Hari Pendidikan Nasional diperingati oleh penduduk Indonesia setiap tanggal 2 Mei. Hari Pendidikan Nasional merupakan momen bagi para pelaku pendidikan di indonesia untuk mengenang jasa-jasa Ki Hajar Dewantara dalam mendidik bangsa Indonesia. Dalam rangka memperingati hari pendidikan nasional tahun 2019 ini pemerintah kabupaten Jombang mengadakan kegiatan sholawat akbar. Acara sholawat akbar dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Jombang pada hari ini Jumat, 3 Mei 2019. Kegiatan ini dimulai pukul 07.00 pagi dan berakhir pada pukul 11.00 siang.
Pelaksanaan kegiatan sholawat akbar dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional bertepatan dengan moment menjelang datangnya bulan Ramadan. Oleh karena itu pada momen yang sangat tepat kali ini pemerintah kabupaten Jombang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nasional mengadakan sholawat akbar. Pemerintah Jombang mengundang seluruh guru agama Islam di kabupaten Jombang untuk hadir di Pendopo Kabupaten Jombang.
Para guru agama Islam Jombang berasal dari jenjang pendidikan taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, pengawas sekolah, kepala sekolah, dan koordinator wilayah kerja pendidikan di tiap-tiap kecamatan. Kegiatan ini dihadiri oleh tak kurang dari seribu orang jamaah. Acara sholawat akbar di pendopo Jombang dimulai pada pukul 08.00 pagi dengan pembacaan sholawat diba.
Usai membaca shalawat diba, acara dilanjutkan dengan pembacaan lagu-lagu rohani keislaman yang dibawakan oleh para vokalis kelompok sholawat Seribu Rebana Kabupaten Jombang. Lagu-lagu sholawat populer pun terdengar nyaring mulai dari sudut pendopo kabupaten Jombang hingga alun-alun kabupaten Jombang dan halaman Masjid Baitul Mukminin. Kegiatan ini mengundang perhatian masa karena menghadirkan ribuan guru agama Islam sekabupaten Jombang.
Apresiasi Guru Agama Jombang
Pada kesempatan tersebut Bupati Jombang Ibu Nyai Hajjah Mundjidah Wahab memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada para guru agama Islam se-kabupaten Jombang. Guru-guru agama Islam itu adalah pendidik dan penjaga moral bangsa. Mereka bertugas membentuk karakter pelajar kabupaten Jombang yang memiliki daya saing sesuai dengan harapan pemerintah Kabupaten Jombang.
Selain itu, Bupati Jombang juga menyatakan kesiapan Pemerintah Kabupaten Jombang dalam menerapkan teknologi untuk pelaksanaan teknis pendidikan. Program pendidikan berbasis teknologi telah diterapkan di kabupaten Jombang sejak beberapa tahun terakhir ini dan akan terus diperluas penerapannya sampai semua lembaga pendidikan di Kabupaten Jombang mampu memanfaatkannya.
Kyai Haji Nurhadi atau lebih dikenal Mbah Bolong tampil memberikan tausiyah pada penghujung acara Sholawat Akbar di Pendopo Jombang. Mubaligh asal Watugaluh itu memberikan ceramah selama 45 menit. Beliau juga turut mengapresiasi dan merasa bangga terhadap kinerja para guru agama Islam di Kabupaten Jombang. Beliau mengatakan bahwa Kabupaten Jombang saat ini telah selangkah lebih maju dalam mengembangkan pendidikan berkarakter dan kebiasaaan religius dibandingkan beberapa kabupaten lain di Jawa Timur.
“Berbahagialah kalian para guru. Dunia berhutang budi pada Anda semua,” ujar Mbah Bolong.
Jombang telah mampu melaksanakan kegiatan siswa bersholawat se-Kabupaten Jombang. Acara di Tebuireng pekan lalu itu mampu menghadirkan ribuan pelajar menjadi satu persaudaraan dan membaca shalawat bersama-sama. Langkah awal ini bisa menjadi titik sejarah yang baik untuk pengembangan pendidikan keagamaan di Kabupaten Jombang. Pembiasaan bersholawat dan doa istighotsah pun telah dilaksanakan di sekolah-sekolah negeri setiap hari Jumat Legi.
Hal tersebut didukung oleh fakta bahwa saat ini pendidikan keagamaan di kabupaten Jombang telah mencakup wilayah yang dahulu belum pernah tersentuh oleh nilai-nilai agama. Sekolah dasar di seluruh kabupaten Jombang saat ini telah menerapkan pendidikan keagamaan sama seperti halnya madrasah ibtidaiyah. Hasilnya adalah setiap murid sekolah dasar saat ini diwajibkan untuk memiliki kompetensi mampu membaca dan menulis alquran dengan baik dan benar.
Acara sholawat akbar di pendopo kabupaten Jombang dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2019 berakhir pada pukul 11.00 siang. Para peserta pun membubarkan diri secara teratur. Mereka merasa senang dan bahagia karena memiliki kesempatan untuk berkumpul dengan guru-guru agama Islam se-kabupaten Jombang.
“Acara hari ini sungguh berkesan,” demikian ujar Miftahul, salah satu peserta kegiatan hari ini.
Sekedar tahu, pada hari ini juga telah dilaksanakan pembukaan pasar ramadhan di Alun-alun kabupaten Jombang. Bupati Jombang telah meresmikan pembukaan pasar ramadhan sekaligus membuka kirab 7000 tumpeng apem dalam rangka menyambut datangnya bulan romadhon. Pembukaan Pasar Ramadan dilakukan pada pukul satu siang yang ditandai dengan arak-arakan tumpeng apem. Semoga bulan Ramadan ini membawa berkah bagi setiap pelaku bisnis kuliner di Jombang.
Jombang pantas disebut sebagai Kota Santri karena warganya sangat suka melaksanakan kegiatan ibadah keagamaan. Semoga Jombang bisa menjadi contoh bagi kabupaten lain di Indonesia.
Semoga Allah memberikan keberkahan kepada seluruh penduduk Kabupaten Jombang.
semoga Jombang sehat selalu warganya dan tidak ada lagi praktek korupsi di masyarakat.
Jombang juga harus bangga karena memiliki blogger aktif yang rajin mengulas berbagai kegiatan keagamaan di kota santri. Semoga tulisan ini bisa menginspirasi para penulis muda lainnya agar lebih giat berdakwah di internet.
Sejak dipimpin Bu Nyai Munjidah, Jombang jadi lbh damai dan tenteram. Barokalloh pak guru.
Barokalloh ustadz!
Jombang pantas dijuluki sbg kota santri. Hebat dan bermartabat.
kegiatan sebagus ini bisa menjadi contoh bagi kabupaten lain dalam mengembangkan kehidupan keagamaan yang damai dan harmonis dalam kehidupan. para guru adalah pendidik sekaligus penjaga perdamaian di masa mendatang. mereka adalah orang-orang yang mempengaruhi maju dan mundurnya kehidupan suatu bangsa.
Shollu ala nabi muhammad…
Semoga jombang lbh aman.