Sejarah Asal-mula Kewajiban Membayar Zakat dan Manfaat Zakat untuk Umat

Gambar Uang Dinar - Apakah Ekonomi Islam berperan sebagai pilihan sistem ekonomi atau memang telah menjadi solusi masalah keuangan dunia
Gambar Uang Dinar – Apakah Ekonomi Islam berperan sebagai pilihan sistem ekonomi atau memang telah menjadi solusi masalah keuangan dunia

Bagaimana sejarah dan asal-usul kewajiban membayar zakat?

Sejarah dan asal-usul kewajiban membayar zakat berawal dari masa kehidupan Rasulullah SAW di kota Madinah. Pada masa itu, ada beberapa sahabat yang pindah ke Madinah dan mereka membutuhkan bantuan dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka. Maka, Rasulullah SAW memberikan instruksi bagi umat Muslim untuk membayar sejumlah harta mereka kepada orang-orang miskin dan orang-orang yang membutuhkan.

Hal ini kemudian diwujudkan dalam institusi zakat, yang merupakan kewajiban bagi umat Muslim untuk memberikan sebagian dari harta mereka kepada fakir miskin, orang yang berhak menerima zakat, dan berbagai keperluan lainnya seperti jalan Allah, amal saleh, dan sebagainya.

Dalam Islam, zakat dianggap sebagai salah satu dari lima rukun Islam yang harus dipatuhi oleh setiap Muslim dewasa yang mampu melakukannya. Tujuan utama dari zakat adalah memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan serta membantu mengurangi kesenjangan sosial. Selain itu, pelaksanaan zakat diharapkan mampu membentuk sikap saling tolong-menolong dan kepedulian sosial di antara umat Muslim.

Siapa saja yang berkewajiban membayar zakat?

Orang yang memenuhi syarat-syarat tertentu seperti memiliki kekayaan di atas nishab dan sudah mencapai haul harus membayar zakat. Mereka yang berkewajiban membayar zakat antara lain:

  1. Orang yang memiliki kekayaan (harta) di atas nishab (nilai minimum yang ditentukan) dalam bentuk uang, properti, emas, atau perak.
  2. Orang yang memiliki hewan ternak seperti sapi, kambing, atau unta dalam jumlah tertentu.
  3. Orang yang memiliki hasil pertanian, perkebunan atau perikanan yang melebihi kebutuhan konsumsi pribadi dan keluarga.
  4. Orang yang memiliki saham atau investasi di perusahaan yang menghasilkan laba.

Namun, ada beberapa syarat dan ketentuan yang lebih lengkap dalam aturan zakat yang harus dipenuhi.

Siapa saja orang yang berhak menerima zakat?

Menurut agama Islam, ada delapan golongan orang yang berhak menerima zakat, yaitu:

  1. Fakir: orang yang sangat membutuhkan dan kekurangan, sehingga tidak mempunyai sesuatu atau mempunyai sesuatu, tetapi tidak mencukupi kebutuhan dasarnya.
  2. Miskin: orang yang mempunyai beberapa harta benda, tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya.
  3. Amil: orang yang ditugaskan untuk mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.
  4. Muallaf: orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menyelesaikan kewajibannya sebagai muslim.
  5. Riqab: budak yang mempunyai perjanjian untuk membeli kebebasannya.
  6. Gharimin: orang yang berhutang untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti hutang untuk makan, minum, atau kesehatan.
  7. Fi sabilillah: orang yang berusaha memperjuangkan agama Allah SWT, seperti para mujahid atau pembuat dakwah.
  8. Ibnu Sabil: orang musafir yang terlantar atau tidak mempunyai perbekalan yang cukup selama perjalanan.

Namun, perlu diingat bahwa pemberian zakat sebaiknya melalui lembaga atau lembaga zakat yang dipercaya, agar zakat benar-benar diterima oleh orang yang berhak dan digunakan dengan baik.

Apa saja manfaat zakat?

Beberapa manfaat dari zakat di zaman sekarang antara lain:

  1. Menjaga keseimbangan sosial. Zakat membantu dalam menjaga keseimbangan sosial, karena zakat yang dikeluarkan oleh para muzakki akan disalurkan kepada fakir miskin, yatim piatu, dan lain-lain yang memerlukan.
  2. Membantu meringankan beban orang yang membutuhkan. Zakat dapat membantu meringankan beban orang yang membutuhkan seperti fakir miskin, yatim piatu, kaum dhuafa, dan lain-lain dengan memberikan bantuan kebutuhan mereka.
  3. Menciptakan ikatan sosial antara muzakki dan mustahik. Dalam proses menyalurkan zakat, akan terjalin ikatan sosial yang erat antara muzakki dan mustahik. Hal ini dapat membantu dalam membangun kebersamaan dan kepedulian sosial.
  4. Mengurangi tingkat kemiskinan. Dengan adanya zakat yang terkumpul, maka tingkat kemiskinan dapat berkurang karena terdapat bantuan yang diberikan kepada fakir miskin, yatim piatu, dan lain-lain.
  5. Memperkuat hubungan dengan Allah. Dalam agama Islam, zakat merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap umat muslim yang mampu. Dengan menunaikan zakat, maka seseorang akan memperkuat hubungannya dengan Allah.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *