Tag: contoh artikel bahasa jawa

  • Wong Kang Ora Gelem Ngudi Kebecikan Iku Prasasat Setan

    Bagaimana kabar sobat blogger Jombang hari ini? The Jombang Taste kembali hadir menyapa Anda dengan artikel kata-kata bijak Bahasa Jawa. Kalimat bijak Bahasa Jawa kali ini berbunyi wong kang ora gelem ngudi kebecikan iku prasasat setan. Kata-kata mutiara Bahasa Jawa ini berarti bahwa orang yang tidak mau berbuat kebaikan adalah perbuatannya hampir mirip dengan setan.

  • Wong Iku Kudu Ngudi Kebecikan, Jalaran Soko Kebecikan Iku Sanguning Urip

    Bagaimana kabar sobat blogger Jombang hari ini? The Jombang Taste menyapa Anda melalui artikel kata-kata bijak Bahasa Jawa. Kalimat bijak Boso Jowo yang kita bahas kali ini adalah wong iku kudu ngudi kebecikan, jalaran soko kebecikan iku sanguning urip. Nasehat bijak Bahasa Jawa tersebut berarti bahwa manusia harus berbuat baik, karena berbuat baik adalah bekal…

  • Ngelmu Pari, Soyo Isi Soyo Tumungkul

    Bagaimanakah kabar kawan blogger Jombang hari ini? The Jombang Taste hadir memberi inspirasi kepada Anda melalui kata-kata bijak Bahasa Jawa. Kalimat bijak Bahasa Jawa yang berbunyi ngelmu pari soyo isi soyo tumungkul berarti bahwa dengan menggunakan prinsip ilmu padi diibaratkan makin berisi makin menunduk.

  • Nasehat Jawa: Percoyo Marang Diri Pribadi

    The Jombang Taste kembali menyapa Anda dengan artikel nasehat bijak Bahasa Jawa. Kalimat bijak Bahasa Jawa tersebut berbunyi: percoyo marang diri pribadi. Nasehat Boso Jowo ini berarti bahwa kita harus percaya pada kemampuan diri sendiri. Kesuksesan hanyalah dimiliki oleh orang yang memiliki keyakinan diri, keuletan membangun kompetensi dan tidak mudah terpancing emosi dalam menyikapi masalah.

  • Ojo Panasten, Jangan Mudah Panas Hati

    Apa kabar sobat blogger The Jombang Taste? Kita ketemu lagi dengan artikel Boso Jowo yang berupa ungkapan atau idiom ojo panasten. Sekali lagi peribahasa Jawa ini mengingatkan bahwa daerah amigdala yang mengatur emosi bisa merugikan bila tidak kita latih kestabilannya. Dalam keadaan marah lawan akan mudah menemukan kelemahan. Bagaimanakah logika yang berlaku dalam hal ini?