Kategori: Bahasa Indonesia

  • Bagaimana Cara Mengajarkan Bahasa Indonesia di Tengah Maraknya Bahasa Gaul?

    Untuk mengajarkan Bahasa Indonesia di tengah maraknya bahasa gaul, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan:

    1. Memahami Bahasa Gaul

    Penting untuk memahami bahasa gaul yang sedang populer di kalangan masyarakat karena hal ini dapat membantu dalam memahami tren serta kebutuhan komunikasi saat ini.

    2. Menyajikan Materi yang Relevan

    Memilih materi pembelajaran yang relevan dengan kehidupan sehari-hari dan mengaitkannya dengan bahasa gaul yang sering digunakan oleh masyarakat.

    3. Menggunakan Media Sosial

    Memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk mengajarkan Bahasa Indonesia dengan memposting konten-konten pendidikan yang menarik dan sesuai dengan gaya bahasa yang digunakan dalam bahasa gaul.

    4. Mengintegrasikan Bahasa Gaul dalam Pembelajaran

    Mengintegrasikan beberapa kosakata atau frasa bahasa gaul ke dalam materi pembelajaran untuk membuatnya lebih menarik dan mudah dipahami oleh para pelajar.

    5. Melibatkan Interaksi Sosial

    Mendorong para pelajar untuk berinteraksi dan berkomunikasi menggunakan Bahasa Indonesia dengan mengadakan diskusi atau kegiatan kelompok yang menantang.

    Dengan pendekatan ini, diharapkan para pelajar dapat belajar Bahasa Indonesia secara efektif sambil tetap memahami dan menggunakan bahasa gaul yang sedang populer.

    Apakah Bahasa Gaul Bisa Mengancam Perkembangan Bahasa Indonesia?

    Bahasa gaul secara umum tidak seharusnya dianggap sebagai ancaman terhadap perkembangan Bahasa Indonesia. Bahasa gaul adalah bagian alam dari perkembangan bahasa dalam masyarakat, dan sementara bahasa gaul bisa memiliki pengaruh yang signifikan dalam percakapan sehari-hari, Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan formal tetap memiliki tempat yang penting dalam kehidupan masyarakat.

    Penting untuk memahami bahwa bahasa gaul seringkali bersifat informal dan bisa berubah-ubah seiring waktu. Namun, saat mengajarkan Bahasa Indonesia, penting untuk memperkenalkan dan mengajarkan standar Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkuat pemahaman tata bahasa, kosa kata, dan struktur kalimat yang tepat.

    Penggunaan bahasa gaul juga dapat memperkaya bahasa Indonesia dengan menambahkan kosakata baru yang mencerminkan perkembangan zaman. Jadi, sementara bahasa gaul memang memiliki pengaruhnya sendiri, hal itu seharusnya tidak dianggap sebagai ancaman selama pendidikan Bahasa Indonesia yang baik tetap ditekankan dan dipertahankan.

    Bagaimana Peranan Bahasa Daerah dalam Menyebarkan Bahasa Indonesia?

    Bahasa daerah memiliki peranan yang penting dalam menyebarkan dan memperkaya Bahasa Indonesia. Sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia, bahasa daerah memainkan peranan dalam memperkenalkan kosakata, ungkapan khas, dan keunikan tata bahasa kepada penutur Bahasa Indonesia.

    Dalam menyebarkan Bahasa Indonesia, bahasa daerah dapat menjadi sumber inspirasi untuk pengembangan kosakata baru yang lebih mencerminkan aspek-aspek lokal Indonesia. Melalui kontak dan interaksi antara Bahasa Indonesia dan bahasa daerah, terjadilah pertukaran kosakata dan ungkapan yang mengenalkan nuansa lokal dan kearifan lokal kepada penutur Bahasa Indonesia.

    Selain itu, bahasa daerah juga melalui kesenian, sastra, dan tradisi lokal juga ikut menyebarkan Bahasa Indonesia. Misalnya, dalam penulisan sastra atau lagu-lagu daerah yang menggunakan Bahasa Indonesia sebagai media penyaluran cerita atau ungkapan.

    Dengan demikian, peranan bahasa daerah dalam menyebarkan Bahasa Indonesia dapat dilihat sebagai bentuk keragaman yang memperkaya Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Dengan menerima dan mengapresiasi keragaman bahasa di Indonesia, keberadaan Bahasa Indonesia akan semakin kuat dan relevan dalam konteks lokal maupun global.

  • Contoh Teks Anekdot

    Contoh Teks Anekdot

    Struktur Teks Teks
    Judul Lebai Malang
    Pengenalan/Orientasi Tersebutlah kisah seorang guru agama yang hidup di tepi sungai disebuah desa di Sumatra Barat. Pada suatu  hari,  ia  mendapat  undangan  pesta  dari  dua orang kaya dari desa-desa tetangga.
    Masalah/Krisis Sayangnya pesta tersebut diadakan pada hari dan waktu yang bersamaan. Pak Lebai menimang-nimang untung dan rugi dari setiap undangan. Tetapi, ia tidak pernah dapat mengambil keputusan dengan cepat. Ia berpikir, kalau ia ke pesta di desa hulu sugai, tuan rumah akan memberinya hadiah dua ekor kepala kerbau. Namun, ia belum begitu kenal dengan tuan rumah  tersebut.  Menurut  berita,  masakan  orang- orang hulu sungai tidak seenak orang hilir sungai.

    Kalau ia pergi ke pesta di hilir sungai, ia akan mendapat hadiah seekor kepala kerbau yang di masak dengan enak. Ia juga kenal betul dengan tuan rumah tersebut. Tetapi, tuan rumah di hulu sungai akan memberi  tamunya  tambahan  kue-kue.  Hingga  ia mulai mengayuh perahunya ke tempat pesta pun ia belum dapat memutuskan pesta mana yang akan di pilih.

    Pertama, dikayuh sampannya menuju hulu sungai. Baru tiba di tengah perjalan ia mengubah pikirannya. Ia  berbalik  mendayung  perahunya  ke  arah  hilir. Begitu hampir sampai di desa hilir sungai, dilihatnya beberapa tamu menuju hulu sungai. Tamu tersebut mengatakan bahwa kerbau yang disembelih di sana sangat kurus. Iapun mengubah haluan perahunya menuju hulu sungai, sesampainya di tepi desa hulu sungai, para tamu sudah beranjak pulang. Pesta di sana sudah selesai.

    Pak Lebai cepat-cepat mengayuh perahunya menuju desa hilir sungai.    Sayangnya. Sesampainya di sanapun pesta sudah berakhir.

    Kedua pesta telah berakhir, Pak Lebai hanya tinggal menyesali kenapa ia tak menghadiri salah satunya, sehingga kerbau yang diinginkannya pun lenyap begitu   saja. Padahal saat itu ia sangat   lapar. Kemudian  ia  memutuskan  untuk  memancing  ikan dan berburu. Lalu ia membawa bekal nasi dan tidak lupa ia pun mengajak anjing kesayangannya.

    Setibanya di sungai, ia mempersiapkan peralatan untuk memancing. Setelah menemukan tempat yang nyaman untuk memancing, Pak Lebai melemparkan kailnya ke tengah-tengah sungai. Dengan sabar, ia menunggu kailnya dimakan ikan. Setelah memancing agak lama, akhirnya kailnya dimakan ikan. Namun, kail itu menyangkut di dasar sungai. Pak Lebai pun terjun untuk mengambil ikan tersebut. Namun  sayang,  ikan  itu  dapat meloloskan  diri.

    Sementara ia terjun, anjingnya memakan nasi yang dibawanya. Akhirnya, ia menggigit jari dan tak ada lagi  yang  dapat  dimakan  untuk  mengisi  perutnya yang    semakin    keroncongan.    Kemalangan    telah menimpanya hingga diketahui banyak orang. Sejak saat  itu,  Pak  Lebai  mendapat  julukan  dari  orang- orang sekampung sebagai Pak Lebai Malang Perahu.

    Reaksi Akhirnya, Pak Lebai pun menggerutu menyesali apa yang  dilakukan.  Ia  tidak  mendapat  kepala  kerbau yang diinginkannya.

    Sumber: Mahsun (2018)

    Sumber: Modul 1 Pendalaman Materi Bahasa Indonesia PPG PGSD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2019

  • Contoh Teks Cerita Ulang

    Contoh Teks Cerita Ulang

    Struktur Teks Teks
    Judul Lebai Malang
    Pengenalan/Orientasi Tersebutlah kisah seorang guru agama yang hidup di tepi sungai di sebuah desa di Sumatra Barat. Pada suatu hari, ia mendapat undangan pesta dari dua orang kaya    desa    tetangga. Sayangnya,    pesta    tersebut diadakan pada hari dan waktu yang bersamaan.
    Rekaman Kejadian Pak  Lebai  menimbang-nimbang  untung  dan  rugi setiap undangan. Ia tidak pernah dapat mengambil keputusan dengan cepat apakah ia akan pergi ke desa hulu atau ke hilir. Apabila ia pergi ke pesta di desa hulu sungai, ia akan mendapatkan dua ekor kepala kerbau.  Namun,  masakan  orang-orang  hulu  sungai tidak seenak orang hilir sungai. Kalau ia pergi ke hilir sungai, ia akan mendapat hadiah seekor kepala kerbau yang  dimasak dengan enak.    Hingga ia mulai mengayuh perahunya ke tempat pesta pun, ia belum dapat memutuskan pesta mana yang akan dipilih.

    Pertama,  dikayuh  sampannya  menuju  hulu  sungai. Baru tiba di tengah perjalanan ia mengubah pikirannya. Ia berbalik mendayung perahunya ke arah hilir.  Begitu  hampir  sampai  di  desa  hilir  sungai, dilihatnya beberapa tamu menuju hulu sungai. Tamu tersebut mengatakan bahwa kerbau yang disembelih di  sana  sangat  kurus.  Ia  pun  mengubah  haluan perahunya  menuu  hulu  sungai. Sesampainya  di  tepi desa hulu sungai, para tamu sudah beranjak pulang. Pesta di sana sudah selesai.

    Pak lebai cepat-cepat  mengayuh perahunya menuju desa hilir sungai. Sayangnya, di sana pun pesta sudah berakhir.

    Akhirnya, Pak Lebai tidak mendapat kepala kerbau yang diinginkannya.

    Sumber: Mahsun (2018)

    Sumber: Modul 1 Pendalaman Materi Bahasa Indonesia PPG PGSD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2019

  • Contoh Teks Eksplanasi Bertema Penelitian Bahasa

    Contoh Teks Eksplanasi

    Struktur Teks Teks
    Judul Definisi Penelitian Bahasa
    Pernyataan

    Umum

    Untuk menjelaskan pengertian penelitian bahasa, tidak dapat dilepaskan dari pengertian penelitian ilmiah itu sendiri. Hal itu disebabkan, bahwa bunyi tutur atau bahasa merupakan objek dari salah satu bidang ilmu pengetahuan, dalam hal ini linguistik. Penelitain ilmiah, seperti yang dinyatakan oleh Karlinger (1993) adalah penelitain yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis terhadap proposisi-proposisi     hipotesis  tentang  hubungan    yang diperkirakan terdapat   antargejala     alam. Berdasarkan batasan penelitian ilmiah di atas dapat dikemukakan bahwa yang dimaksudkan  dengan penelitian bahasa    adalah penelitian yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis terhadap objek sasaran yang berupa bunyi tutur (bahasa).
    Penjelasan 1 Penelitian terhadap objek sasaran yang berupa bunyi tutur atau bahasa itu dikatakan sistematis, maksudnya bahwa penelitian itu dilakukan secara sistematis dan terencana. Mulai dari identifikasi masalah terkait dengan objek kajian yang berupa bunyi tutur itu (termasuk di dalamnya upaya menjelaskan masalah itu  secara  cermat  dan  dan  terinci; penyeleksian dan penentuan variabel-variabel dan instrumen-instrumen yang  akan digunakan); menghubungkan    masalah    tersebut    dengan    teori-teori linguistik tertentu; melakukan penyediaan; analisis, dan interpretasi data; sampai pada penarikan kesimpulan serta menggabungkan kesimpulan-kesimpulan tersebut ke dalam khazanah ilmu bahasa (linguistik). Kesemua proses itu harus dilalui secara sistematis, tidak boleh melompat- lompat, karena diantaranya memiliki hubungan pendasaran. Sekedar penjelas, bahwa tahap analisis data tidak mungkin dilaksanakan jika tahap penyediaan data belum     selesai      dilakukan, karena analisis     hanya dimungkinkan dapat dilakukan jika data telah tersedia. Artinya,  antara  tahap  analisis  dengan  tahap penyediaan data memiliki hubungan pendasaran. Begitu pula tahap penyediaan data tidak mugkin dapat dilaksanakan jika masalah yang hendak dijawab belum teridentifikasi dengan jelas.  Wujud  data  yang  dikumpulkan  sangat  tergantung pada masalah yang hendak dipecahkan.
    Penjelasan 2 Terkontrol,    maksunya    bahwa    setiap    aktivitas   yang dilakukan    dalam    masing-masing     tahapan    itu    dapat dikontrol  baik  proses  pelaksanaan  kegiatannya  maupun hasil yang dicapai melalui kegiatan tersebut. Termasuk dalam  sifat  terkontrol  ini  adalah  pilihan  penggunaan metode dan teknik-teknik tertentu (tentunya terkandung pula makna pengabaian metode dan teknik tertentu yang sengaja yang tidak di pilih karena sesuatu alasan) memiliki dasar  logika  pemilihan  yang  dikaitkan  dengan  sasaran yang hendak dicapai. Dari sinilah si peneliti dapat mengontrol pemilihan dan tujuan pemilihan penggunaan metode atau teknik-teknik tersebut.
    Penjelasan 3 Penelitian bahasa yang bersifat empiris, maksudnya bahwa fenomena lingual yang menjadi objek penelitian bahasa itu adalah fenomena yang benar-benar hidup dalam pemakaian bahasa, jadi benar-benar bersumber pada fakta lingual yang dipikirkan oleh si penutur yang menjadi informasinya  atau  yang  dipikirkan  oleh si  penelitiannya sendiri.
    Penjelasan 4 Adapun yang dimaksud dengan penelitian bahasa yang bersifat kritis adalah kritis terhadap hipotesis-hipotesis tentang hubungan yang diperkirakan terjadi antara bunyi tutur sebagai objek penelitian bahasa dengan fenomena ekstralingual yang memungkinkan bunyi tutur itu muncul. Sebagai contoh, dalam kajian variasi bahasa (kajian secara dialektologis) mungkin kita akan tergoda untuk membuat suatu hipotesis bahwa suatu bahasa dapat memunculkan berbagai varian yang disebabkan faktor perbedaan tempat tinggal penutur-penutur bahasa tersebut. Hipotesis tentang munculnya varian dalam bahasa tertentu mungkin ini ada benarnya,  tetapi  kita  juga  tidak  hanya  terpaku  pada hipotesis ini karena ternyata berbagai kelompok penutur bahasa    itu    yang    berbeda    tempat   tinggalnya    secara geografis tidak juga membuat maksan tententu memiliki realisasi secara formatif berbeda. Dapat saja perbedaan itu muncul karena faktor sosio-psikologis penutur-penutur bahasa itu, yang ingin tampil dengan bentuk bahasa yang berbeda  pada   medan makna  (glos) tertentu,   seperti munculnta varian yang bersifat sosiologis yang tidak lagi terkait dengan faktor perbedaan tempat  tinggal penutupannya.
    Penjelasan 5 Selain itu, pengertian kritis dapat pula mengandung makna kreatif,    yaitu    jika    si    peneliti    dalam    melaksanakan penelitiannya  dalam  menggunakan  metode  penyediaan data tertentu dalam tahapan penyediaan ternyata dengan metode ini data yang diharapkan muncul tidak juga terjaring. Untuk keperluan itu, peneliti harus segera melakukan revisi metodologi, jadi tidak terpaku pada apa yang  telah  direncakan,  tetapi  harus  berani  mengubah rencana jika tidak mencapai apa yang diharapkan.
    Interpretasi Batasan penelitian bahasa di atas mempersyaratkan adanya empat proses yang menjadikan penelitian bahasa sebagai kegiatan ilmiah, yaitu dilaksanakan secara sistematis, terkontrol,    empiris,     dan    kritis.     Keempat    hal     itu memungkinkan pakar yang lain memungkinkan hal yang sama untuk menguji kembali hal yang dicapai dari penelitian sebelumnya.

    Sumber: Moh. Nurullah (dalam Mahsun, 2018)

    Sumber: Modul 1 Pendalaman Materi Bahasa Indonesia PPG PGSD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2019

  • Contoh Teks Eksposisi Bertema Pemandangan Alam

    Contoh Teks Eksposisi

    Struktur Teks Teks
    Judul Goa Ngerit Nyaris Dilupakan
    Tesis/Pernyataan

    Pendapat

    Goa Ngerit yang berada di Desa Pakel, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek sudah lama tidak terdengar gaungnya. Tempat tersebut sudah jarang sekali dikunjungi orang sebagai tempat rekreasi. Mengapa hal itu bisa terjadi?
    Argumentasi Ada beberapa alasan mengapa tempat tersebut kini jarang dikunjungi. Pertama, keindahan Goa Ngerit sudah tidak seperti yang dulu. Masyarakat sekitar tampak secara liar menambang batu yang ada di sekitar sungai maupun ditubuh goa. Hal itu mengurangi keindahan dari tubuh goa itu sendiri dan tebing sungai tampak semakin curam. Kedua, kini tidak lagi terdengar kicauan burung yang merdu karena sudah banyak yang mati diburu secara liar. Masyarakat dengan bebesnya berburu burung atau hewan lain karena merasa tidak ada sangsi yang tegas. Ketiga, habitat     sungaipun     juga     mulai     terganggu     karena menggunakan obat dan alat strum ketika menangkap ikan sehingga  kejernihan  serta  keaslian  sudah  tidak  kentara lagi. Keempat, kesejukan dan keindahan tempat itu kini tidak  terasa lagi.  Pencurian/penebangan  hutan  dianggap sudah  seperti  pekerjaan  biasa  bagi  masyarakat  sekitar tanpa berpikir dampaknya. Kelima, pemerintah tidak pernah memikirkan akses jalan menuju ke lokasi tersebut saat membangun jalan  utama, sehingga tempat  tersebut terkesan terkucil karena sulit dijangkau oleh pengunjung.
    Pernyataan

    Ulang Pendapat

    Melihat kenyataan itu perlu perhatian dari pemerintah daerah dan kesadaran dari masyarakat untuk mengembalikan keindahan Goa Ngerit agar menjadi tempat wisata yang bisa mendatangkan pendapatan daerah Kota  Trenggalek  pada  umumnya  dan  sarana  mengais rezeki bagi masyarakat di sekitar Goa Ngerit pada Khususnya.

    Trimulat (dalam Mahsun, 2018)

    Sumber: Modul 1 Pendalaman Materi Bahasa Indonesia PPG PGSD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2019

  • Contoh Teks Prosedur Atau Arahan Tentang Cara Membuat Batik Tulis

    Membuat Batik Tulis

    Proses pembuatan batik tulis adalah proses yang membutuhkan teknik, ketelitian, dan kesabaran yang tinggi. Batik sebagai warisan budaya yang agung perlu kita lestarikan. Dengan latihan yang tekun dan semangat melestarikan budaya, kita dapat belajar membuat batik tulis.

    Pembuatan batik tulis membutuhkan bahan dan alat yaitu:

    1) canting,

    2) pensil pola,

    3) kain mori putih,

    4) lilin malam (wax),

    5) kompor atau pemanas lilin malam,

    6) bahan pewarna kain.

    Adapun langkah membuatnya sebagai berikut:

    1) Siapkan kain mori/sutra, kemudian buatlah motif di atas kain tersebut dengan menggunakan pensil.

    2) Setelah motif selesai dibuat, sampirkan atau letakkan kain pada gawangan dengan posisi melebar supaya mudah dibatik.

    3) Panaskan malam/lilin ke dalam wajan dengan api kecil sampai malam.lilin mencair sempurna. Untuk menjaga agar suhu kompor/anglo stabil, biarkan api tetap menyala kecil.

    4) Ambil sedikit malam yang sudah cair dengan menggunakan canting, tiup-tiup sebentar agar tidak terlalu panas kemudian torehkan canting dengan mengikuti pola. Dalam proses ini harus dilakukan dengan hati-hati agar jangan sampai malam yang cair menetes di atas permukaan kain karena karena akan mempengaruhi hasil motif batik. Canting untuk bagian halus dan kuas untuk bagian berukuran besar. Proses ini bertujuan agar pada saat pencelupan bahan/kain ke dalam larutan pewarna bagian  yang diberi lapisan malam tidak terkena pewarna.

    5) Setelah semua motif yang tidak ingin diberi warna tertuttup oleh malam/lilin, kemudian celupkan kainnya ke dalam larutan pewarna.

    6) Proses ini merupakan pewarnaan pertama pada bagian  yang tidak tertutup oleh malam. Sebaiknya, pencelupan dimulai dengan warna- warna  muda,  dilanjutkan  dengan  warna  lebih  tua  atau  gelap  pada tahap berikutnya.

    7) Jemur kain yang telah diwarnai sampai kering.

    8) Setelah kering, lakukan proses pelodoran yaitu dengan cara lilin dikerik dengan pisau, kemudian kain direbus bersama-sama dengan air yang telah diberi soda abu. Proses ini bertujuan menghilangkan lapisan malam sehingga motif yang telah digambar menjadi terlihat jelas.  Jika  diinginkan  beberapa  warna  pada  batik  yang  kita  buat, proses  dapat  diulang  beberapa  kali  tergantung  pada  jumlah  warna yang kita inginkan.

    9) Setelah kain bersih dari malam, lakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan malam, pewarnaan kedua, dan seterusnya. Proses diulang seperti proses sebelumnya sebanyak jumlah warna yang diinginkan.

    10) Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke campuran air dan soda untuk mematikan warna yang menempel pada batik. Hal ini untuk menghindari kelunturan.

    11) Proses terakhir, rendam batik dalam air dingin dan jemur sebelum dapat digunakan dan dipakai.

    12) Perlu ketelitian dan kecermatan untuk belajar membatik. Demikianlah cara membuat batik, meski agak sulit, tidak ada salahnya dicoba. Berkreasilah untuk melestarikan tradisi dan warisan nenek moyang kita.

    (Dimodifikasi dari: Kosasih & Widianingsih, 2019)

    Sumber: Modul 1 Pendalaman Materi Bahasa Indonesia PPG PGSD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2019

  • Contoh Teks Prosedur Tentang Cara Menyalakan Lampu Listrik

    Contoh Teks Prosedur atau Arahan

    Benda Pengantar Listrik Bagian Teks
    Menyalakan  lampu  dengan memanfaatkan  energi listrik Tujuan
    Untuk mengetahui benda yang dapat mengantar listrik, maka perlu dilakukan percobaan. Sebelum percobaan dilaksanakan, perlu di siapkan bahan bahan     yang     diperlukan.     Bahan-bahan     yang diperlukan  itu  adalah:  (a)  baterai,  (b)  dua  buah kabel, (c) bohlam, (d) benang, dan (e) tali plastik. Daftar Bahan
    Setelah bahan-bahan yang digunakan terkumpul, maka  langkah  yang ditempuh  adalah  berikut  ini.

    Pertama,  hubungan  kedua  kabel  masing-masing pada kedua ujung baterai. Selanjutnya, hubungkan kedua ujung kabel ke bohlam. Bohlam akan menyala.

    Kemudian, gantikan kabel itu dengan benang. Hubungankan kedua benang pada kedua ujung baterai. Setelah itu, hubungkan kedua benang itu ke bohlam. Bohlam tidak menyala. Akhirnya, hal yang sama, ganti kedua benang itu dengan tali plastik. Kemudian hubungkan kedua tali plastik itu ke bohlam. Bohlam tidak meyala.

    Urutan tahapan pelaksanaan
    Dari percobaan tersebut, terlihat bahwa bohlam menyala ketika dihubungkan pada baterai dengan menggunakan kabel. Namun, bohlam tidak menyala ketika dihubungkan pada baterai dengan menggunakan benang atau tali plastik. Pengamatan
    Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kabel dapat mengantar arus listrik, sedangkan benang dan tali plastik tidak dapat mengantar arus listrik. Simpulan

    Sumber: Mahsun (2018)

    Sumber: Modul 1 Pendalaman Materi Bahasa Indonesia PPG PGSD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2019

  • Contoh Teks Deskripsi Bertema Tempat Wisata Alam

    Parangtritis nan Indah

    Salah satu andalan wisata Kota Yogyakarta adalah Pantai Parangtritis. Tepatnya, Pantai Parangtritis berada di Kecamatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai ini terletak sekitar 27 km arah selatan Yogyakarta.

    Pemandangan Pantai Parangtritis sangat memesona. Di sebelah kiri, terlihat tebing yang sangat tinggi. Di sebelah kanan, kita bisa melihat batu karang besar yang seolah-olah siap menjaga gempuran ombak yang datang setiap saat. Pantai bersih dengan buih-buih putih bergradasi abu-abu dan kombinasi hijau sungguh elok.

    Kemolekan pantai secara sempurna di sore hari.  Di sore hari, kita bisa melihat matahari terbenam yang merupakan saat sangat istimewa. Lukisan alam yang sungguh memesona. Semburat  warna merah keemasan di langit dengan kemilau air pantai yang tertimpa matahari sore menjadi pemandangan yang memukau.

    Rasa hangat berbaur dengan lembutnya hembusan angin sore, melingkupi seluruh tubuh. Seakan tersihir, kita menyaksikan secara perlahan matahari seolah-olah masuk ke dalam hamparan air laut.

    Banyaknya wisatawan yang selalu mengunjungi Pantai Parangtritis membuat pantai ini tidak pernah sepi dari pengunjung. Di Pantai Parangtritis ini kita bisa menyaksikan kerumunan anak-anak bermain pasir. Tua muda menikmati embusan segar angin laut. Kita juga bisa naik kuda ataupun angkutan sejenis andong yang bisa membawa kita ke arah karang laut yang sungguh sangat indah.

    Dimodifikasi dari: Kosasis & Kurniawan, 2019

    Sumber: Modul 1 Pendalaman Materi Bahasa Indonesia PPG PGSD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2019