Bendera Kumal di Gedung Tua

Aku tidak bisa percaya bahwa aku berada di sini, di gedung tua yang selalu menjadi misteri bagi semua orang di kota ini. Aku dan teman-temanku, Rani, Dika, dan Bima, berani masuk ke dalamnya karena tantangan dari kelas sebelah. Mereka bilang kalau kita tidak berani masuk ke gedung tua itu, kita harus mengibarkan bendera kumal mereka di depan sekolah.

Aku tidak mau menjadi bahan tertawaan mereka, apalagi aku sudah muak dengan bendera kumal itu. Bendera itu adalah simbol dari geng mereka yang suka membuat onar dan mengganggu orang lain. Mereka selalu memakai bendera itu sebagai syal, ikat kepala, atau sapu tangan. Aku benci melihat warna merah dan hitam yang kusam dan kotor itu.

Tapi sekarang aku menyesal telah menerima tantangan itu. Gedung tua ini ternyata lebih menyeramkan dari yang aku bayangkan. Di mana-mana ada debu, sarang laba-laba, dan barang-barang tua yang sudah lapuk. Suara angin dan tikus membuatku merinding. Aku bahkan melihat beberapa tulang yang entah milik siapa.

Aku ingin segera keluar dari sini, tapi teman-temanku tidak mau kalah. Mereka bilang kalau kita harus mencari sesuatu yang bisa kita bawa sebagai bukti bahwa kita sudah masuk ke gedung tua ini. Aku tidak tahu apa yang bisa kita cari di sini, semua barangnya sudah hancur dan tidak berguna.

Tapi tiba-tiba, aku melihat sesuatu yang menarik perhatianku. Di sudut ruangan yang gelap, ada sebuah bendera yang tergantung di dinding. Bendera itu berwarna merah dan putih, dengan lambang garuda di tengahnya. Aku mengenali bendera itu sebagai bendera Indonesia, tapi ada sesuatu yang aneh dengan bendera itu.

Bendera itu tampak sangat tua dan robek-robek. Warna merahnya sudah pudar dan warna putihnya sudah kotor. Lambang garudanya juga sudah rusak dan tidak jelas. Aku heran bagaimana bendera itu bisa ada di sini, di gedung tua yang sudah lama kosong.

Aku mendekati bendera itu dengan hati-hati, ingin melihatnya lebih dekat. Tapi ketika aku menyentuhnya, aku merasakan sesuatu yang aneh. Aku seperti melihat kilatan cahaya yang menyilaukan mataku, dan kemudian aku merasa pusing dan jatuh pingsan.

Ketika aku sadar lagi, aku terkejut melihat bahwa aku tidak lagi berada di gedung tua itu. Aku berada di sebuah lapangan luas yang dipenuhi oleh orang-orang yang berlarian dan berteriak-teriak. Aku melihat langit yang berwarna merah darah dan asap hitam yang membumbung tinggi. Aku mendengar suara ledakan dan tembakan yang menggelegar.

Aku bingung apa yang terjadi. Aku mencoba mencari teman-temanku, tapi aku tidak melihat mereka di sekitarku. Aku hanya melihat orang-orang asing yang memakai pakaian tentara atau perlawanan. Mereka semua memegang senjata api atau pisau.

Aku merasa ketakutan dan ingin lari dari sana, tapi aku tidak tahu ke mana harus pergi. Aku merasa seperti terjebak di tengah-tengah perang saudara yang mengerikan.

Aku baru menyadari bahwa aku masih memegang bendera Indonesia yang robek-robek itu. Aku melihat bendera itu dengan heran, seolah-olah bendera itu adalah kunci dari semua misteri ini.

Apa sebenarnya yang terjadi? Apakah aku sedang bermimpi? Ataukah aku telah terlempar ke masa lalu? Dan bagaimana aku bisa kembali ke dunia asalku?


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *