Berburu Ikan di Kolam Keruh

Di sebuah desa yangletak di daerah dengan tumbuhan khas hutan tropis, terdapat kolam air besar yang selalu memancarkan embun segar di pagi hari. Kolam tersebut diisi oleh berbagai jenis ikan, mulai dari ikan arwana emas hingga ikan lele yang sangat digemari oleh penduduk setempat. Desa itu diberi sebutan Desa Kolam Keruh karena kolam tersebut selalu tampak keruh dan misterius. Namun, tak seorang pun mengetahui keberadaan kolam itu jika bukan karena berkat seorang nelayan tua yang bernama Budi.

Budi adalah seorang janda tua yang hidupnya sangat bergantung pada tangkapan ikan yang ia peroleh dari Kolam Keruh. Namun, ada satu rahasia yang ia jaga rapat-rapat, rahasia yang diwariskan oleh kakek buyutnya, rahasia tentang tempat berburu ikan terbaik di Kolam Keruh.

Suatu pagi, Budi yang tidak tahu bahwa rahasianya telah diketahui oleh seorang anak muda di desa sibuk mengangkat jaringnya. Seraya merapikan jaringnya, ia meraba kotak kayu yang terdapat di perahunya. Dalam kotak itu terdapat sebatang pohon cemara yang sangat langka dan hanya akan hidup jika dibawa ke Kolam Keruh. Menurut legenda desa tersebut, pohon cemara ini merupakan kunci utama yang dapat membawa sju tempat berburu ikan terbaik.

Tanpa Budi sadari akan bahaya yang mengincar dirinya, ia pergi berlayar menuju tengah-tengah Kolam Keruh. Setibanya di sana, ia menemukan sesuatu yang belum pernah dilihatnya sebelumnya: seekor ikan arwana emas sebesar rumah! Tak pernah dalam hidupnya ia mengira bahwa ia akan menemukan seekor ikan legendaris dan sangat mahal sekaligus cantik itu. Namun, sebelum ia sempat berbuat apapun, entah bagaimana ia merasa diintai oleh seseorang.

Anak muda yang menyusupi perahu Budi, Maryono, akhirnya menemukan celah yang pas untuk mencuri sebatang pohon cemara. Maryono berencana menjual benda berharga tersebut ke kota agar dapat meraup untung banyak. Sayangnya, ketidakberuntungan menimpa Maryono saat dia hendak melarikan diri. Perahunya terbalik, sebatang pohon cemara itu jatuh ke air, dan ikan raksasa yang tadi terlepas dengan indahnya.

Budi yang melihat kejadian itu merasa simpati kepada Maryono dan memberikan peringatan keras tentang bahaya keserakahan. Budi juga menceritakan bahwa berburu ikan di Kolam Keruh sebenarnya tidak sebanding dengan apa yang ia dapatkan Hal yang paling penting adalah kerja keras, kejujuran, dan kebersamaan dalam mencari rezeki bersama warga Desa Kolam Keruh.

Sejak hari itu, mereka berdua memutuskan untuk bergandeng tangan dan berbagi ilmu dalam berburu ikan. Desa Kolam Keruh pun kembali ramai dengan suara anak-anak yang ber riang gembira serta ibu-ibu yang mencuci di air kolam yang tidak lagi keruh. Setiap orang di desa k telah menyadari bahwa kekayaan yang paling berharga bukanlah harta yang bisa didapat dari Kolam Keruh, melainkan kebersamaan dan kerjasama yang erat antara sesama.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *