
Fenomena sosial yang sedang berkembang di era modern saat ini adalah para orang tua sibuk bekerja sehingga memiliki sedikit waktu untuk mendidik anak-anak mereka. Peran orang tua semakin berkurang dalam menemani masa tumbuh anak-anaknya. Hal ini terjadi bukan hanya di kota, tetapi juga di desa. Para orang tua sibuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup anak-anaknya sampai ia tidak memiliki banyak waktu untuk mendidik dan mengajarkan perilaku hormat kepada orang tuanya sendiri.
Bisa dipahami jika setiap orang tua menyayangi anak-anaknya dengan caranya masing-masing. Ada orang tua yang menyayangi anak-anaknya dengan cara memenuhi segala kebutuhan anak, baik kebutuhan yang diminta oleh anak secara langsung maupun tidak langsung. Namun ada juga orang tua yang menyayangi anak-anaknya dengan cara melatih mereka hidup secara mandiri, disiplin, dan tidak tergantung kepada bantuan orang lain. Perbedaan pola asuh dalam keluarga ini tentu saja menghasilkan beragam perilaku anak.
Anda tentu sangat paham bagaimana pola pembentukan karakter anak-anak Anda di rumah? Tetapi anda juga harus paham bahwa setiap anak memiliki kebutuhan dasar untuk mendapatkan kasih sayang secara penuh dari orang tuanya. Kegagalan orang tua dalam memenuhi kebutuhan kasih sayang terhadap anak-anaknya akan menyebabkan anak tersebut mencari perhatian dari orang lain atau lingkungan yang bisa membantunya terpenuhinya kebutuhan diakui keberadaannya.
Tidak mengherankan jika saat ini anak-anak muda dan remaja gemar berkumpul di cafe atau rumah makan sambil menikmati koneksi internet wi-fi karena hanya di sanalah tempat mereka merasa dianggap sebagai anggota keluarga. Sementara itu, anggota keluarga mereka yang sebenarnya di rumah sudah tidak memiliki waktu untuk sekedar bercakap-cakap dan berbagi keluh kesah seharian ini.

Libatkan Anak Berorganisasi
Anak-anak yang menderita kekurangan kasih sayang akan termotivasi untuk melampiaskan dalam berbagai bentuk perbuatan. Bagi anak-anak yang memiliki pikiran positif, mereka akan mengikuti berbagai organisasi pemuda yang bisa mengarahkan mereka untuk mengembangkan minat dan bakat mereka di bidang tertentu. Misalnya mereka bergabung di organisasi Pramuka, organisasi karang taruna, organisasi remaja masjid, maupun kumpulan pemuda dan remaja yang berafiliasi dengan agama tertentu.
Jika remaja dan anak-anak bergabung dengan organisasi pengembangan diri dan keagamaan tentu para orangtua tidak merasa khawatir. Lain halnya jika remaja itu terjerumus dalam organisasi terlarang yang memiliki kebiasaan melanggar aturan dan membuat keresahan di masyarakat. Bentuk organisasi itu misalnya geng motor, kumpulan pemuda jalanan, kelompok pemabuk dan penjudi, serta perkumpulan remaja yang kerap melakukan tindakan kriminal di berbagai gang sempit di seluruh penjuru kota.
Peristiwa yang sering terjadi di masyarakat adalah para orang tua terlambat mengetahui bahwa anak-anak mereka sudah terlampau jauh terjerumus dalam pergaulan yang tidak menyehatkan. Jika keadaan sudah demikian terlambat maka hanya penyesalan yang tersisa di hati setiap para orang tua. Oleh karena itu alangkah baiknya jika orang tua selalu meluangkan waktunya setidaknya satu jam sehari untuk berbicara dengan anak-anak mereka di rumah. Dengarkanlah keluh kesah mereka hari ini. Jika mampu, bantulah anak-anak Anda memecahkan permasalahan yang sedang dihadapinya.
Sekiranya Anda tidak mampu melakukan komunikasi efektif secara tatap muka, maka biarkan anggota keluarga inti lainnya yang mampu menjadi kawan bagi anak-anak anda. Tujuan komunikasi ini adalah agar anak-anak selalu merasa nyaman dan betah tinggal di rumahnya. Semoga tulisan ini bisa menginspirasi anda dalam mendidik anak-anak di rumah.
Tinggalkan Balasan