Di sebuah desa di Pulau Lombok, hiduplah seorang anak bernama Lalu yang sangat berbakti kepada orang tuanya. Lalu tinggal bersama ayah dan ibunya yang sudah lanjut usia dan memiliki keterbatasan fisik. Kedua orang tua Lalu tidak mampu lagi bekerja untuk mencari nafkah, sehingga tanggung jawab tersebut diambil alih oleh Lalu.
Pada suatu hari, Lalu pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar dan tanaman obat untuk orang tuanya. Ketika sedang mencari, ia menemukan sebatang pohon yang memiliki buah yang sangat lezat. Lalu memetik bu itu dan membawanya pul untuk diberikan kepada orang tuanya. Ternyata, buah tersebut memiliki khasiat yang luar biasa. Setakan buah itu, kesehatan orang tua Lalu semakin membaik.
Kabar tentang buah ajaib ini menyebar ke seluruh desa. Banyak orang yang ingin mencoba buah tersebut dan merasakan khasiatnya. Lalu pun berbaik hati membagikan buah tersebut kepada warga desa yang membutuhkan. Karena kebaikan hati Lalu, ia mulai dikenal dan disegani oleh warga desa.
Suatu ketika, datanglah seorang tua yang mengaku sebagai penguasa hutan tempat Lalu menemukan buah ajaib tersebut. Penguasa hutan tersebut memperingatkan Lalu bahwa buah ajaib itu hanya boleh dipetik atas izinnya. Lalu pun menjelaskan niat baiknya untuk membantu orang tua dan warga desa yang membutuhkan.
Melihat kebaikan hati Lalu, penguasa hutan tersebut merasa terharu dan memutuskan untuk memberikan izin kepada Lalu untuk terus memetik buah ajaib. Namun, ia meminta Lalu untuk tetap menjaga keseimbangan alam dan tidak mengambil lebih dari yang diperlukan.
Sejak itu, Lalu terus berbakti kepada orang tuanya dan membantu warga desa yang membutuhkan. Ia selalu menjaga keseimbangan alam dan tidak pernah mengeksploitasi sumber daya yang ada. Karena kebaikan hati dan baktinya, Lalu menjadi contoh yang baik bagi anak-anak muda di desanya.
Cerita rakyat ini mengajarkan kita tentang pentingnya berbakti kepada orang tua dan menjaga keseimbangan alam. Kebaikan hati dan kepedulian terhadap sesama akan membawa berkah bagi kita semua.
Tinggalkan Balasan