Abu Nawas Menjadi Raja Inggris Sehari

Pada suatu hari di kota London, kerajaan Inggris sedang menghadapi masalah yang pelik. Raja dan ratu harus pergi dalam sebuah pertemuan penting dengan pemimpin-pemimpin dunia, namun mereka membutuhkan seseorang untuk menggantikan posisi mereka sebagai raja dan ratu selama sehari. Mereka pun mencari sosok yang memiliki kecerdikan, kebijaksanaan, dan tentu saja, rasa humor yang tinggi.

Seorang utusan kerajaan yang sedang berada di Timur Tengah mendengar cerita tentang Abu Nawas, seorang tokoh yang terkenal karena kecerdasan dan humor yang khas. Utusan tersebut pun menemui Abu Nawas dan memintanya untuk menjadi raja Inggris selama sehari. Abu Nawas merasa penasaran dan tertantang, lalu ia pun menerima tawaran tersebut.

Begitu tiba di istana kerajaan Inggris, Abu Nawas disambut dengan meriah oleh para pembesar istana. Ia pun segera memulai tugasnya dengan menghadiri rapat kerajaan. Para menteri dan pejabat tinggi pun terkejut melihat Abu Nawas yang duduk di atas singgasana dengan pakaian khas Timur Tengah dan terheran-heran dengan cara bicara serta kelakuan Abu Nawas yang berbeda dari yang mereka kenal.

Selama rapat, banyak masalah yang dibahas, mulai dari perekonomian, keamanan, hingga urusan internasional. Abu Nawas dengan sigap memberikan saran-saran yang jitu dan bijaksana, membuat semua orang di ruangan itu terperangah. Namun, di tengah-tengah rapat yang serius, tiba-tiba Abu Nawas bersin dan mengeluarkan sapu tangan berwarna-warni dari lengan bajunya. Semua orang yang hadir pun tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Abu Nawas yang kocak.

Setelah rapat selesai, tiba saatnya Abu Nawas mengadakan jamuan makan siang dengan para tamu istana. Di tengah makan, Abu Nawas mengejutkan semua orang dengan mencomot makanan menggunakan jari-jarinya, lalu ia menari-nari sambil makan, membuat tamu-tamu istana tertawa terpingkal-pingkal.

Kemudian, sore harinya, Abu Nawas diajak berkeliling kota London. Ia pun mengenakan pakaian raja yang lengkap dengan mahkota dan tongkat kerajaan, namun tetap saja ia berjalan dengan cara yang unik, membuat warga London yang melihatnya tertawa. Beberapa orang bahkan mengira itu adalah sebuah pertunjukan jalanan dan memberikannya uang.

Di akhir hari itu, Raja dan Ratu Ingis kembali ke istana, dan Abu Nawas pun pulang ke tanah kelahirannya. Walaupun hanya menjadi raja sehari, Abu Nawas telah berhasil menyebarkan tawa dan kebahagiaan kepada rakyat Inggris. Para pejabat dan rakyat Inggris pun menyadari bahwa kecerdasan dan humor Abu Nawas telah membantu mereka melupakan kepenatan dan masalah yang ada, meskipun hanya untuk sementara waktu.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *