Pengorbanan Seorang Adik

Ketika mereka masih kecil, Indah, Rina, dan Karina selalu bercita-cita menjadi orang sukses dan membahagiakan orang tua mereka. Namun, kenyataannya tidak selalu membawa kebahagiaan. Kehidupan keluarga mereka menjadi semakin sulit setelah ayah mereka meninggal dunia. Ibunya harus bekerja keras sebagai buruh pabrik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Seiring berjalannya waktu, Indah, Rina, dan Karina mulai tumbuh besar dan masing-masing memiliki mimpi mereka sendiri. Indah ingin belajar menjadi dokter, Rina ingin menjadi guru, dan Karina tertarik dengan dunia seni.

Namun, mereka tidak memiliki cukup uang untuk membiayai kuliah mereka sendiri. Ibunya hanya mampu menafkahi keluarga mereka dan terkadang sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Adik bungsu mereka, Dina, tahu tentang mimpi kakak-kakaknya dan berusaha untuk membantu. Dia mulai bekerja paruh waktu setelah pulang sekolah untuk mengumpulkan uang. Beberapa kali, dia bahkan mengorbankan uang sakunya untuk membantu Indah, Rina, dan Karina membeli buku kuliah dan alat tulis.

Dina tidak pernah mengeluh tentang beban yang dia pikul sendiri. Dia bahkan merasa senang bisa membantu kakak-kakaknya mewujudkan mimpi mereka. Meskipun dia sendiri tidak tahu apa yang ingin dia lakukan di masa depan, Dina selalu berdoa agar kakak-kakaknya bisa mencapai tujuan mereka dan membawa kebahagiaan bagi keluarga mereka.

Mereka semua lulus kuliah dengan sukses dan mendapatkan pekerjaan yang memuaskan. Meskipun masih ada kesulitan dan tantangan yang mereka hadapi, keluarga mereka tetap bersatu dan saling mendukung.

Dina merasa bangga dengan kakak-kakaknya dan tidak pernah menyesali pengorbanannya untuk membantu mereka. Dia tahu bahwa kebahagiaan mereka sekarang adalah bukti bahwa semua yang dia lakukan adalah untuk tujuan yang baik dan mulia.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *