ada sama sekali.
Sukurin aja pak ustadz. Mumpung msh dpt santri.
Emak2 kekinian paling gampang diajak ngeksis. Biar ngehits.