Pak Budi adalah seorang penggemar berat sate kambing. Setiap hari, ia selalu menyempatkan diri untuk mampir ke warung sate favoritnya di pinggir jalan. Ia tidak peduli dengan ancaman kolesterol tinggi yang bisa menimbulkan berbagai penyakit. Baginya, sate kambing adalah makanan surgawi yang tidak bisa ditolak.
Suatu hari, Pak Budi merasa sesak napas dan nyeri di dada. Ia segera dilarikan ke rumah sakit oleh istrinya.
Istri: Mas, kamu kenapa? Kok napasnya ngos-ngosan gitu?
Pak Budi: Aduh, istriku sayang, aku kayaknya kena serangan jantung. Rasanya dada ini sesak banget.
Istri: Ya ampun, mas! Ini gara-gara kamu makan sate kambing terus ya? Kan aku udah bilang jangan sering-sering makan sate kambing. Nanti kolesterolnya naik.
Pak Budi: Maafkan aku, istriku. Aku memang tidak bisa menahan godaan sate kambing. Sate kambing itu enak sekali, rasanya bikin ketagihan.
Istri: Ya sudah, sekarang kita cepat ke rumah sakit. Semoga kamu masih bisa diselamatkan.”
Setelah diperiksa oleh dokter, ternyata Pak Budi mengalami serangan jantung akibat kolesterol yang melampaui batas normal. Dokter pun menyarankan Pak Budi untuk mengubah pola makannya dan menghindari sate kambing.
Dokter: Pak Budi, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa anda mengalami serangan jantung akibat kolesterol tinggi. Ini sangat berbahaya bagi kesehatan anda.
Pak Budi: Lalu, bagaimana dok? Apakah saya masih bisa sembuh?
Dokter: Anda harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama beberapa hari. Anda juga harus mengubah pola makan anda dan menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti sate kambing.
Pak Budi: Apa? Saya harus menghindari sate kambing? Tapi saya sangat suka makan sate kambing, dok.
Dokter: Saya tahu, pak. Tapi ini demi kesehatan anda. Jika anda terus makan sate kambing, anda bisa mengalami serangan jantung lagi, bahkan yang lebih parah.
Pak Budi: Ya sudah, dok. Saya akan mencoba untuk menuruti saran anda. Terima kasih atas perhatiannya.”
Pak Budi merasa sangat sedih dan kecewa. Ia tidak bisa membayangkan hidupnya tanpa sate kambing. Ia merasa hidupnya menjadi hambar dan tidak berwarna. Ia pun mencari-cari cara untuk tetap bisa menikmati sate kambing tanpa meningkatkan kolesterolnya.
Akhirnya, ia menemukan sebuah iklan di internet yang menawarkan produk ajaib bernama “Sate Kambing Sehat”. Produk ini diklaim bisa menurunkan kolesterol dan meningkatkan kesehatan jantung. Pak Budi pun langsung memesan produk tersebut dengan harapan bisa kembali menikmati sate kambing.
Namun, ketika produk tersebut sampai di rumahnya, Pak Budi terkejut melihat isi paketnya. Ternyata, produk “Sate Kambing Sehat” itu adalah sebatang tongkat kayu yang berbentuk seperti tusuk sate. Di dalam paketnya juga ada sebuah buku panduan yang berisi instruksi untuk menggunakan produk tersebut.
Instruksinya adalah sebagai berikut:
1. Pegang tongkat kayu dengan erat.
2. Bayangkan sate kambing yang lezat dan menggugah selera.
3. Kunyah tongkat kayu dengan penuh nafsu.
4. Ulangi langkah 2 dan 3 sampai puas.
Pak Budi merasa tertipu dan marah. Ia merasa produk tersebut adalah penipuan belaka yang hanya ingin mengambil untung dari orang-orang yang menderita kolesterol tinggi. Ia pun memutuskan untuk mengembalikan produk tersebut dan meminta uangnya kembali.
Pak Budi: Halo, selamat siang. Saya Pak Budi, pelanggan yang memesan produk “Sate Kambing Sehat” dari website anda.
Penjual: Ya, selamat siang, pak. Ada yang bisa saya bantu?
Pak Budi: Saya mau mengembalikan produk anda dan meminta uang saya kembali. Produk anda itu penipuan. Itu bukan sate kambing sehat, itu hanya tongkat kayu biasa.
Penjual: Maaf, pak. Saya tidak mengerti maksud anda. Produk kami sudah terbukti ampuh dan berkhasiat. Banyak pelanggan kami yang puas dengan produk kami.
Pak Budi: Jangan bohong, pak. Saya sudah mencoba produk anda dan tidak ada efeknya sama sekali. Saya merasa ditipu oleh anda. Saya minta uang saya kembali sekarang juga.
Penjual: Maaf, pak. Kami tidak bisa mengembalikan uang anda. Kami sudah menjelaskan di website kami bahwa produk kami tidak bisa dikembalikan atau ditukar dengan alasan apapun.
Pak Budi: Apa? Ini tidak adil. Anda sudah menipu saya dan sekarang anda tidak mau bertanggung jawab. Saya akan melaporkan anda ke pihak berwajib.
Penjual: Silakan saja, pak. Kami tidak takut dengan ancaman anda. Kami sudah memiliki izin resmi dan legal untuk menjual produk kami. Anda tidak bisa apa-apa terhadap kami.
Pak Budi: Dasar penipu! Anda akan menyesal telah menipu saya!”
Namun, ketika ia mencoba menghubungi nomor telepon yang tertera di iklan, ternyata nomor tersebut sudah tidak aktif. Ia pun menyadari bahwa ia telah menjadi korban penipuan online yang semakin marak belakangan ini.
Pak Budi pun menyesali keputusannya untuk memesan produk “Sate Kambing Sehat”. Ia sadar bahwa tidak ada jalan pintas untuk mengatasi masalah kolesterolnya. Ia harus mau berusaha untuk menjalani pola hidup sehat dan mengurangi konsumsi sate kambing.
Ia pun berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan lebih berhati-hati dalam memilih produk-produk yang ditawarkan di internet. Ia juga berharap agar orang-orang tidak mudah tergiur oleh produk-produk ajaib yang tidak jelas asal-usulnya.
Ia pun berdoa agar Tuhan memberinya kesempatan untuk hidup lebih lama dan sehat, meskipun tanpa sate kambing.