Bahasa Cinta Tanpa Suara

Pada suatu hari, di sebuah kota yang ramai, ada seorang pria bernama Budi yang bekerja sebagai perawat di sebuah rumah sakit. Budi dikenal sebagai pribadi yang ramah, penuh perhatian, dan sangat peduli terhadap pasien-pasiennya. Suatu ketika, datang seorang wanita tua yang sangat sakit dan memerlukan perawatan intensif. Budi pun diberi tugas untuk merawat wanita tua itu hingga pulih.

Dalam merawatnya, Budi menghabiskan banyak waktu dengan wanita tua tersebut dan akhirnya mengetahui bahwa ia memiliki seorang putri bernama Siti yang lahir bisu. Karena kasihan dengan kondisinya, sang ibu kerap kali membawa Siti untuk menemani mereka berdua di rumah sakit. Budi yang baik hati pun tak jarang mengajak Siti untuk berjalan-jalan di sekitar rumah sakit, berkomunikasi dengan tulisan tangan, dan bermain-main saat waktu luangnya.

Tak lama, hati Budi pun mulai tergerak oleh Siti yang cantik, baik hati, dan penuh perjuangan dalam menghadapi keterbatasan yang ia miliki. Namun, Budi merasa ragu karena takut dilarang oleh sang ibu yang tengah dirawatnya. Kebetulan, kondisi wanita tua itu pun mulai membaik karena perawatan Budi yang cukup intensif.

Suatu hari, ketika sang ibu merasa cukup baik, Budi mengumpulkan keberaniannya untuk menyatakan cinta kepada Siti dan meminta restunya kepada sang ibu, yang ternyata merasa sangat bersyukur dan bahagia. Ibu Siti menilai bahwa Budi adalah pilihan yang sempurna bagi Siti karena sudah terbukti sangat perhatian dan penyayang kepada mereka berdua.

Mereka pun menjalani proses pernikahan yang sederhana, namun penuh kebahagiaan. Walaupun Siti bisu, Budi mencintai Siti sepenuh hati, dan terus berusaha belajar Bahasa Isyarat serta cara berkomunikasi yang baik dengan Siti. Perbedaan yang ada dalam hidup mereka tidak mengurangi cinta Budi kepada istrinya.

Kebersamaan dan kesetiaan Budi dan Siti menjadi inspirasi bagi banyak orang di sekitar mereka, bahwa cinta tidak terbatas oleh perbedaan dan keterbatasan yang ada. Kehadiran Siti dan Budi menjadi bukti bahwa cinta sejati bisa ditemukan di mana saja, bahkan di tempat seharusnya orang mencari kesembuhan seperti rumah sakit.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *