Apa kabar kawan blogger Jombang? The Jombang Taste kembali menyapa Anda melalui artikel pendidikan di Kabupaten Jombang. Perkembangan pendidikan anak saat ini perlu mendapat perhatian serius dari pada orang tua. Saat ini telah muncul beragam pelecehan anak yang terjadi di sekolah, di rumah, maupun di tempat-tempat umum. Tentu Anda tidak berharap pelecehan anak ini terjadi pada pada anggota keluarga Anda. Oleh karena itu, mari kenali jenis-jenis pelecehan yang terjadi pada anak beserta faktor-faktor penyebabnya.
Jenis Pelecehan Anak
Berdasarkan pengalaman penulis sebagai praktisi pendidikan anak, jenis pelecehan terhadap anak antara lain:
1. Pelecehan Fisik
Pelecehan fisik adalah jenis pelecahan anak yang paling banyak terjadi. Pelecehan secara fisik dapat berupa pukulan, tendangan, cubitan, maupun bentuk kontak fisik lain yang mengakibatkan anak menderita luka fisik maupun luka mental. Pelecehan fisik dapat dilihat dengan kasat mata. Akibat yang ditimbulkan pun bisa terlihat dan pengobatan dapat dilakukan secara lahir. Pelecehan fisik dapat dilakukan oleh sesama teman maupun oleh guru.
2. Pelecehan Kata-kata
Jenis kedua pelecehan anak adalah pelecehan kata-kata. Bentuknya dapat berupa penghinaan bentuk fisik anak yang tidak diharapkan. Meskipun ucapan tersebut memang benar dan faktual, namun kalimat pelecehan itu tidak selayaknya diucapkan. Misalnya: dasar anak pincang! Pelecehan kata-kata tidak dapat dideteksi secara fisik namun dampaknya sangat berbahaya bagi kesehatan mental anak-anak. Solusi menghentikan pelecehan kata-kata adalah dengan cara pembinaan mental dan spiritual pelaku pelecehan anak.
3. Pelecehan Emosi
Pelecehan emosi yang terjadi pada anak-anak bentuknya hampir sama dengan pelecehan kata-kata. Hanya saja, pelecehan emosi lebih mengarah pada bentuk pelecehan secara masal di hadapan orang banyak. Pelecehan emosi tidak harus berupa kata-kata makian. Cukup dengan membuang ludah setiap kali bertemu muka sudah dapat dikategorikan sebagai pelecehan emosi. Tujuan pelaku pelecehan emosi adalah agar si korban merasa terhina, marah dan melakukan tindakan yang merugikan dirinya.
4. Pelecehan Melalui Internet
Jenis pelecehan terakhir yang marak terjadi adalah pelecehan melalui internet. Perkembangan teknologi mutakhir memungkinkan anak dapat mengakses internet dengan mudah, kapan saja dan dimana saja. Interaksi anak melalui sosial media sangat berpeluang menghasilkan pelecehan. Bentuk pelecehan internet misalnya komentar negatif yang berbau SARA, eksploitasi foto tidak senonoh, maupun penyebaran video pribadi yang merugikan nama baik seseorang. Oleh karena itu, para orang tua sangat disarankan untuk tidak memberikan kepemilikan telepon genggam kepada anak sampai dengan usia 12 tahun.
Penyebab Pelecehan Anak
Penyebab perilaku pelecehan anak antar lain:
1. Perilaku Menyimpang
Penyebab pelecehan anak yang pertama adalah adanya perilaku menyimpang pada diri pelaku pelecehan. Contoh: seorang pria pengidap paedofilia lebih suka melakukan hubungan seksual dengan anak-anak dibanding dengan orang dewasa. Perilaku menyimpang pelaku pelecehan anak umumnya tidak bisa diduga sebelumnya. Pelaku pelecehan cenderung menutup diri dalam pergaulan. Meski demikian, Anda bisa mengidentifikasi gejala-gejala awal penyimpangan perilaku dari aktifitas sehari-hari pelaku.
2. Kurang Kasih Sayang
Penyebab pelecehan anak yang kedua adalah karena pelaku pelecehan kurang kasih sayang dari keluarga. Faktor balas dendam tidak terpenuhinya kasih sayang dapat menimbulkan amarah dalam diri pelaku pelecehan dan diwujudkan dalam bentuk pembalasan kepada orang-orang di sekitarnya, khususnya anak-anak. Setiap keluarga perlu mempererat keakraban diantara anggota keluarga agar tumbuh kasih sayang. Eratnya kasih sayang dapat mencegah kemungkinan terjadinya perilaku menyimpang pada anak-anak dan remaja.
Demikian ulasan singkat The Jombang Taste mengenai jenis-jenis pelecehan anak dan faktor-faktor yang menyebabkannya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.
Solusi hukum pelecehan seksual oleh guru seperti apa?
Jangan sampai anak kita jd korban.
Bu Guru mesti hati-hati kalau ngomong di depan muridnya. Jgn sampai lepas kendali. Cukup satu makian bisa hancurkan semua tatanan.
Hati2 main HP Android. Rawan kejahatan seks anak.
Setiap anak berhak mendapat kasih sayang.