Asal-usul Desa Mojowarno dapat ditelusuri dari berbagai sumber sejarah, baik lisan maupun tertulis. Menurut cerita rakyat, Desa Mojowarno didirikan oleh seorang tokoh bernama Ki Ageng Mojowarno, yang merupakan keturunan dari Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit.
Ki Ageng Mojowarno adalah seorang pemberani dan sakti mandraguna, yang berhasil mengusir penjajah Belanda dari wilayahnya. Ia juga dikenal sebagai tokoh yang berjiwa sosial dan religius, yang banyak membantu masyarakat sekitar dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan agama.
Salah satu bukti sejarah tertulis yang menyebutkan tentang Desa Mojowarno adalah Serat Centhini, sebuah karya sastra Jawa yang ditulis pada abad ke-19. Dalam Serat Centhini, disebutkan bahwa Desa Mojowarno adalah salah satu tempat singgah dari Sunan Kalijaga, salah satu wali yang menyebarkan Islam di tanah Jawa.
Sunan Kalijaga mengunjungi Desa Mojowarno untuk menemui Ki Ageng Mojowarno, yang merupakan muridnya. Dalam pertemuan itu, Sunan Kalijaga memberikan beberapa nasihat dan petuah kepada Ki Ageng Mojowarno tentang cara berdakwah dan menjalankan syariat Islam.
Desa Mojowarno juga memiliki beberapa situs bersejarah yang menjadi saksi bisu dari perjalanan sejarahnya. Beberapa di antaranya adalah Masjid Agung Mojowarno, yang merupakan masjid tertua di Jawa Timur; Makam Ki Ageng Mojowarno, yang terletak di belakang masjid; dan Punden Berundak Mojowarno, yang merupakan situs megalitikum yang berbentuk tumpukan batu berundak-undak. Situs-situs ini menjadi bukti bahwa Desa Mojowarno memiliki nilai sejarah, budaya, dan religi yang tinggi.
Tinggalkan Balasan