Asal-usul Desa Sekarputih

Desa Sekarputih adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Desa ini memiliki luas wilayah sekitar 1.200 hektar dan berpenduduk sekitar 8.000 jiwa. Desa ini dikenal sebagai penghasil beras, jagung, kedelai, dan sayuran.

Menurut cerita rakyat setempat, desa ini berasal dari sebuah legenda yang berkaitan dengan seorang putri bernama Sekarputih yang hidup pada zaman kerajaan Majapahit. Sekarputih adalah putri dari Prabu Brawijaya, raja Majapahit yang terkenal dengan kebijaksanaan dan kekuasaannya. Sekarputih memiliki paras yang cantik dan berbudi luhur, sehingga banyak pangeran yang ingin mempersuntingnya.

Namun, Sekarputih tidak tertarik dengan pangeran-pangeran tersebut, karena ia lebih suka mengabdikan dirinya kepada Tuhan dan rakyat. Ia sering membantu rakyat yang miskin dan tertindas dengan memberikan bantuan berupa beras, jagung, kedelai, dan sayuran yang ia tanam sendiri di kebunnya. Ia juga sering berdoa dan bermeditasi di sebuah gua yang terletak di lereng Gunung Slamet.

Suatu hari, ada seorang pangeran dari kerajaan Pajajaran yang datang ke Majapahit untuk melamar Sekarputih. Pangeran tersebut bernama Prabu Siliwangi, raja Pajajaran yang terkenal dengan keberanian dan kewibawaannya. Prabu Siliwangi sangat terpesona dengan kecantikan dan kebaikan hati Sekarputih, sehingga ia bersumpah akan menjadikannya sebagai permaisuri.

Prabu Brawijaya menyetujui lamaran Prabu Siliwangi, karena ia menganggapnya sebagai pangeran yang pantas untuk putrinya. Namun, Sekarputih menolak lamaran tersebut, karena ia merasa belum siap untuk meninggalkan kehidupannya sebagai seorang pertapa. Ia meminta waktu selama tujuh hari untuk mempertimbangkan keputusannya.

Prabu Siliwangi tidak mau menunggu lama, karena ia khawatir ada pangeran lain yang akan merebut hati Sekarputih. Ia pun menculik Sekarputih pada malam hari dan membawanya ke keraton Pajajaran dengan paksa. Sekarputih meronta-ronta dan menangis, tetapi tidak ada yang bisa menolongnya.

Di tengah perjalanan, mereka melewati sebuah hutan yang lebat dan gelap. Tiba-tiba, ada seekor harimau putih yang muncul dari semak-semak dan menyerang rombongan Prabu Siliwangi. Harimau putih tersebut adalah jelmaan dari Dewi Sri, dewi kesuburan dan kemakmuran yang menjadi pelindung Sekarputih.

Harimau putih tersebut berhasil menggigit leher Prabu Siliwangi dan membuatnya tewas seketika. Para pengawal Prabu Siliwangi pun kocar-kacir melarikan diri dari amukan harimau putih tersebut. Hanya Sekarputih yang tersisa di tempat itu.

Sekarputih merasa bersyukur atas pertolongan Dewi Sri. Ia pun memutuskan untuk tinggal di hutan tersebut dan mendirikan sebuah desa bersama dengan para petani dan nelayan yang tinggal di sekitarnya. Ia memberi nama desanya sebagai Desa Sekarputih, sebagai penghormatan kepada Dewi Sri dan dirinya sendiri.

Desa Sekarputih berkembang menjadi desa yang makmur dan sejahtera. Penduduknya hidup rukun dan damai, serta rajin bercocok tanam dan menangkap ikan. Mereka juga tetap menjaga tradisi leluhur mereka dengan mengadakan upacara syukuran setiap kali panen tiba.

Itulah asal-usul Desa Sekarputih yang sampai sekarang masih dipercaya oleh masyarakat setempat. Desa ini menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik bagi para pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam dan budaya Jawa Tengah.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *