Asal-usul Desa Kayen

Desa Kayen adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur. Desa ini terdiri dari empat dusun, yaitu Semelo, Kayen, Bodeh, dan Tegalsari. Desa Kayen memiliki sejarah yang panjang dan kaya akan budaya Islam. Di desa ini terdapat Pondok Pesantren Umar Zahid yang didirikan oleh KH. Umar Zahid, salah satu ulama terkemuka di Jombang.

Pondok pesantren Umar Zahid merupakan salah satu pondok pesantren tertua di Jombang, selain Tebuireng, Tambakberas, Peterongan, dan Denanyar. Pondok pesantren ini juga menjadi pusat pendidikan Islam dan pengembangan masyarakat di sekitar desa Kayen. Di pondok pesantren ini pernah belajar KH. Ahmad Munawwir, pendiri Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta, yang dikenal sebagai penghafal al-Quran dan ahli tafsir.

Desa Kayen juga memiliki hubungan dengan Desa Tohyaning (Telaga air jernih) yang merupakan peninggalan Ki Ageng Dharmoyono (Ki Gede Miyono). Desa Tohyaning berada di Dukuh Bulloh Turut Desa Kayen Kecamatan Kayen Kabupaten Pati.

Desa ini pada abad 8-13 merupakan pusat penyebaran agama Hindu sekaligus pusat pemerintahan di wilayah tersebut. Namun, pada abad 15-16, desa ini mengalami kemunduran dan banyak penduduknya yang beralih ke agama Islam.

Desa Tohyaning kemudian berganti nama menjadi Dukuh Bulloh yang berarti “terlupakan” atau “tersembunyi”. Nama ini mungkin berkaitan dengan kisah Nyi Roro Kidul yang konon pernah tinggal di desa ini dan diusir oleh KH. Anwar Zahid, seorang ulama lucu dan populer dari Bojonegoro.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *