Selamat pagi kawan-kawan komunitas blogger Jombang! Penulis meluangkan waktu menginap semalam di Base-camp Kampung Mandiri dan Berdaya Desa Jarak Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang. Kesempatan berada di Desa Jarak tidak penulis sia-siakan untuk menggali informasi lebih lengkap terkait potensi sumber daya alam Desa Jarak. Saat ini sedang berlangsung musim kemarau di Wonosalam. Suhu udara turun sampai dengan 17 derajat Celcius. Kondisi hawa seperti ini terasa cukup dingin untuk ukuran penduduk asal dataran rendah seperti penulis.
Meski udara dingin terasa sampai ke tulang, hal itu tidak menyurutkan langkah penulis untuk bangun tidur lebih awal. Penulis sudah terbangun pukul empat pagi. Setelah melaksanakan ibadah pagi, penulis beserta dua orang tim Yatim Mandiri bergegas keluar dari tempat menginap pada pukul lima pagi. Tujuan kami adalah mengunjungi salah satu petak tanah perkebunan di Desa Jarak bagian selatan. Tanah kebun tersebut akan menjadi salah satu fokus program pemberdayaan warga Desa Jarak untuk komunitas kelompok usia dewasa.
Kami bertiga diantar oleh Ustadz Alwi, penanggung jawab base camp Kampung Mandiri dan Berdaya Desa Jarak. Beliau membimbing kami menuju perkebunan di pagi hari yang cukup dingin. Tanah merah masih terasa basah di balik alas kaki menandakan titik embun tadi malam turun dalam volume yang besar. Aktifitas mendaki dan menuruni bukit kami lakukan selama kurang lebih 20 menit sampai akhirnya kami sampai di lahan perkebunan yang dikelola Yatim Mandiri.
Sejumlah tanaman sayur ditumbuhkan di Desa Jarak Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang. Terong, cabe, merica, kacang panjang, dan jeruk lemon adalah beberapa komoditas yang dikembangkan di Desa Jarak. Selain tanaman sayur, lahan perkebunan di Desa Jarak juga menghasilkan biji kopi, cengkeh, dan tanaman berumbi seperti jahe merah, lengkuas, temulawak, dan kunyit. Beberapa lahan warga Desa Jarak Kecamatan Wonosalam ditanami buah-buahan seperti durian, manggis, duku, dan pisang.
Selain menghasilkan tanaman buah dan sayur, tanah gunung di Wilayah Kecamatan Wonosalam juga memiliki potensi sebagai obyek wisata alam. Beberapa tempat wisata alam yang ada di Wonosalam antara lain Wisata Bajak Laut 2, Wisata Batu Pelangi, Wisata Banyu Mili, Wisata Bukit Embag, Wisata Kandang Sapi, dan segera menyusul beberapa tempat wisata alam lainnya. Salah satu upaya mempromosikan tempat wisata alam di Wonosalam dilakukan oleh kelompok pecinta alam Explore Wonosalam. Mereka mengajak masyarakat luas untuk menjelajahi wilayah baru tempat wisata di Wonosalam.
Acara jalan-jalan pagi di lahan perkebunan Desa Jarak tidak terasa melelahkan. Hawa dingin cukup membantu kami untuk tidak cepat haus. Kami pun mengakhiri kegiatan jalan-jalan sekaligus olahraga pagi ini sekitar pukul delapan pagi. Pagi yang terasa menyenangkan kami lewatkan di Desa Jarak Kecamatan Wonosalam. Kawasan Mandiri dan Berdaya di Desa Jarak terus dikembangkan oleh Pemerintah desa setempat bekerjasama dengan berbagai lembaga swadaya masyarakat. Semoga pengembangan kawasan Desa Jarak bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa tersebut.
Keren mas reviewnya yang di Wonosalam. mudah-mudahan makin banyak potensi sumber daya alam dan potensi wisata Wonosalam yang bisa dipromosikan kepada masyarakat luas.
Sudah menjadi tugas para pemuda untuk mempromosikan potensi daerahnya. Terlebih lagi jika pemuda itu melek teknologi dan menjadi blogger atau youtuber sehingga mereka bisa mengekspos lebih banyak keindahan alam desanya dan mempromosikan beragam komoditas perdagangan yang dihasilkan oleh warga setempat. Sukses selalu untuk seluruh warga desa jarak kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang.
Lama2 mas Agus jadi warga wonosalam loh…
Kota Jombang Harusnya bersyukur memiliki blogger muda yang hobi nulis potensi daerahnya seperti mas agus. seandainya di jombang ada 100 blogger seperti anda, sudah pasti potensi wisata Jombang akan lebih terangkat ke sosial media.