Asal-usul Desa Grobogan

Desa Grobogan adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah. Desa ini memiliki luas wilayah 1.022,25 km2 dan jumlah penduduk sekitar 1.490.132 jiwa. Nama desa ini berasal dari kata “grobog” yang berarti tempat penyimpanan benda-benda pusaka. Menurut sejarah, nama Grobogan muncul ketika pasukan Demak yang dipimpin oleh Sunan Ngudung dan Sunan Kudus menyerang pusat Kerajaan Majapahit dan mengambil benda-benda pusaka yang ada di sana.

Benda-benda pusaka tersebut kemudian dimasukkan ke dalam grobog dan dibawa menuju Demak. Namun, dalam perjalanan, grobog tersebut tertinggal di suatu tempat yang kemudian dinamai Grobogan sebagai kenangan atas peristiwa tersebut. Desa Grobogan merupakan salah satu desa yang memiliki sejarah panjang dan kental dengan pergolakan politik dan agama di Jawa Tengah.

Desa Grobogan terdiri dari 12 desa, yaitu: Banyuurip, Bunder, Gajahmati, Geyer, Grobogan, Karangjati, Karangtengah, Kedungjati, Kradenan, Ngaringan, Penawangan, dan Tegowanu. Desa ini termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Grobogan yang berdiri sejak tahun 1726 dengan ibu kota Purwodadi.

Kabupaten Grobogan sendiri merupakan lembah yang dikelilingi oleh dua pegunungan kapur, yaitu Pegunungan Kendeng di selatan dan Pegunungan Kapur Utara di utara. Di tengah-tengah lembah ini mengalir dua sungai besar, yaitu Kali Serang dan Kali Lusi. Desa Grobogan juga memiliki beberapa tempat wisata sejarah dan budaya, seperti Candi Bubrah, Makam Sunan Ngundung, Makam R.T. Martopuro, dan Museum Radya Pustaka.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *