Abu Nawas Menjadi Presiden Amerika Sehari

Pada suatu hari di negeri dongeng, Abu Nawas yang terkenal sebagai tokoh cerdas dan penuh humor, secara ajaib dipanggil untuk menjadi Presiden Amerika Serikat selama sehari. Ia diberi kekuatan untuk mengubah apapun yang ia inginkan. Abu Nawas pun segera memikirkan cara mengguncang negara tersebut dengan kebijakannya.

Sebagai awal, Abu Nawas mengubah nama Amerika Serikat menjadi “Negeri Seribu Dongeng” dan mengganti semua lambang negara dengan gambar dirinya yang sedang bersenda gurau. Ia juga memerintahkan agar patung-patung kepresidenan di Gunung Rushmore diganti dengan wajah-wajah tokoh dongeng seperti Aladin, Cinderella, dan tentu saja dirinya sendiri.

Keputusan pertama yang diambil Abu Nawas adalah melarang semua warga Amerika Serikat makan hamburger dan hotdog, serta menggantinya dengan menu kebab dan baklava khas Timur Tengah. Warga Amerika Serikat pun merasa bingung dan takjub, namun rasa penasaran mereka membuat kebijakan ini sukses membuat mereka mencicipi hidangan baru.

Kemudian, Abu Nawas mengubah sistem pendidikan di Amerika Serikat dengan menggantinya menjadi sistem “Abu Nawas University”. Di sini, para siswa diajari cara bercanda ala Abu Nawas, membuat dongeng yang lucu, serta mengajak orang untuk tertawa. Anak-anak pun mulai gemar bersekolah dan tertawa bersama.

Tak hanya itu, Abu Nawas juga mengubah sistem hukum. Ia menggantikan hukuman penjara dengan hukuman “stand-up comedy”. Paraaku kejahatan harus tampil di depan publik dan membuat orang tertawa, jika gagal maka mereka harus mencoba lagi hingga sukses membuat penonton tertawa. Tentu saja, hal ini membuat angka kejahatan turun drastis karena para pelaku takut akan hukuman yang tak biasa ini.

Di bidang kebudayaan, Abu Nawas mengadakan festival dongeng tahunan yang diikuti oleh semua warga Amerika Serikat. Festival ini menjadi ajang kompetisi yang menarik, di mana warga saling berlomba menciptakan dongeng terlucu dan paling kreatif. Negeri Seribu Dongeng pun menjadi tempat yang penuh tawa dan kebahagiaan.

Namun, keesokan harinya, masa jabatan Abu Nawas sebagai Presiden Amerika Serikat sehari berakhir. Semua yang telah diubahnya kembali seperti semula dan ia pun kembali ke negeri asalnya. Warga Amerika Serikat pun menyadari bahwa satu hari bersama Abu Nawas telah mengajarkan mereka pentingnya tawa dan kebahagiaan dalam kehidupan.

Meski hanya sehari, Abu Nawas telah meninggalkan kesan mendalam di hati warga Amerika Serikat dan mereka pun tak akan pernah melupakan kisah lucu saat Abu Nawas menjadi Presiden mereka.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *