Panas-Dingin Menghadapi Monitoring dan Evaluasi Mulok Keagamaan Islam

Muatan Lokal keagamaan Islam adalah mata pelajaran yang diberlakukan di jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di kabupaten Jombang. Muatan lokal keagamaan Islam berlaku secara efektif sejak tahun pelajaran 2016-2017 lalu. Para siswa memiliki kewajiban untuk mengikuti mata pelajaran muatan lokal keagamaan Islam.

Terdapat empat aspek yang dikembangkan dalam mata pelajaran muatan lokal keagamaan Islam, yaitu membaca dan menulis Alquran, keterampilan salat, hafalan surat-surat dalam Alquran dan hafalan doa sehari-hari, serta keterampilan beribadah sehari-hari. Mata pelajaran mulok keagamaan Islam diharapkan mampu mengisi kekurangan nilai-nilai religius yang terdapat di sekolah umum SD dan SMP.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang untuk menyukseskan penerapan mata pelajaran muatan lokal keagamaan Islam di sekolah-sekolah di seluruh kabupaten Jombang, baik sekolah negeri maupun sekolah swasta. Usaha di awal pelaksanaan mata pelajaran muatan lokal keagamaan Islam telah dilaksanakan pelatihan guru Al-Quran. Pada saat itu telah dilaksanakan pelatihan guru Al-Quran secara bertahap dengan menggunakan metode Qurany.

Penulis merupakan salah satu peserta kegiatan pelatihan guru Al-Quran yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang pada Agustus 2016 silam. Pelatihan dasar-dasar membaca Alquran itu rupanya tidak mendapat tindak lanjut dari Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang. Terbukti ilmu pengetahuan yang didapat dari kegiatan tersebut menguap begitu saja dan tidak ada monitoring ataupun evaluasi kelanjutan.

Selain pelatihan membaca dan mengajarkan Al-quran metode Qurany, Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang telah melaksanakan pelatihan implementasi muatan lokal keagamaan Islam pada tahun 2017 lalu. Pelatihan itu mewajibkan seluruh guru muatan lokal keagamaan Islam, baik di jenjang Sekolah Dasar maupun sekolah menengah pertama negeri maupun swasta, untuk mengikuti pelatihan.

Pelatihan guru mulok saat itu dilaksanakan di Hotel Asida Batu selama beberapa tahap. Produk pelatihan tersebut adalah setiap peserta kegiatan diwajibkan untuk membuat perangkat pembelajaran secara mandiri. Hal ini ditindaklanjuti oleh guru-guru mulok keagamaan se-kabupaten Jombang dengan membentuk Kelompok Kerja Guru (KKG) dan melengkapi perangkat pembelajaran yang diperlukan

Rupanya Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Pendidikan menaruh harapan besar kepada guru-guru muatan lokal keagamaan Islam. Terbukti pada tahun 2018 lalu diadakan Diklat Wawasan Kebangsaan untuk guru guru mulok keagamaan yang ada di Kabupaten Jombang. Pelatihan itu ditujukan untuk guru agama agar membentengi para guru dari paham yang merugikan persatuan dan kesatuan bangsa.

Namun banyak pihak yang menilai kegiatan diklat Wawasan Kebangsaan tak ubahnya acara membuang anggaran saja. Kegiatan yang dilaksanakan pada akhir tahun 2018 lalu di Hotel Asida itu tidak memiliki tindak lanjut yang pasti.

Peringatan Hari Isra Miraj atau Rejeban di SDN Japanan 1 Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang
Peringatan Hari Isra Miraj atau Rejeban di SDN Japanan 1 Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang

Pembenahan Bertahap Mulok Keagamaan

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang terus membenahi sistem pengajaran mata pelajaran muatan lokal keagamaan Islam. Pada awal Mei 2019 ini santer terdengar adanya kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap guru-guru muatan lokal keagamaan Islam se-Kabupaten Jombang.

Seluruh pengajar mata pelajaran mulok keagamaan Islam segera bergegas menyambut pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang. Para guru itu pun seolah dipaksa untuk menyiapkan perangkat pembelajaran. Sejumlah perangkat pembelajaran pun harus mereka siapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Banyak keluhan terdengar dari guru-guru mulok keagamaan Islam, terutama mereka yang tidak pernah menempuh jenjang pendidikan sarjana. Sudah menjadi rahasia umum bahwa sebagian besar di antara guru mulok keagamaan Islam merupakan guru Taman Pendidikan Al-qur’an atau TPQ yang tidak pernah mengenyam pendidikan tinggi sehingga bagi mereka kesulitan untuk membuat perangkat pembelajaran.

Meskipun tidak ada pembinaan dari pengawas sekolah terhadap guru-guru muatan lokal keagamaan Islam namun kegiatan monitoring dan evaluasi terus dilaksanakan secara berkala. Tujuan monev tidak lain adalah untuk menjaga stabilitas implementasi pendidikan muatan lokal keagamaan terhadap peserta didik.

Penulis merupakan salah satu guru muatan lokal keagamaan Islam yang ditunjuk untuk menyiapkan perangkat pembelajaran sebagai bahan monitoring dan evaluasi. Instrumen penilaian begitu banyak sementara sumber daya waktu sangat terbatas. Penulis pun telah bersusah payah untuk menyiapkan kelengkapan administrasi pembelajaran selama seminggu penuh. Panas dingin cuaca tidak penulis hiraukan.

Berbagai perangkat pembelajaran telah penulis siapkan untuk dinilai oleh tim monitoring dan evaluasi. Perangkat pembelajaran yang diminta meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran, portofolio pembelajaran, buku referensi, daftar hadir guru, daftar hadir murid, jadwal pelajaran, kalender pendidikan, program tahunan, program semester, rekap nilai siswa, dan buku penghubung. Selain itu diperlukan juga dokumentasi foto-foto kegiatan belajar dan mengajar mata pelajaran muatan lokal keagamaan Islam.

Informasi pelaksanaan monev di lembaga pendidikan tempat penulis mengajar cukup singkat, hanya tiga hari menjelang tanggal pelaksanaan dilakukan. Oleh karena itu penulis agak bersusah payah untuk memenuhi segala kelengkapan perangkat pembelajaran yang diminta oleh tim penilai.

Suasana bulan puasa tidak mengendurkan semangat menulis untuk melengkapi segala keperluan yang disyaratkan oleh tim penilai. Bahkan penulis rela masuk kerja pada hari Minggu ketika para guru lain asyik menikmati waktu libur mereka di rumah. Inilah salah satu bentuk pengorbanan menjadi guru muatan lokal keagamaan Islam yang berstatus sebagai guru tidak tetap dan dengan bayaran yang pas-pasan.

Foto Bersama Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Mojowarno dan Guru-guru Muatan Lokal Keagamaan Islam SD Kec Mojowarno
Foto Bersama Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Mojowarno dan Guru-guru Muatan Lokal Keagamaan Islam SD Kec Mojowarno

Sinergi Pembelajaran Keagamaan

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi di lembaga tempat penulis mengajar berlangsung pada Senin, 20 Mei 2019 kemarin. Penulis bertemu dengan tim penilai pada pukul delapan pagi. Tim penilai dari monitoring dan evaluasi Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang terdiri dari 2 orang. Seorang penilai bertugas untuk mewawancarai siswa dan seorang penilai lagi bertugas untuk mengecek kelengkapan administrasi yang telah penulis siapkan.

Penulis menyambut kehadiran mereka berdua dengan tenang dan tidak tanpa kekawatiran. Pada akhirnya penulis bersyukur telah mendapatkan nilai 93 pada akhir penilaian. Nilai tersebut setara dengan grade A untuk penilaian secara keseluruhan. Kepuasan pun penulis rasakan pada monev kali ini

Lega dan tanpa beban penulis rasakan. Meski demikian terdapat beberapa aspek penilaian yang masih harus penulis perbaiki. Diantaranya adalah format penilaian portofolio siswa dan evaluasi rapat evaluasi kegiatan mulok keagamaan Islam yang menghadirkan wali murid di sekolah.

Tim penilai monev menyatakan bahwa keterlibatan orang tua tua tua dan lingkungan sangat besar dalam pengembangan kurikulum muatan lokal keagamaan Islam. Orang tua harus dilibatkan dalam penilaian karena anak-anak selalu mencontoh perilaku orangtua dan meneladani tingkah-laku orang-orang di sekitar sekitar lingkungan mereka.

Penulis mendapatkan banyak pelajaran dari kegiatan monitoring dan evaluasi Mulok Keagamaan Islam kali ini. Penulis mendapatkan ilmu baru dari pengawas yang menilai kegiatan belajar dan mengajar mata pelajaran muatan lokal keagamaan Islam di SDN Latsari Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang.

Semoga ilmu baru ini bisa penulis terapkan pada tahun ajaran mendatang. Mudah-mudahan para siswa bisa lebih bersemangat belajar agama Islam dan mempraktikkan agama secara benar dalam kehidupan mereka sehari-hari.


Comments

4 tanggapan untuk “Panas-Dingin Menghadapi Monitoring dan Evaluasi Mulok Keagamaan Islam”

  1. Avatar Wong Ayu
    Wong Ayu

    Pak Guru yg rajin aja msh degdegan. Apalagi saya yg msk ngajar cuma 3x seminggu. Hahaha…

  2. Avatar Kamura
    Kamura

    Salah satu kewajiban guru adalah menyiapkan perangkat pembelajaran. jangan merasa dipersulit karena ini tujuannya baik untuk kelancaran aktivitas belajar mengajar di kelas.

  3. Apakah ada MGMP Keagamaan di kab. Jombang?

  4. Terima kasih sudah berbagi cerita dan berbagi file perangkat pembelajaran. semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *