Asal Usul dan Sejarah Kesenian Kuda Lumping

Penari Cilik Seni Tari Remo Boletan Gagrak Anyar Khas Jombangan
Penari Cilik Seni Tari Remo Boletan Gagrak Anyar Khas Jombangan

Kuda Lumping adalah kesenian tradisional yang berasal dari Jawa Timur, Indonesia. Kesenian ini awalnya diciptakan sebagai bentuk ritual keagamaan yang dipercayai mampu memberikan kekuatan gaib bagi para penarinya.

Sejarah Kuda Lumping dimulai pada awal abad ke-19, di mana legenda berbicara tentang seorang pahlawan Jawa bernama Brawijaya atau Prabu Brawijaya yang memimpin pasukan kesatria di Indonesia. Pasukan kesatria ini selalu membawa kuda yang dijadikan pelindung pada saat berperang.

Namun, seiring berjalannya waktu, para pengikut Brawijaya mulai kehilangan pasukan dan kuda untuk berperang melawan musuh. Akhirnya, mereka menggunakan teknik pemberdayaan energi roh untuk mengendalikan energi positif pada diri mereka sendiri.

Dalam upacara kesenian ini, para penari mengenakan kostum yang mirip dengan kuda dan menyelenggarakan ritual dengan menggunakan kuda lumping. Kuda lumping sendiri adalah istilah Jawa yang berarti kuda yang melompat-lompat dengan gerakan yang indah.

Ketika gerakan-gerakan tersebut selesai, para penari akan melakukan transisi ke dalam keadaan trans yang diduga tercapai dengan bantuan spiritual. Para penari kuda lumping juga sering dikenal dengan sebutan “jathilan” atau “jathil”.

Begitulah Asal Usul dan Sejarah Kesenian Kuda Lumping yang menjadi sebuah warisan budaya Jawa Timur yang terkenal hingga kini.

Perkembangan Kesenian Kuda Lumping

Kesenian Kuda Lumping yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur telah mengalami perkembangan di jaman modern ini. Pengaruh dari teknologi dan era digital telah mempengaruhi penyajian dan promosi kesenian ini. Beberapa perkembangan dari kesenian Kuda Lumping di jaman modern antara lain:

Kuda Lumping dalam film: Beberapa film di Indonesia, seperti “The Raid” dan “Pertaruhan”, menampilkan adegan tari Kuda Lumping dalam aksinya. Hal ini menunjukkan bahwa kesenian ini semakin dikenal oleh masyarakat luas.

Kuda Lumping dalam acara TV: Beberapa acara TV di Indonesia juga menampilkan kesenian Kuda Lumping sebagai hiburan, seperti acara “Indonesian Idol” dan “The Voice Indonesia”.

Kuda Lumping dalam kompetisi: Kesenian Kuda Lumping telah diikutsertakan dalam berbagai kompetisi di Indonesia maupun internasional. Hal ini membuka peluang untuk berkembangnya kesenian ini dan semakin dipromosikan.

Kuda Lumping sebagai atraksi wisata: Beberapa tempat wisata di Indonesia, seperti Taman Mini Indonesia Indah dan Taman Wisata Budaya Jawa Timur, menampilkan kesenian Kuda Lumping sebagai salah satu atraksi untuk pengunjung.

Kesimpulannya, meskipun kesenian Kuda Lumping sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, tetapi perkembangan zaman membawa pengaruh yang baik terhadap penyebaran dan promosi kesenian ini. Diharapkan kesenian Kuda Lumping tetap dipertahankan keberadaannya dan semakin mendapat apresiasi dari masyarakat luas.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *