Contoh Teks Eksplanasi
Struktur Teks | Teks |
Judul | Definisi Penelitian Bahasa |
Pernyataan
Umum |
Untuk menjelaskan pengertian penelitian bahasa, tidak dapat dilepaskan dari pengertian penelitian ilmiah itu sendiri. Hal itu disebabkan, bahwa bunyi tutur atau bahasa merupakan objek dari salah satu bidang ilmu pengetahuan, dalam hal ini linguistik. Penelitain ilmiah, seperti yang dinyatakan oleh Karlinger (1993) adalah penelitain yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis terhadap proposisi-proposisi hipotesis tentang hubungan yang diperkirakan terdapat antargejala alam. Berdasarkan batasan penelitian ilmiah di atas dapat dikemukakan bahwa yang dimaksudkan dengan penelitian bahasa adalah penelitian yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis terhadap objek sasaran yang berupa bunyi tutur (bahasa). |
Penjelasan 1 | Penelitian terhadap objek sasaran yang berupa bunyi tutur atau bahasa itu dikatakan sistematis, maksudnya bahwa penelitian itu dilakukan secara sistematis dan terencana. Mulai dari identifikasi masalah terkait dengan objek kajian yang berupa bunyi tutur itu (termasuk di dalamnya upaya menjelaskan masalah itu secara cermat dan dan terinci; penyeleksian dan penentuan variabel-variabel dan instrumen-instrumen yang akan digunakan); menghubungkan masalah tersebut dengan teori-teori linguistik tertentu; melakukan penyediaan; analisis, dan interpretasi data; sampai pada penarikan kesimpulan serta menggabungkan kesimpulan-kesimpulan tersebut ke dalam khazanah ilmu bahasa (linguistik). Kesemua proses itu harus dilalui secara sistematis, tidak boleh melompat- lompat, karena diantaranya memiliki hubungan pendasaran. Sekedar penjelas, bahwa tahap analisis data tidak mungkin dilaksanakan jika tahap penyediaan data belum selesai dilakukan, karena analisis hanya dimungkinkan dapat dilakukan jika data telah tersedia. Artinya, antara tahap analisis dengan tahap penyediaan data memiliki hubungan pendasaran. Begitu pula tahap penyediaan data tidak mugkin dapat dilaksanakan jika masalah yang hendak dijawab belum teridentifikasi dengan jelas. Wujud data yang dikumpulkan sangat tergantung pada masalah yang hendak dipecahkan. |
Penjelasan 2 | Terkontrol, maksunya bahwa setiap aktivitas yang dilakukan dalam masing-masing tahapan itu dapat dikontrol baik proses pelaksanaan kegiatannya maupun hasil yang dicapai melalui kegiatan tersebut. Termasuk dalam sifat terkontrol ini adalah pilihan penggunaan metode dan teknik-teknik tertentu (tentunya terkandung pula makna pengabaian metode dan teknik tertentu yang sengaja yang tidak di pilih karena sesuatu alasan) memiliki dasar logika pemilihan yang dikaitkan dengan sasaran yang hendak dicapai. Dari sinilah si peneliti dapat mengontrol pemilihan dan tujuan pemilihan penggunaan metode atau teknik-teknik tersebut. |
Penjelasan 3 | Penelitian bahasa yang bersifat empiris, maksudnya bahwa fenomena lingual yang menjadi objek penelitian bahasa itu adalah fenomena yang benar-benar hidup dalam pemakaian bahasa, jadi benar-benar bersumber pada fakta lingual yang dipikirkan oleh si penutur yang menjadi informasinya atau yang dipikirkan oleh si penelitiannya sendiri. |
Penjelasan 4 | Adapun yang dimaksud dengan penelitian bahasa yang bersifat kritis adalah kritis terhadap hipotesis-hipotesis tentang hubungan yang diperkirakan terjadi antara bunyi tutur sebagai objek penelitian bahasa dengan fenomena ekstralingual yang memungkinkan bunyi tutur itu muncul. Sebagai contoh, dalam kajian variasi bahasa (kajian secara dialektologis) mungkin kita akan tergoda untuk membuat suatu hipotesis bahwa suatu bahasa dapat memunculkan berbagai varian yang disebabkan faktor perbedaan tempat tinggal penutur-penutur bahasa tersebut. Hipotesis tentang munculnya varian dalam bahasa tertentu mungkin ini ada benarnya, tetapi kita juga tidak hanya terpaku pada hipotesis ini karena ternyata berbagai kelompok penutur bahasa itu yang berbeda tempat tinggalnya secara geografis tidak juga membuat maksan tententu memiliki realisasi secara formatif berbeda. Dapat saja perbedaan itu muncul karena faktor sosio-psikologis penutur-penutur bahasa itu, yang ingin tampil dengan bentuk bahasa yang berbeda pada medan makna (glos) tertentu, seperti munculnta varian yang bersifat sosiologis yang tidak lagi terkait dengan faktor perbedaan tempat tinggal penutupannya. |
Penjelasan 5 | Selain itu, pengertian kritis dapat pula mengandung makna kreatif, yaitu jika si peneliti dalam melaksanakan penelitiannya dalam menggunakan metode penyediaan data tertentu dalam tahapan penyediaan ternyata dengan metode ini data yang diharapkan muncul tidak juga terjaring. Untuk keperluan itu, peneliti harus segera melakukan revisi metodologi, jadi tidak terpaku pada apa yang telah direncakan, tetapi harus berani mengubah rencana jika tidak mencapai apa yang diharapkan. |
Interpretasi | Batasan penelitian bahasa di atas mempersyaratkan adanya empat proses yang menjadikan penelitian bahasa sebagai kegiatan ilmiah, yaitu dilaksanakan secara sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis. Keempat hal itu memungkinkan pakar yang lain memungkinkan hal yang sama untuk menguji kembali hal yang dicapai dari penelitian sebelumnya. |
Sumber: Moh. Nurullah (dalam Mahsun, 2018)
Sumber: Modul 1 Pendalaman Materi Bahasa Indonesia PPG PGSD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2019