Kota Jombang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Menurut sejarah, nama Jombang berasal dari kata “jom” yang berarti air dan “bang” yang berarti banyak kelentang atau gemuruh. Asal-usul kota ini masih menjadi perdebatan hingga saat ini.
Beberapa teori menyatakan bahwa kota ini didirikan oleh para prajurit Kerajaan Majapahit pada abad ke-15, sedangkan teori lain menyatakan bahwa kota ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Kediri pada abad ke-12.
Selain itu, ada pula teori yang mengatakan bahwa kota ini berasal dari gabungan kata Jum’at dan Banjar, yang menandakan adanya pasar tradisional yang ramai pada hari Jum’at di sekitar wilayah Banjar. Pada masa penjajahan Belanda, Jombang ditetapkan sebagai karesidenan yang terdiri dari beberapa kabupaten.
Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1953, karesidenan ini diubah menjadi kabupaten dan Kota Jombang secara resmi ditetapkan sebagai kota pada tahun 2001. Saat ini, Kota Jombang dikenal sebagai pusat perekonomian, pendidikan, dan keagamaan di Jawa Timur.
Legenda Kebo Kicak dan Surantanu
Asal-usul Kota Jombang tidak terlepas dari legenda Kebo Kicak dan Surantanu. Legenda Kebo Kicak dan Surantanu berasal dari Jawa Tengah yang menceritakan tentang seorang raja bernama Surantanu yang sangat terkenal karena keberaniannya.
Pada suatu hari, di sebuah desa yang terletak di kaki gunung Merbabu, muncul seekor monster besar dan mengerikan yang bernama Kebo Kicak. Monster ini membuat penduduk desa menjadi ketakutan dan hal tersebut membuat Raja Surantanu merasa gusar.
Raja Surantanu lalu memerintahkan pasukannya untuk menyerang Kebo Kicak. Namun, upaya pasukan tersebut tidak berhasil mengalahkan monster tersebut. Raja Surantanu pun merenung dalam-dalam dan akhirnya ia memutuskan untuk bertarung melawan Kebo Kicak sendirian. Dengan pedang yang tajam dan kepandaian berperang yang luar biasa, Raja Surantanu berhasil mengalahkan Kebo Kicak dan menyelamatkan desa tersebut.
Kemenangan Raja Surantanu ini membuat namanya semakin terkenal dan dihormati sebagai raja yang sangat berani dan hebat. Legenda ini menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk menjadi seperti Raja Surantanu, yaitu tidak takut menghadapi tantangan dan mengambil tindakan untuk melawan hal-hal yang merugikan.
Pertarungan Kebo Kicak dan Surantanu
Pertarungan Kebo Kicak dan Surantanu adalah sebuah kisah dari mitologi Jawa kuno yang sering diceritakan sebagai bagian dari cerita epik Mahabharata. Kisah ini mengisahkan tentang pertarungan antara Kebo Kicak, raksasa gagah dan kuat yang menempati wilayah pegunungan, dengan Surantanu, seorang ksatria terkemuka yang memberikan perlindungan kepada warga desa sekitar.
Pada suatu pagi, Kebo Kicak datang menghampiri desa dan meminta upeti dari warga setempat. Surantanu yang merasa bertanggung jawab atas keselamatan warga desa menolak permintaan Kebo Kicak dan menantangnya untuk bertarung satu lawan satu. Kebo Kicak menerima tantangan tersebut dan pertarungan pun dimulai.
Meskipun Kebo Kicak memiliki kekuatan yang luar biasa, Surantanu mampu memanfaatkan kelincahan dan teknik bertarung yang baik untuk menghindari serangan musuhnya. Setelah beberapa jam bertarung, Surantanu akhirnya berhasil membunuh Kebo Kicak dengan menggunakan senjata rahasia yang diberikan oleh seorang brahmana.
Kemenangan Surantanu atas Kebo Kicak membuat warga desa terbebas dari ancaman raksasa tersebut. Sejak saat itu, nama Surantanu menjadi terkenal di seluruh wilayah Jawa kuno sebagai ksatria yang berani dan tangguh dalam melindungi rakyatnya.
Jombang Sebagai Bagian Kerajaan Majapahit
Di masa kejayaannya, Jombang merupakan sebuah kawasan yang menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Kala itu, Jombang disebut dengan nama “Jambhe” atau “Jambhe Suci”.
Sejarah Kerajaan Majapahit mencatat bahwa pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk, Jombang dipimpin oleh seorang bupati yang bernama Arya Wiraraja. Ia terkenal sebagai seorang pemimpin yang cakap dan pandai bernegosiasi dengan kerajaan-kerajaan lain.
Selama era kejayaan Majapahit, Jombang juga menjadi pusat peradaban dan perekonomian yang penting. Banyak bangunan-bangunan megah seperti candi-candi, gapura, dan kolam-kolam dibangun di kawasan ini.
Secara historis, Jombang juga menjadi saksi bisu dari jatuhnya Kerajaan Majapahit pada abad ke-15. Pasca-kejatuhan Majapahit, Jombang menjadi bagian dari wilayah wilayah kekuasaan beberapa kerajaan kecil di Jawa Timur.
Penghargaan yang Diraih Kabupaten Jombang
Berikut daftar penghargaan yang pernah diterima oleh Kabupaten Jombang:
Penghargaan Peningkatan Pelayanan Publik se-Indonesia oleh Kementerian PAN-RB Tahun 2017
Adipura Kencana Tahun 2016 dari Kementerian LHK
Piala Adipura Tahun 2016 dari Kementerian LHK
Juara Umum Kontes Perpustakaan Nasional Tahun 2016 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Juara I Lomba Sekolah/Kampung Sehat Tingkat Jawa Timur Tahun 2016 oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
Juara III Lomba Desa/Kelurahan Sehat Tingkat Jawa Timur Tahun 2016 oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
Juara I Lomba Bangga Karyakarsa Tingkat Nasional Tahun 2016 oleh Kementerian Dalam Negeri
Juara I Lomba Marketing Inovatif Tingkat Nasional Tahun 2017 oleh Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN)
Itu hanya sebagian kecil dari beberapa penghargaan yang pernah diterima oleh Kabupaten Jombang.