Kategori: Sejarah

  • Sistem Hukum Adat yang Berlaku di Kerajaan Majapahit

    Sistem Hukum Adat yang Berlaku di Kerajaan Majapahit

    Sistem hukum adat Majapahit adalah kombinasi dari hukum Hindu, Buddha, dan tradisi lokal yang telah berkembang selama berabad-abad. Berikut adalah beberapa aspek penting dari sistem hukum adat Majapahit:

    (lebih…)

  • Eksplorasi Ajaib Sekaran dan Ngawonggo

    Eksplorasi Ajaib Sekaran dan Ngawonggo

    https://youtu.be/tDb7Y2lfARU?si=fxu1MsveWLXGo0N1

    Akun Youtube ASISI Channel menayangkan Sekaran, Situs Kuno di Jalur Tol Senilai 5,9 T & Petirtaan Ngawonggo, Tempat Wangsit Ken Arok, menempatkan kita dalam sebuah petualangan yang memukau. Melalui eksplorasi situs-situs bersejarah ini, kita dapat memahami lebih dalam warisan nenek moyang dan kisah-kisah luar biasa yang terkait dengan mereka.

    Situs Sekaran: Jejak Dinasti Java

    Situs bata merah kuno ini tidak hanya mengganggu proyek nasional tetapi juga menyimpan sisa-sisa pendiri dinasti Java yang penting. Diyakini terkait dengan Kusumawardhani dan Kepeng China, situs ini memunculkan pertanyaan apakah merupakan altar atau kadewaguruan. Dinding tipis kuno mengindikasikan kemungkinan situs ini adalah kadewaguruan atau mandala karesyan.

    Kisah Ken Arok dan Hubungannya dengan Situs Sekaran

    Kisah Ken Arok, seorang pencuri yang menjadi penguasa setelah menerima instruksi ilahi, juga menjadi bagian dari diskusi sejarah situs Sekaran. Meskipun koneksi antara keduanya masih spekulatif, asosiasi sejarah dengan Kabalan dalam Pararaton dan Kabalan memberikan petunjuk kuat.

    Misteri Ngawonggo: Patung, Artefak, dan Sejarah Jawa

    Menelusuri keunggulan sejarah Jawa, kita sampai pada Situs Ngawonggo yang memikat. Dengan kluster petirtaan, patung, dan artefak, situs ini mencerminkan kekayaan budaya Jawa. Dukungan komunitas lokal dalam pelestarian situs ini menjadi penanda penting akan keberhasilan preservasi sejarah.

    Petirtaan Ngawonggo: Jejak Bisikan Sejarah

    Petirtaan Ngawonggo yang memiliki air mancur terbuka dengan ukiran yang aus, turut menyimpan keterlibatan Duke Karna, Ken Angrok, dan bisikan sejarah tentang para dewa di Kedung Panitikan di Pararaton. Situs ini menjadi penanda krusial akan keberadaan sejarah dan keberhasilan komunitas dalam pelestarian budaya.

    Dari eksplorasi sekaran hingga Ngawonggo, kita menyaksikan kebesaran sejarah Jawa yang masih memancarkan pesonanya hingga saat ini. Kekayaan warisan nenek moyang dan kisah-kisah magis menutup rapat dalam situs-situs ini, menunggu untuk diungkap oleh generasi masa kini dan mendatang.

  • Kerusuhan di Bangladesh

    Kerusuhan di Bangladesh

    Penyebab Kerusuhan di Bangladesh

    Kerusuhan yang terjadi di Bangladesh baru-baru ini merupakan hasil dari ketegangan sosial dan politik yang telah membara selama beberapa waktu. Menurut laporan yang diterbitkan oleh Kompas.com, demonstrasi anti-pemerintah yang dilakukan oleh mahasiswa di Dhaka memicu bentrokan nasional antara polisi dan mahasiswa. Mahasiswa yang awalnya hanya ingin mengadakan unjuk rasa damai menghadapi tindakan keras dari pihak kepolisian, yang menyerang mereka saat berkumpul, menurut kesaksian yang diberikan kepada BBC.

    Kerusuhan ini juga dikaitkan dengan kebijakan pemerintah terkait kuota dalam perekrutan pegawai negeri sipil (PNS), yang telah berlaku sejak tahun 1972 dan mengalami beberapa kali perubahan. Pada tahun 2018, sistem kuota ini dihapuskan, namun kebijakan baru yang diberlakukan kembali memicu ketidakpuasan, terutama di kalangan mahasiswa yang menuntut agar pemerintah menghapus sistem kuota untuk PNS dan menerapkan skema seleksi berbasis prestasi.

    Selain itu, pemadaman internet secara nasional dan pemberlakuan jam malam telah membatasi aliran informasi dan meningkatkan ketegangan. Kerusuhan ini menjadi tantangan serius bagi pemerintahan Sheikh Hasina, yang telah menjabat sebagai perdana menteri untuk masa jabatan keempat berturut-turut dalam pemilu yang kontroversial dan diboikot oleh partai-partai oposisi utama.

    Kerusuhan ini telah menimbulkan korban jiwa dan kerusakan signifikan, termasuk pembakaran gedung lembaga penyiaran negara oleh para mahasiswa, yang menunjukkan tingkat frustrasi dan kemarahan yang tinggi terhadap pemerintah. Situasi ini memerlukan perhatian dan penanganan yang serius untuk mengembalikan ketertiban dan memastikan bahwa hak asasi manusia dihormati.

    Peristiwa kerusuhan yang terjadi di Bangladesh baru-baru ini telah menarik perhatian dunia. Berdasarkan laporan yang tersebar di media sosial, kekerasan yang terjadi sangat mengerikan dan telah menewaskan ratusan orang, termasuk serangan terhadap pejabat pemerintah. Situasi ini menggambarkan betapa cepatnya informasi dapat menyebar melalui media sosial, dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi persepsi publik terhadap suatu kejadian.

    Kronologi dan Penyebab Kerusuhan

    Kerusuhan ini bermula dari demonstrasi anti-pemerintah yang memicu bentrokan nasional antara polisi dan mahasiswa di Bangladesh. Demonstrasi yang awalnya bertujuan damai berubah menjadi kekerasan setelah intervensi dari kepolisian. Pemadaman internet secara nasional telah membatasi aliran informasi, namun laporan dari saksi mata dan media lokal telah memberikan gambaran tentang keadaan yang terjadi.

    Dampak Sosial dan Politik

    Dampak dari kerusuhan ini sangat luas, tidak hanya terhadap korban dan keluarganya, tetapi juga terhadap stabilitas politik dan sosial di Bangladesh. Kekerasan yang terjadi telah menyebabkan kematian dan cedera pada banyak warga sipil, termasuk warga negara Indonesia (WNI) yang tewas akibat menghirup asap di hotel tempatnya menginap. Hal ini menunjukkan risiko yang dihadapi oleh warga negara asing selama situasi tidak stabil.

    Tanggapan Internasional

    Tanggapan internasional terhadap kerusuhan ini bervariasi. Beberapa negara telah mengeluarkan pernyataan kecaman terhadap kekerasan yang terjadi, sementara yang lain menyerukan dialog dan resolusi damai. Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bangladesh telah mengimbau WNI untuk waspada dan menghindari lokasi kerusuhan.

    Kesimpulan

    Kerusuhan di Bangladesh adalah peringatan tentang betapa pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan dalam sebuah negara. Kejadian ini juga menunjukkan peran media sosial dalam menyebarkan informasi dan mempengaruhi opini publik. Penting bagi semua pihak untuk bekerja sama dalam mencari solusi yang damai dan menghormati hak asasi manusia.

    Untuk informasi lebih lanjut dan perkembangan terkini mengenai situasi di Bangladesh, pembaca dapat mengikuti laporan dari sumber berita yang terpercaya.

  • Warisan Majapahit dan Islam Nusantara

    Warisan Majapahit dan Islam Nusantara

    Mengikuti koleksi video Asisi Channel sungguh menyenangkan. Kita bisa jelajahi bagaimana keragaman budaya Majapahit masih hidup dalam tradisi dan kehidupan sehari-hari Islam Nusantara.Kerajaan Majapahit runtuh pada abad ke-15, disusul kerajaan-kerajaan Islam yang kuat. Ragam budaya Majapahit terwariskan di kerajaan Islam Jawa, termasuk dalam arsitektur hingga panganan lebaran.

    Penyebaran Islam di Nusantara

    Penyebaran Islam di Nusantara telah dicatat sejak abad 9-10 oleh penulis Muslim dan Catatan Tiongkok Dinasti Tang. Penulis Muslim abad 9-10 mencatat nama tempat di pesisir Asia Tenggara. Catatan Tiongkok Dinasti Tang menyebut ada koloni Arab alias Da-zi, atau Ta-shih di Sumatra.

    Peran Bangsa Moor di Jawa

    Bangsa Moor, campuran Arab, Spanyol, dan Amazigh, membawa Islam ke Jawa dengan membawa para mullah sebagai pengajar. Moor merupakan bangsa campuran Arab, Spanyol, dan Amazigh, berperan penting di Jawa. Moor mendatangkan para mullah sebagai pengajar di koloni-koloninya di Jawa.

    Arsitektur Masjid Jawa

    Masjid-masjid kuno Jawa menampilkan hiasan mirip candi dengan atap tumpang tiga tingkat melambangkan filosofi Triloka. Masjid-masjid kuno Jawa mempertahankan arsitektur dan hiasan mirip candi. Atap tumpang tiga tingkat di masjid-masjid kuno melambangkan Triloka atau Gunung Suci Mahameru.

    Tata Kota dan Makna Cakrawartin

    Konsep tata kota Majapahit tercermin dalam tata ruang keraton Jawa dan makna Cakrawartin dalam budaya Jawa Islam. Konsep tata kota Majapahit terwarisi dalam tata ruang keraton Jawa Islami. Raja-raja Mataram Islam dimakamkan di perbukitan Imogiri dan dataran tinggi. Cakrawartin mewakili penguasa ideal dan pusat mandala dalam budaya Jawa. Konsep Astabrata yang berasal dari Cakrawartin ini masih dilestarikan pada kerajaan Jawa klasik dan Islam.

    Pengaruh Bahasa Jawa Modern

    Perkembangan bahasa Jawa modern dipengaruhi oleh warisan Majapahit, seperti kata-kata puasa, surga, dan neraka. Kata-kata seperti puasa, surga, dan neraka diakar dari bahasa Sansekerta
    Perubahan bahasa Jawa dari kata aslinya menjadi kata-kata yang digunakan saat ini.

    Kuliner Tradisional Lebaran

    Ketupat dan lepet merupakan kuliner tradisional Jawa yang memiliki makna mendalam dari warisan Majapahit. Ketupat dan lepet merupakan kuliner tradisional Jawa dari zaman kuno. Ketupat berasal dari kata ‘kupat’ yang berarti mengakui kesalahan, sedangkan lepet dari ‘silep rapet’.

    Tradisi Nyadran

    Tradisi nyadran merupakan perayaan penghormatan kepada yang telah meninggal, diwarisi oleh kerajaan-kerajaan Islam pasca Majapahit. Tradisi nyadran adalah perayaan penghormatan kepada orang yang telah meninggal, diwarisi oleh kerajaan-kerajaan Islam pasca Majapahit. Perayaan nyadran dilakukan dengan membuat arca mendiang, arak-arakan persembahan, pesta bagi seluruh rakyat, ritual, dan doa.

    Wayang sebagai Media Dakwah

    Wayang telah menjadi media dakwah yang efektif sejak zaman Walisongo, mewarisi tradisi penting dari Majapahit. Wayang dianggap sebagai kunci keberhasilan dakwah Walisongo. Wayang telah lama dikenal di masyarakat Jawa sebelum zaman Walisongo. Pertunjukan wayang kulit telah berlangsung selama 6 abad, menyesuaikan diri dengan perubahan zaman dan pengaruh budaya. Tradisi wayang berakar pada kerajaan klasik Hindu-Budha di Jawa, sebelum era Islam.

    Persatuan dalam Nilai-Nilai Majapahit

    Kesatuan dan penghargaan terhadap keberagaman dan budaya menjadikan kita sebagai pewaris yang sejati terhadap warisan Majapahit. Ahli waris Majapahit yang sebenarnya adalah mereka yang menganut nilai-nilai baik warisan sejarah Majapahit, tanpa membedakan garis keturunan dan agama.
    Persatuan dan penghargaan terhadap keberagaman, kecintaan terhadap budaya, dan ketaatan pada hukum menjadikan kita sebagai pewaris Majapahit yang sesungguhnya.

    Conclusion:

    Keberagaman dan kesatuan dalam menghayati warisan Majapahit memperkaya budaya dan identitas Islam Nusantara.

  • Misteri Candi Barong & Stupa Dawangsari: Keajaiban Sejarah yang Mengejutkan

    Misteri Candi Barong & Stupa Dawangsari: Keajaiban Sejarah yang Mengejutkan

    Terletak di Lahan Tebu Belanda

    Menurut Asisi Channel, Candi Barong muncul dengan misteri di lahan tebu Belanda, entitas gaib yang terkait dengan barong. Sebuah keajaiban arkeologi yang tidak disangka.

    Kehebatan Stupa Dawangsari

    Dipercaya lebih besar dari Borobudur, Stupa Dawangsari menawarkan pandangan yang luar biasa. Apakah ia Candi Borobudur yang tidak pernah selesai?

    Misteri di Balik Candi Barong

    Selidiki asal usul nama Candi Barong dan Badraloka. Teka-teki sejarah yang menarik untuk dipecahkan.

    Keterkaitan Budhisme dan Siwaisme

    Temukan bagaimana Candi Barong dan Stupa Dawangsari terhubung dengan Wisnu dan Budhisme. Jejak sejarah yang menggugah pikiran.

    Harmoni antara Budha dan Wisnu

    Bagaimana hubungan antara candi Budha dan Dewa Wisnu? Persatuan yang menarik dalam keberagaman agama.

    Conclusion:

    Menggali lebih dalam tentang Candi Barong & Stupa Dawangsari membuka pintu wawasan sejarah yang mengejutkan. Pesan perdamain yang diwariskan leluhur menjadi semakin relevan di dunia kita yang modern.

  • Perspektif Berbeda dalam Penulisan Sejarah

    Perspektif Berbeda dalam Penulisan Sejarah

    Menurut Asisi Channel, sejarah seringkali dilihat dari perspektif pemenang, tapi adakah kebenaran di balik cerita itu? Mari kita menjelajahi bagaimana sejarah ditulis dari sudut pandang yang berbeda. Budayawan terkenal juga memopulerkan bahwa sejarah ditulis oleh pemenang, sehingga banyak yang percaya. Baik menang maupun kalah, keduanya manusia, dan keduanya bisa menulis sejarah.

    Dyah Wijaya dan Awal Berdirinya Majapahit

    Dyah Wijaya mendirikan Majapahit dengan bantuan Mongol setelah mengungsi ke Madura dan mendapatkan bimbingan dari Arya Wiraraja. Pasukan Mongol membantu mengalahkan Daha setelah ‘mengkhianati’ bangsa Mongol, namun dua versi sejarah yang muncul menunjukkan adanya perspektif berbeda antara versi Jawa dan Mongol. Catatan asing dianggap sebagai sumber kontemporer karena hambatan budaya. Bangsa Mongol tidak mendokumentasikan sejarah mereka, hanya mengandalkan catatan negara-negara yang ditaklukkan sebagai informasi. Sejarah ditulis oleh bangsa yang dikalahkan Mongol, yang mungkin memiliki perspektif berbeda. Kita tidak bisa hanya mengandalkan catatan dari pihak yang kalah untuk memahami sejarah.

    Perspektif Berbeda dalam Penulisan Sejarah

    Catatan sejarah asing dianggap sebagai sumber kontemporer karena hambatan budaya. Sejarah yang ditulis oleh pemenang dan kalah memiliki perspektif yang berbeda, terutama saat mengandalkan catatan dari pihak yang dikalahkan, seperti bangsa Mongol, yang mungkin memiliki pandangan yang berbeda. Sejarawan cenderung dipengaruhi oleh sudut pandang dan emosi. Seorang sejarawan harus mampu membedakan subjektivitas dan fakta dalam catatan sejarah. Manusia, baik pemenang maupun kalah, berperan dalam penulisan sejarah. Peristiwa G30S/PKI menunjukkan perspektif sejarah dari berbagai sudut pandang.

    Pengaruh Media pada Penulisan Sejarah

    Berbagai media digunakan untuk menulis sejarah, seperti logam, batu, dan lontar, dengan alasan spiritual. Praktek kuno menyalin lontar dilakukan karena umurnya yang terbatas, namun sayangnya, tulisan Medang tidak meninggalkan lontar di Jawa Tengah. Pengaruh media terhadap tulisan dan sastra dalam sejarah sangat memengaruhi isi dan kelengkapan catatan sejarah. Berbagai media digunakan untuk menulis seperti logam, batu, dan lontar untuk alasan spiritual. Praktek kuno menyalin lontar karena umurnya yang terbatas.

    Kejujuran dalam Menulis Sejarah

    Seorang sejarawan harus mampu membedakan subjektivitas dan fakta dalam catatan sejarah. Kejujuran dan tidak bias dalam penulisan sejarah memberi nilai pada konten sejarah dan menunjukkan nilai sejarah saat ini, yang membentuk bagaimana kita dikenang oleh generasi mendatang. Sejarah adalah data yang coba kita buka kembali pada masa sekarang. Sejarah bukan tentang apa yang kita inginkan, tetapi bukti-bukti dari masa lalu yang kita bongkar kembali. Kejujuran dan tidak bias dalam penulisan sejarah memberi nilai pada konten sejarah dan menunjukkan nilai kita. Menulis sejarah hidup kita saat ini akan membentuk bagaimana kita dikenang oleh generasi mendatang.

    Conclusion:

    Penulisan sejarah merupakan proses yang melibatkan banyak perspektif dan kejujuran. Menyadari bahwa sejarah tidak selalu ditulis oleh pemenang adalah langkah pertama dalam memahami kebenaran di balik setiap cerita. Mari kita terus menggali dan memperkaya pemahaman kita akan sejarah.

  • Sinopsis Serial Jodha Akbar Lengkap

    Sinopsis Serial Jodha Akbar lengkap

    Serial Jodha Akbar adalah sebuah kisah epik yang menggambarkan kehidupan politik dan romantis dari Kaisar Mughal, Akbar, dan Ratu Rajput, Jodha. Serial ini mengambil latar belakang India pada abad ke-16 dan mengeksplorasi dinamika kekuasaan, agama, serta cinta yang terjalin di antara kedua tokoh utama.

    Jodha, seorang putri Rajput yang gagah berani dan berprinsip kuat, awalnya dipaksa untuk menikah dengan Akbar sebagai bagian dari aliansi politik. Namun, seiring waktu, rasa hormat dan pengertian muncul di antara mereka yang berkembang menjadi cinta sejati. Di sisi lain, Akbar, yang dikenal karena kebijaksanaan dan kekuatan militernya, menemukan dalam Jodha seorang teman dan penasihat yang setia.

    Serial ini juga menyoroti perjuangan Akbar dalam mengkonsolidasikan kekuasaannya di seluruh India, menghadapi pemberontakan dan konspirasi dari para bangsawan yang tidak setuju dengan metode pemerintahannya yang inklusif dan progresif. Melalui karakter Jodha, serial ini menunjukkan pentingnya toleransi dan harmoni antaragama di tengah-tengah masyarakat yang beragam.

    Dengan narasi yang kaya dan pengaturan historis yang otentik, Serial Jodha Akbar tidak hanya menyajikan drama romantis tetapi juga pelajaran berharga tentang kepemimpinan dan persatuan.

    Sinopsis Serial Jodha Akbar lengkap dengan Akurasi Historis

    Serial Jodha Akbar menawarkan pandangan yang mendalam tentang kehidupan Kaisar Mughal, Akbar, dan Ratu Rajput, Jodha. Meskipun serial ini mengambil beberapa kebebasan kreatif, banyak aspek yang tetap setia pada konteks historisnya.

    Dalam hal akurasi historis, serial ini berhasil menangkap esensi dari periode Mughal dengan menampilkan pakaian, arsitektur, dan adat istiadat yang sesuai dengan zaman tersebut. Namun, beberapa detail dan peristiwa mungkin telah diadaptasi untuk keperluan naratif.

    Karakter Jodha digambarkan sebagai sosok yang berani dan berprinsip, yang mencerminkan peran wanita Rajput dalam sejarah. Hubungan antara Jodha dan Akbar, meskipun mungkin tidak sepenuhnya akurat secara historis, menunjukkan dinamika kekuasaan dan pengaruh politik dalam pernikahan kerajaan.

    Serial ini juga menggali kebijakan Akbar yang progresif dan inklusif, seperti penerapan Din-i Ilahi dan upayanya untuk mempromosikan perdamaian antaragama. Ini mencerminkan upaya nyata Akbar dalam memajukan kerukunan sosial di kerajaannya.

    Secara keseluruhan, Serial Jodha Akbar memberikan gambaran yang kaya akan masa lalu India dengan menghormati fakta historis sambil tetap memberikan hiburan yang menarik.

    Sinopsis Serial Jodha Akbar dengan Fokus pada Pemeran

    Serial Jodha Akbar tidak hanya terkenal karena ceritanya yang menarik tetapi juga karena pemeran yang berbakat. Rajat Tokas memerankan Kaisar Mughal, Akbar, dengan kekuatan dan kedalaman karakter yang luar biasa, sementara Paridhi Sharma memerankan Ratu Rajput, Jodha, dengan keanggunan dan keteguhan hati.

    Kemampuan akting dari kedua bintang utama ini telah membawa kehidupan baru ke dalam karakter-karakter historis yang ikonik dan telah memenangkan hati penonton di seluruh dunia. Dukungan dari pemeran lain seperti Lavina Tandon sebagai Ruqaiya Sultan Begum dan Ashwini Kalsekar sebagai Maham Anga juga menambah kedalaman narasi.

    Pemeran pendukung yang kuat ini bersama-sama menciptakan dunia Mughal yang kaya dan dinamis, menghidupkan kembali sejarah dengan cara yang belum pernah terlihat sebelumnya di televisi India.

    Sinopsis Serial Jodha Akbar dengan Sorotan pada Sutradara

    Serial Jodha Akbar, yang disutradarai oleh Santram Varma dan Vicky Chauhan, merupakan karya yang memukau dengan penggambaran yang kaya akan era Mughal. Sutradara telah berhasil mengarahkan serial ini dengan perhatian terhadap detail yang memungkinkan penonton untuk terhanyut dalam keindahan dan kompleksitas zaman tersebut.

    Kepemimpinan kreatif dari Varma dan Chauhan terlihat jelas dalam setiap episode, di mana mereka menggabungkan elemen drama, sejarah, dan romansa dengan cara yang harmonis. Visi artistik mereka telah membantu dalam menciptakan sebuah serial yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik dan menginspirasi.

    Sinopsis Serial Jodha Akbar dengan Fokus pada Penulis Naskah

    Naskah Serial Jodha Akbar, yang ditulis oleh R M Joshi, Binita Desai, dan Manish Paliwal, adalah inti dari kesuksesan serial ini. Penulisan naskah yang cermat dan penuh nuansa telah memberikan dasar yang kuat untuk narasi yang menarik dan karakter yang berlapis.

    Kerja keras dan dedikasi para penulis ini terlihat dalam dialog yang kuat dan alur cerita yang mendalam, yang membawa penonton lebih dekat ke dunia Mughal. Kemampuan mereka untuk menggabungkan fakta historis dengan elemen fiksi telah menciptakan sebuah kisah yang tak hanya menawan tetapi juga memikat hati penonton.

  • Asal-usul Desa Kedawung

    Desa Kedawung adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Cirebon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Desa ini memiliki sejarah yang panjang dan menarik, yang berkaitan dengan asal-usul nama desanya.

    Menurut cerita rakyat, nama Kedawung berasal dari pohon kedawung yang tumbuh di sekitar desa. Pohon kedawung adalah pohon yang memiliki banyak manfaat, baik sebagai bahan pangan, obat-obatan, maupun kerajinan. Pohon kedawung juga dianggap sebagai pohon keramat, yang menjadi tempat bersemayamnya roh-roh leluhur dan makhluk halus.

    Konon, pohon kedawung pertama kali ditanam oleh seorang ulama bernama Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani, yang datang ke desa ini untuk menyebarkan agama Islam. Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani adalah seorang tokoh sufi yang sangat terkenal dan dihormati di dunia Islam. Ia dikenal sebagai wali Allah yang memiliki banyak karomah dan karamah.

    Salah satu karomahnya adalah mampu menumbuhkan pohon kedawung dengan cepat dan subur, sehingga menjadi sumber keberkahan bagi penduduk desa. Sejak saat itu, desa ini diberi nama Kedawung, sebagai penghormatan kepada Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani dan pohon kedawung yang menjadi lambang keagungan Allah.