Pada tahun 1966, Profesor Phillip Kotler[1] dari Newthwestern University menggunakan istilah pusat saraf pemasaran untuk menggambarkan suatu unit baru dalam pemasaran yang mengumpulkan dan mengolah informasi pemasaran. Ia mengidentifikasi tiga jenis informasi pemasaran yang jika diterjemahkan pada aspek perbankan dapat diasumsikan sebagai berikut:
- Inteligen pemasaran (marketing intelligance), yaitu informasi yang mengalir ke bank dari lingkungan;
- Informasi pemasaran intern (internal marketing information), yaitu informasi yang dikumpulkan di dalam bank;
- Komunikasi pemasaran (marketing communication), yaitu informasi yang mengalir keluar dari bank ke lingkungan.
Kotler mengakui maksud dukungan keputusan dari pusat saraf itu dengan menyatakan bahwa keputusan pemasaran yang rumit seperti menurunkan harga, merevisi wilayah penjualan, atau meningkatkan biaya iklan dapat dievaluasi sebelum dan sesudahnya melalui analisis ilmiah dari data yang tersedia.
Kita dapat mendefinisikan sistem informasi pemasaran atau marketing information system sebagai suatu sistem berbasis komputer yang bekerjasama dengan sistem informasi fungsional lain untuk mendukung manajemen bank dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pemasaran produk yang penting. Pertama, semua sistem informasi fungsional harus bekerjasama, dan kedua, dukungan pemecahan masalah tidak terbatas pada manajer pemasaran.
Model Awal Pemasaran
Selama periode 1967-1974, tidak kurang dari lima model sistem informasi pemasaran dijelaskan dalam literatur. Brien dan Stafford termasuk pembuat model pertama, dengan mendasarkan rancangan mereka pada 4P dan menekankan pengembangan program pemasaran strategis. King dan Cleland menekankan perencanaan strategis; sementara Kotler, Montgomery dan Urban, serta Crissy dan Mossman menekankana dukungan keputusan.
Berbagai upaya pemodelan ini yang dimulai tahun 1960-an dan berlanjut hingga 1970-an, memberikan landasan teoretis yang kuat untuk sistem informasi fungsional di semua area. Model MKIS yang dijelaskan dalam bab ini, dan model fungsional dari bab-bab berikutnya, dipengaruhi oleh berbagai upaya awal ini.
Model Sistem Informasi Pemasaran
Model untuk sistem seperti ini diperlihatkan dalam gambar berikut. Model ini terdiri atas kombinasi subsistem-subsistem input dan output yang dihubungkan dengan database.
Subsistem Output
Tiap subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem sebagai bagian dari bauran. Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk bank. Subsistem tempat menyediakan informasi tentang jaringan distribusi bank. Subsistem promosi menyediakan informasi tentang kegiatan periklanan bank. Subsistem harga membantu manajer membuat keputusan harga.
Selain itu, ada subsistem kelima, subsistem bauran terintegrasi yang memungkinkan manajer untuk mengembangkan strategi yang mempertimbangkan dampak gabungan dari unsur-unsur tersebut. Contoh informasi yang disediakan oleh subsistem bauran terintegrasi adalah peramalan penjualan (sale forecast), yang mempertimbangkan interaksi seluruh unsur-unsur bauran itu.
Tiap subsistem output terdiri atas program-program di dalam koleksi perangkat lunak. Berbagai program ini memungkinkan manajer untuk mendapat informasi dalam bentuk laporan periodik dan khusus, hasil simulasi matematika, komunikasi elektronik, dan saran sistem pakar.
Subsistem-subsistem output mengambil tiap subsistem CBIS-SIA, SIM, DSS, dan kantor virtual. Subsistem output dari semua informasi fungsional berisis semua jenis perangkat lunak CBIS.
Database
Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari database. Beberapa data dalam database adalah unik bagi fungsi pemasaran.
Subsistem input
Sistem informasi akuntansi mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi pemasaran bank. Subsistem inteligen pemasaran mengumpulkan informasi dari lingkungan bank yang berkaitan dengan operasi pemasaran. Subsistem penelitian pemasaran melakukan penelitian khusus mengenai operasi pemasaran untuk tujuan mempelajari kebutuhan nasabah dan meningkatkan efisiensi pemasaran. Adapun subsistem tersebut meliputi subsistem penelitian pemasaran, subsistem inteligen pemasaran, subsistem produk, dan subsistem tempat.
Subsistem Penelitian Pemasaran
Manajer pemasaran dapat menggunakan penelitian pemasaran untuk mengumpulkan segala jenis informasi, tetapi sebagian besar kegiatan ditunjukkan pada pelanggan dan calon pelanggan. Pemasar menggunakan istilah nasabah untuk menggambarkan kedua kelompok tersebut.
Subsistem Inteligen Pemasaran
Sistem informasi mengumpulkan data pelanggan, dan subsistem inteligen pemasaran mengumpulkan data pesaing. Pemasaran tidak bertanggung jawab untuk membuat arus keluar bagi pesaing tetapi membuat arus masuk.
Subsistem Produk
Produk biasanya merupakan unsur pertama yang dijelaskan dalam bauran pemasaran. Bank memutuskan untuk menyediakan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan pasar tertentu. Selanjutnya, unsur-unsur lain (tempat, promosi, dan harga) akan diidentifikasi dan dijelaskan.
Subsistem Tempat
Berbagai saluran distribusi yang digunakan bank untuk menyalurkan produknya ke nasabah merupakan unsur tempat dalam bauran pemasaran.
[1] Herry Sutanto dan Khaerul Umam, Manajemen Pemasaran Bank Syariah, Bandung: 2013.
Tinggalkan Balasan