Menghidupkan Cahaya Kehidupan Yang Mulai Redup

apakah anda punya cukup sumber energi untuk menghidupkan lampu?
apakah anda punya cukup sumber energi untuk menghidupkan lampu?

Setiap manusia mengalami masa pasang-surut dalam hidupnya. Tidak ada kehidupan yang benar-benar datar. Pasti ada satu atau beberapa waktu kita mengalami ujian dalam hidup. Entah sesaat atau lama, kita semua akan menjalani fase hidup yang tidak mudah. Penuh halangan, rintangan dan godaan. Semua kejadian seolah menjadi penegas karakter kita. Apakah kita cukup tangguh dalam melangkah. Atau hanya menjadi bulan-bulanan angin kehidupan.

Semangat hidup seringkali berkobar dalam kurun waktu singkat. Sebaliknya, api semangat akan mulai meredup seiring bertambah hebatnya sapuan gelombang kehidupan. Lantas, apa yang perlu kita lakukan agar kehidupan kembali terasa hidup? Apakah cukup memberikan minyak pada api tersebut agar tetap menyala di siang malam mengarungi samudera kehidupan? Kita semua memahami lingkungan kehidupan saat ini berkembang makin kompleks. Perlu banyak cara agar sebuah tujuan tercapai.

Minyak saja tidak cukup menjadi sumber cahaya sebuah api, lampu maupun bentuk lain sumber cahaya. Kita masih membutuhkan oksigen agar proses oksidasi dapat berlangsung. Selain itu, kita harus punya banyak trik supaya hembusan angin tidak memadamkan api. Entah kita gunakan pelindung kaca, maupun menjauhi sumber angin dan menyesuaikan diri dengan arah datangnya angin.

Kalau memang cahaya kehidupan itu telah padam, maka segera nyalakan kembali dengan cara yang Anda sukai. Alasan paling manjur agar hidup lebih hidup adalah cinta. Anda tentu memiliki orang maupun benda kesayangan yang Anda cintai dan siang malam Anda jaga keberadaannya. Itulah manfaat cinta yang mampu menjadikan Anda lemah sekaligus kuat dalam satu waktu yang sama. Tak lupa, cinta terbesar manusia adalah cinta kepada Allah Sang Maha Pencipta Kehidupan itu sendiri.

Semoga artikel ini bisa memberi inspirasi untuk Anda!


Comments

2 tanggapan untuk “Menghidupkan Cahaya Kehidupan Yang Mulai Redup”

  1. Avatar Didik
    Didik

    Aku suka gaya penulis mas agus yg renyah dan mudah dipahami.

  2. Avatar Agung Santoso
    Agung Santoso

    Semangat kakak! Jgn kasih kendor.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *