
Salam pramuka! Bagaimana kabar kakak-kakak Pembina Pramuka dan Pelatih Pramuka hari ini? Mudah-mudahan anda selalu bersemangat menjalani aktivitas hidup di masa pandemi pandemi ini. Walaupun kegiatan pelatihan Pramuka untuk peserta didik di lembaga pendidikan masih belum dapat dilakukan secara tatap muka, namun setidaknya kakak-kakak seharusnya telah merancang program kreatif dan inovatif di masa pandemi ini. Ada beberapa hambatan yang perlu diperhatikan ketika pelatihan Pramuka tatap muka tidak dapat dilangsungkan di sekolah pada masa pandemi ini.
Terdorong oleh keinginan membangkitkan kembali organisasi Gerakan Pramuka di lingkungan Kwartir Ranting (Kwarran) Mojowarno, maka pada hari ini Senin, 24 Agustus 2020 telah dilaksanakan diskusi awal menyongsong kegiatan pelatihan Pramuka secara tatap muka di Kecamatan Mojowarno pasca masa pandemi. Sebagaimana wilayah lain di Provinsi Jawa Timur, Mojowarno termasuk zona merah dalam penyebaran pandemi Covid-19 tahun ini. Oleh karena itu sejumlah program kerja yang telah dirancang sejak pelantikan pengurus Kwarran Mojowarno beberapa bulan lalu tidak dapat dilaksanakan sebagaimana jadwal semestinya.
Hari ini penulis hadir dalam bincang program kerja organisasi Gerakan Pramuka Kwarran Mojowarno bersama dengan 15 orang pengurus lain. Mereka berasal dari jenjang pendidikan Sekolah Dasar, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, Madrasah Aliyah, maupun pejabat di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang Kecamatan Mojowarno yang masuk dalam susunan pengurus Kwarran Mojowarno.
Diskusi usulan revisi program kerja Pramuka Kwarran Mojowarno dilakukan di Aula SMP Negeri 2 Mojowarno yang berada di Desa Japanan, tak jauh dari obyek wisata Sumberboto. Diskusi dimulai pukul 10.00 WIB dan berakhir menjelang tengah hari. Terdapat beberapa permasalahan yang sedang dialami oleh para pelatih pramuka dan pembina ekstrakurikuler pramuka di wilayah Kecamatan Mojowarno pada masa pandemi ini. Permasalahan paling serius yang dialami oleh para pembina Pramuka di tiap gugus depan (gudep) adalah tidak dapat melaksanakan latihan pramuka secara tatap muka dengan peserta didik. Mengingat Pramuka adalah ekstrakurikuler wajib di sekolah, maka kegiatan latihan pramuka seharusnya tetap dapat dilangsungkan secara online atau dalam jaringan (daring) di masa pandemi ini.

Kak Sutrisno selaku Sekretaris Kwarran Mojowarno berujar bahwa program kerja Kwarran Mojowarno tidak dapat dilaksanakan karena terkendala pandemi. “Dampak pandemi ini sangat terasa bagi pelaksanaan program latihan pramuka,” ucapnya.
Sementara itu Kak Lilik Yarkoni sebagai Ketua Kwarran Mojowarno mengingatkan pentingnya kerjasama dan saling mendukung antar elemen masyarakat dalam pendidikan karakter di masa pandemi. “Kwarran lain memang selangkah lebih maju. Kita harus menggandeng semua pihak agar pramuka bisa eksis di masa pandemi,” demikian ujar Kak Lilik Yarkoni.
Kak Syamsul Ma’arif selaku konsultan pembinaan anggota dewasa mengingatkan pentingnya melakukan persiapan Lomba Gudep Unggul (LGU) dalam bidang administrasi. “Semoga Kwarran Mojowarno mampu mengirimkan wakil dalam LGU tingkat Kabupaten tahun depan,” harapnya.
Kak Syamsul juga membagikan informasi akan dilaksanakannya kegiatan Karang Pamitran oleh Kwartir Cabang (Kwarcab) Jombang. ” Kita bisa belajar bersama-sama dengan pembina Pramuka dan pelatih Pramuka dari seluruh Kabupaten Jombang melalui kegiatan Karang Pamitran. Inilah bentuk pembelajaran di masa pandemi yang baik untuk diikuti oleh setiap pembina Pramuka,” ujarnya.
Usaha revitalisasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pramuka Cabang (Pusdiklatcab) Jombang pun menjadi pembahasan yang menarik dan disampaikan oleh kak Samsul Ma’arif di hadapan peserta diskusi hari ini. Beliau memberikan lampu hijau bagi setiap pembina Pramuka yang akan mengadakan kegiatan pelatihan ataupun berbagai kegiatan rekreatif bagi anggota pramuka di masa pandemi ini dan bertempat di Pusdiklatcab Jombang. Pelaksanaan kegiatan pramuka di gedung Pusdiklatcab Jombang di masa pandemi harus tetap mematuhi protokol kesehatan pandemi harus tetap mematuhi protokol kesehatan harus tetap mematuhi protokol kesehatan.
Kak Narti selaku anggota dewasa dalam organisasi pramuka berharap peserta LGU dari Kwarran Mojowarno tidak boleh dipilih melalui cara tunjuk langsung. Perlu pembimbingan calon peserta LGU dimulai dari sekarang. “Saya berharap para peserta Lomba Gudep Unggulan untuk tahun depan di setiap jenjang pendidikan benar-benar diseleksi dari bawah,” demikian dikatakan oleh Kak Narti di hadapan para peserta diskusi program kerja Pramuka Kwarran Mojowarno hari ini
Sebagai tindak lanjut dari rapat hari ini maka Kwarran Mojowarno selama beberapa waktu kedepan akan melaksanakan pemantauan dan pembinaan sistem administrasi satuan atau pangkalan di masing-masing lembaga pendidikan di wilayah Kecamatan Mojowarno. Harapannya adalah semua lembaga pendidikan di Kecamatan Mojowarno telah memiliki administrasi kepramukaan yang sesuai dengan standar penilaian lomba Gudep unggulan.
Mudah-mudahan diskusi program kerja Pramuka hari ini bisa memberikan solusi terhadap berhentinya kegiatan kegiatan kegiatan pelatihan kepramukaan di semua sekolah di wilayah kabupaten Jombang.
Tinggalkan Balasan