Pemuda Berbaju Hijau Menantang Mitos Pantai Selatan

Pada zaman dahulu, di sebuah desa di pesisir pantai selatan, tersebarlah sebuah mitos larangan berbaju hijau saat berlibur ke pantai. Mitos tersebut telah menjadi kepercayaan turun-temurun dan melekat kuat di hati para penduduk desa. Mereka percaya bahwa jika seseorang mengabaikan larangan tersebut, maka mereka akan dikutuk oleh roh laut dan menghadapi kematian atau nasib buruk.

Suatu hari, seorang pemuda tampan dan berani bernama Bima datang ke desa tersebut untuk berlibur. Ia tidak begitu percaya dengan mitos dan takhayul, sehingga ia ingin membuktikan bahwa mitos tersebut tidak benar. Oleh karena itu, Bima memutuskan untuk pergi ke pantai dengan mengenakan baju hijau kesukaannya.

Ketika Bima mengenakan baju hijau dan berjalan ke pantai, wajah para penduduk desa pucat dan mereka mencoba meyakinkan Bima untuk tidak melakukannya. Namun, Bima tetap bersikukuh dengan niatnya. Ia tahu resiko yang mungkin ia hadapi, tetapi ia percaya benda mati seperti baju tidak bisa mempengaruhi hidupnya.

Sesampainya di pantai, Bima langsung terjun dengan baju hijaunya, dan orang-orang di desa berkumpul di sekitar pantai dengan kecemasan yang kental. Mereka berdoa agar Bima selamat dan tidak tertimpa musibah yang ditakutkan.

Saat Bima berenang, tiba-tiba gelombang besar datang menghampiri pantai. Orang-orang mulai berteriak, memanggil namanya dan menyatakan bahwa ini adalah akibat dari mengabaikan mitos. Bima berusaha untuk kembali ke daratan, tetapi gelombang dan arus semakin kuat, membuatnya semakin jauh dari pantai.

Di tengah keadaan genting, datanglah seekor penyu raksasa berwarna hijau lumut melintasi pantai selatan. Penyu raksasa itu berhasil menangkap Bima yang hampir tenggelam. Penyu raksasa itu ternyata merupakan roh penjaga laut yang sudah lama menghuni pantai selatan. Roh penjaga laut memutuskan untuk memberi pelajaran kepada Bima.

Setelah Bima kembali ke daratan dalam keadaan lemah dan ketakutan, roh penjaga laut mengungkapkan diri pada Bima dan penduduk desa, mengungkapkan bahwa ia telah menciptakan mitos tersebut untuk menguji iman dan kesetiaan mereka. Sebab, roh penjaga laut memiliki kelemahan terhadap warna hijau yang membuat kekuatannya menurun.

Dari pengalaman tersebut, Bima menyadari bahwa terkadang adat dan kepercayaan yang diyakini orang banyak memiliki alasan, meskipun tidak selalu logis dan rasional. Bima mengubah sikapnya, dan penduduk desa menjadi lebih toleran terhadap orang-orang yang tidak percaya dengan mitos mereka.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *